Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Bayi baru lahir memang tampak kecil dan belum mampu berbicara atau bergerak dengan bebas, tetapi mereka memiliki kemampuan luar biasa untuk belajar dan beradaptasi dengan dunia baru di sekitar mereka. Bahkan sejak hari pertama kehidupannya di luar rahim, bayi sudah mulai mengenali lingkungan dan menyerap informasi yang akan membentuk dasar perkembangan otak dan emosionalnya.
Meskipun proses belajar ini tidak terlihat seperti anak yang duduk membaca buku atau mengerjakan tugas, sebenarnya setiap interaksi sederhana yang dilakukan bersama Bunda atau Ayah sudah menjadi pelajaran berharga bagi bayi. Berikut adalah beberapa cara utama bayi belajar dari lingkungannya sejak ia lahir. Yuk, simak untuk mengetahui fakta lainnya bersama Bunda dan si Kecil!
1. Menatap Wajah Bunda dari Jarak Dekat
Salah satu bentuk interaksi pertama dan paling mendasar antara bayi dan Bunda adalah melalui kontak mata. Bayi baru lahir memang belum memiliki penglihatan sempurna. Jarak pandang mereka terbatas pada sekitar 20 hingga 30 sentimeter, tetapi itu sudah cukup untuk mengenali wajah Bunda atau Ayah yang sering berada dekat dengan mereka.
Menatap mata Bunda memberikan pengalaman emosional yang kuat. Kontak mata membantu membangun rasa aman dan ikatan batin yang erat. Setiap kali Bunda tersenyum atau berbicara dengan bayi, otak bayi akan menerima sinyal positif yang memperkuat koneksi saraf dan mendukung perkembangan sosial serta emosionalnya.
Foto: Internet
2. Merasakan Hangatnya Sentuhan dan Pelukan
Sentuhan adalah salah satu bentuk komunikasi paling awal yang dikenali bayi. Bahkan sebelum bisa melihat dengan jelas atau merespons suara secara sadar, bayi sudah merasakan kenyamanan melalui pelukan dan sentuhan lembut.
Kontak kulit dengan Bunda memberikan banyak manfaat seperti:
• Menenangkan sistem saraf bayi
• Mengatur suhu tubuh dan detak jantung
• Meningkatkan produksi hormon oksitosin, yang memperkuat ikatan emosional
• Mendukung pertumbuhan fisik dan emosional secara alami
Pelukan dari Bunda dan Ayah adalah sumber rasa aman yang membantu bayi merasa diterima, dicintai, dan nyaman berada di dunia yang baru mereka kenal.
3. Mendengarkan Berbagai Suara
Indra pendengaran bayi sudah mulai berkembang sejak dalam kandungan. Setelah lahir, bayi bisa mengenali suara-suara yang familiar, terutama suara Bunda yang telah mereka dengar selama kehamilan. Oleh karena itu, bayi sering kali menjadi lebih tenang ketika mendengar suara Bunda berbicara, bernyanyi, atau bersenandung.
Mendengar suara berperan penting dalam proses perkembangan bayi, di antaranya:
• Membantu bayi mengenali berbagai intonasi dan pola suara
• Membentuk dasar kemampuan berbahasa
• Merangsang bagian otak yang bertanggung jawab terhadap komunikasi dan kognisi
Berbicara dengan bayi secara rutin, meskipun mereka belum bisa merespons dengan kata-kata, adalah langkah awal yang sangat penting untuk perkembangan bahasa.
Foto: Internet
4. Mengenali Aroma Lingkungan Sekitar
Bayi juga belajar melalui indra penciumannya. Aroma tubuh Bunda, bau ASI, hingga wangi khas rumah adalah bagian dari memori pertama bayi terhadap lingkungan. Penciuman yang kuat sejak lahir membantu bayi mengenali Bunda dan membedakan mana yang familiar dan mana yang asing.
Bayi juga bisa membedakan aroma ASI milik Bunda sendiri dari ASI wanita lain, dan ini memperkuat ikatan antara Bunda dan anak. Oleh karena itu, disarankan untuk tidak menggunakan wewangian yang terlalu kuat atau produk berbahan kimia saat bersama bayi, agar mereka tetap merasa nyaman dengan aroma alami tubuh Bunda.
Foto: Internet
Pentingnya Proses Belajar Sejak Dini
Belajar bukan hanya terjadi saat anak memasuki usia sekolah. Justru, masa bayi adalah periode emas perkembangan otak. Ribuan koneksi saraf terbentuk setiap detik di tahun pertama kehidupan. Proses belajar yang dilakukan bayi melalui interaksi sederhana sehari-hari membantu:
• Membangun struktur otak yang sehat
• Menumbuhkan rasa percaya diri dan rasa aman
• Meningkatkan kemampuan regulasi emosi
• Menjadi dasar dari kemampuan sosial dan bahasa di masa depan
Anak-anak yang mendapatkan stimulasi positif sejak dini cenderung memiliki kemampuan belajar yang lebih baik serta hubungan sosial yang sehat.
Tips Praktis untuk Mendukung Pembelajaran Bayi
Agar bayi bisa belajar secara optimal dari lingkungan sekitarnya, berikut beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan oleh Bunda dan Ayah:
Luangkan waktu untuk kontak kulit langsung dengan bayi, terutama pada minggu-minggu pertama setelah lahir.
Berbicaralah dengan suara lembut dan penuh perhatian, baik saat menyusui, mengganti popok, maupun saat bermain bersama.
Tersenyum dan melakukan kontak mata saat berinteraksi, ini akan membantu bayi belajar meniru ekspresi dan membentuk ikatan emosional yang kuat.
Hindari stimulasi berlebihan seperti suara keras, cahaya terang, atau terlalu banyak orang saat bayi baru lahir.
Berikan lingkungan yang aman dan penuh kasih, karena rasa aman adalah pondasi utama dalam proses belajar anak.
Foto: Internet
Penutup
Bayi belajar dari hal-hal yang tampak sederhana namun memiliki makna mendalam. Melalui tatapan mata, pelukan hangat, suara yang menenangkan, dan aroma yang familiar, bayi membentuk pemahaman awal tentang dunia dan orang-orang di sekitarnya. Semua bentuk interaksi yang dilakukan secara konsisten dengan penuh cinta akan menjadi bekal penting untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka di masa mendatang. Bunda dan Ayah memiliki peran utama dalam proses ini. Tidak perlu menunggu anak bisa bicara atau berjalan untuk mulai mengajarkan sesuatu. Setiap detik bersama bayi adalah momen belajar yang luar biasa. Semakin sering bayi diajak berinteraksi secara hangat dan penuh perhatian, semakin kuat fondasi yang terbentuk dalam diri mereka.