Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Melahirkan secara normal menjadi pilihan banyak Bunda karena proses pemulihannya umumnya lebih cepat dibanding operasi caesar. Namun, bukan berarti bebas dari tantangan. Salah satu tantangan utama adalah merawat luka jahitan di perineum, yang terjadi akibat robekan alami atau episiotomi selama persalinan.
Meskipun ukurannya kecil, luka ini bisa sangat mengganggu kenyamanan. Jika tidak dirawat dengan baik, bisa menimbulkan infeksi, nyeri berkepanjangan, hingga kesulitan saat duduk, berjalan, atau buang air. Oleh karena itu, penting bagi setiap Bunda untuk mengetahui langkah-langkah perawatan luka jahitan agar proses pemulihan berlangsung cepat dan aman. Simak penjelasan selengkapnya bersama Bunda dan si Kecil!
Area perineum merupakan area yang lembap, tertutup, dan memiliki banyak pembuluh darah. Hal ini membuatnya sangat rentan terhadap infeksi pasca persalinan. Ditambah lagi, kondisi tubuh Bunda setelah melahirkan masih lemah dan sistem imun menurun, sehingga luka di area ini harus mendapatkan perhatian khusus.
Jika tidak dirawat dengan tepat, luka jahitan bisa mengalami:
Infeksi (luka bernanah, bau tak sedap)
Jahitan terbuka kembali
Kesulitan duduk dan bergerak
Risiko terbentuknya abses atau gangguan buang air besar
Berikut adalah panduan praktis merawat luka jahitan setelah melahirkan normal:
1. Menjaga Kebersihan Area Perineum
Kebersihan adalah faktor utama untuk mencegah infeksi. Pastikan area perineum selalu bersih, terutama setelah buang air kecil atau besar.
Tips kebersihan:
Bilas area luka setiap selesai buang air menggunakan air bersih, sebaiknya air hangat.
Keringkan area dengan cara ditepuk menggunakan handuk atau tisu bersih, bukan digosok.
Hindari penggunaan sabun beraroma atau antiseptik keras. Jika perlu, gunakan sabun khusus area kewanitaan dengan pH seimbang.
Foto: Internet
2. Manfaatkan Air Hangat untuk Membilas
Air hangat dapat membantu meredakan nyeri serta mempercepat penyembuhan. Gunakan botol semprot atau gayung kecil saat membilas area luka agar lebih lembut.
Jika memungkinkan, lakukan sitz bath atau berendam duduk di air hangat selama 10–15 menit setiap hari. Metode ini sangat efektif dalam mengurangi bengkak dan mempercepat proses pemulihan jaringan.
3. Hindari Duduk Terlalu Lama
Tekanan langsung dari duduk dalam waktu lama dapat memperlambat pemulihan luka.
Solusinya:
Gunakan bantal khusus berbentuk donat untuk mengurangi tekanan pada perineum.
Ganti posisi duduk atau berdiri setiap 30 menit.
Prioritaskan posisi berbaring untuk mengurangi beban pada area luka.
Meskipun sebagian besar luka sembuh dalam waktu 7–14 hari, Bunda harus tetap waspada terhadap gejala infeksi berikut:
Nyeri meningkat dari hari ke hari
Luka terasa hangat, kemerahan, atau bengkak
Bau tak sedap dari luka atau cairan tidak biasa (kuning/hijau)
Demam tinggi
Rasa tidak nyaman saat buang air besar atau kecil
Jika gejala-gejala ini muncul, segera konsultasikan ke dokter atau bidan untuk mendapatkan penanganan medis secepatnya.
Selain perawatan langsung pada luka, ada beberapa hal penting lainnya yang dapat membantu mempercepat pemulihan:
1. Cukupi Kebutuhan Serat dan Air Putih
Sembelit adalah salah satu penyebab tekanan berlebih pada area luka. Konsumsi serat dari sayur, buah, dan biji-bijian, serta cukup minum air putih akan membuat buang air besar lebih lancar dan mengurangi tekanan saat mengejan.
Foto: Internet
2. Kenakan Pakaian Dalam Katun yang Longgar
Pilih celana dalam berbahan katun yang menyerap keringat dan tidak terlalu ketat. Pakaian dalam yang longgar membantu menjaga sirkulasi udara dan mencegah lembap berlebih di area perineum.
3. Rutin Ganti Pembalut Nifas
Saat masa nifas, darah yang keluar dapat membuat area luka lembap dan berisiko infeksi. Ganti pembalut setiap 3–4 jam atau setiap kali terasa lembap untuk menjaga kebersihan dan mencegah iritasi.
Masa pemulihan adalah masa yang penuh tantangan secara fisik dan emosional. Dukungan dari pasangan dan keluarga sangat berpengaruh dalam membantu Bunda menjalani masa ini dengan lebih ringan.
Hal-hal yang bisa dilakukan keluarga:
Membantu pekerjaan rumah tangga
Mengurus bayi saat Bunda beristirahat
Menyiapkan makanan sehat untuk mempercepat penyembuhan
Memberikan semangat dan pengertian atas kondisi Bunda
Foto: Internet
Melahirkan secara normal adalah proses luar biasa yang patut dibanggakan. Namun, setelah proses tersebut selesai, Bunda masih perlu menjalani fase pemulihan, termasuk merawat luka jahitan di area perineum. Dengan menjaga kebersihan, menghindari tekanan berlebih, serta memperhatikan nutrisi dan istirahat, luka akan sembuh lebih cepat dan Bunda bisa kembali nyaman beraktivitas.
Perawatan yang benar tidak hanya mempercepat penyembuhan, tetapi juga mencegah komplikasi serius. Jadi, jangan ragu untuk meminta bantuan, dan jadikan masa pemulihan ini sebagai waktu untuk memprioritaskan kesehatan dan kenyamanan diri sendiri, demi bisa memberikan yang terbaik bagi si kecil.