Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Perkembangan sistem sensorik anak memainkan peran besar dalam tumbuh kembang mereka, termasuk dalam hal motorik, perilaku, dan pembentukan kepercayaan diri. Salah satu sistem sensorik penting yang kerap kurang dipahami oleh orang tua adalah sistem proprioseptif. Sistem ini membantu anak memahami posisi tubuhnya di ruang, sehingga mereka dapat bergerak secara terkoordinasi tanpa harus melihat langsung bagian tubuh yang sedang bergerak.
Ketika sistem proprioseptif tidak berkembang optimal, anak dapat mengalami kesulitan dalam berbagai aktivitas fisik maupun sosial. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami apa itu sensori proprioseptif, mengenali ciri-ciri gangguannya, serta mengetahui bagaimana cara memberikan dukungan yang tepat bagi anak. Yuk, kita kenali lewat artikel Bunda dan si Kecil kali ini.
Apa Itu Sensori Proprioseptif?
Sensori proprioseptif adalah sistem sensorik yang memberikan informasi kepada otak tentang posisi, gerakan, dan kekuatan otot tubuh. Sistem ini bekerja melalui reseptor yang terdapat pada otot, sendi, dan jaringan ikat. Dengan bantuan sistem ini, seseorang dapat mengetahui bagaimana tubuhnya bergerak, meskipun tanpa bantuan visual. Misalnya, anak dapat berjalan, memegang benda, atau melompat tanpa harus melihat setiap gerakan tubuhnya.
Sistem ini juga berperan penting dalam menjaga postur tubuh, mengatur kekuatan genggaman, dan kemampuan anak dalam merespons rangsangan fisik dari lingkungan sekitar.
Jenis Gangguan Proprioseptif pada Anak
Masalah pada sistem proprioseptif biasanya terbagi menjadi dua kelompok, yaitu:
Ciri-Ciri Anak dengan Hipersensitif Proprioseptif
Beberapa karakteristik umum anak yang terlalu sensitif terhadap rangsangan proprioseptif antara lain:
Anak dengan hipersensitivitas proprioseptif umumnya cenderung pasif dan menghindari aktivitas yang membutuhkan koordinasi motorik.
Foto: Internet
Ciri-Ciri Anak dengan Hiposensitif Proprioseptif
Anak yang kurang sensitif terhadap rangsangan proprioseptif sering kali menunjukkan perilaku yang tampak ceroboh, hiperaktif, atau bahkan agresif. Ciri-cirinya antara lain:
Anak dengan hiposensitivitas biasanya membutuhkan stimulasi sensorik tambahan agar tubuhnya merasa nyaman.
Dampak Gangguan Proprioseptif Terhadap Anak
Jika tidak ditangani, gangguan pada sistem proprioseptif dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan anak, antara lain:
Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tanda ini sedini mungkin.
Cara Membantu Anak dengan Gangguan Proprioseptif
Pendekatan terbaik untuk membantu anak yang mengalami gangguan proprioseptif adalah memberikan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhannya:
1. Aktivitas Fisik yang Terstruktur
2. Permainan Sensorik dan Motorik
Foto: Internet
3. Pelatihan Kesadaran Tubuh
4. Konsultasi dengan Terapis Okupasi
Bila ciri-ciri gangguan mulai mengganggu aktivitas harian anak atau interaksi sosialnya, sebaiknya lakukan pemeriksaan dan evaluasi oleh terapis okupasi. Terapi okupasi akan menyusun program sensorik individual yang disesuaikan dengan kebutuhan anak.
Kesimpulan
Sensori proprioseptif adalah bagian penting dari perkembangan anak yang memengaruhi kemampuan motorik, keseimbangan, dan kesadaran tubuh. Anak yang memiliki gangguan pada sistem ini bisa mengalami hambatan dalam belajar, bermain, dan berinteraksi sosial.
Dengan mengenali gejalanya sejak dini dan memberikan stimulasi yang sesuai, orang tua dapat membantu anak mengembangkan sistem sensorik yang lebih optimal. Dukungan dari lingkungan serta terapi yang tepat dapat membantu anak tumbuh menjadi individu yang percaya diri, terampil, dan siap menghadapi tantangan perkembangan di usia berikutnya.