Kurang Darah vs Darah Rendah pada Ibu Hamil: Apa Bedanya dan Cara Mengatasinya
Kurang Darah vs Darah Rendah pada Ibu Hamil: Apa Bedanya dan Cara Mengatasinya

Saat hamil, Bunda mungkin sering mendengar istilah kurang darah dan darah rendah. Meski terdengar serupa, kedua kondisi ini sebenarnya berbeda dan memerlukan penanganan yang berbeda pula. Yuk, bersama Bunda dan si Kecil pahami perbedaannya agar kesehatan Bunda dan si kecil dalam kandungan tetap terjaga!

 

Kurang Darah (Anemia Defisiensi Besi)

Definisi:

Kurang darah adalah kondisi ketika tubuh kekurangan zat besi, sehingga produksi hemoglobin (protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen) menurun.

Penyebab:

  • Peningkatan volume darah selama kehamilan tanpa diimbangi asupan zat besi yang cukup.
  • Pola makan kurang zat besi, folat, dan vitamin B12.
  • Perdarahan, seperti akibat mual muntah berat (hiperemesis gravidarum).

Gejala:

  • Kelelahan berlebih.
  • Lemah dan lesu.
  • Pusing atau sakit kepala ringan.
  • Kulit pucat atau kekuningan.
  • Sesak napas.
  • Ngidam aneh, seperti mengunyah es batu.

 

Darah Rendah (Hipotensi)

Definisi:

Darah rendah terjadi ketika tekanan darah berada di bawah 90/60 mmHg. Kondisi ini umum dialami pada trimester pertama dan kedua akibat perubahan hormon serta peningkatan sistem peredaran darah selama kehamilan.

Penyebab:

  • Perubahan hormon selama kehamilan.
  • Dehidrasi atau kurang cairan.
  • Kurang makan atau pola makan tidak teratur.
  • Berdiri terlalu lama atau perubahan posisi yang mendadak.

Gejala:

  • Pusing atau kepala terasa ringan.
  • Kelelahan.
  • Penglihatan kabur.
  • Mual dan muntah.
  • Kulit terasa dingin, berkeringat, atau pucat.

kurang darah saat hamil, darah rendah ibu hamil, anemia kehamilan, hipotensi kehamilan, tips sehat hamil, Bunda, si Kecil

Foto : Internet

 

Dampak pada Kehamilan

Kurang Darah:

  • Risiko janin lahir prematur atau memiliki berat badan rendah.
  • Bunda lebih rentan mengalami komplikasi persalinan, seperti perdarahan.

Darah Rendah:

  • Risiko pingsan atau jatuh, yang berbahaya bagi ibu hamil.
  • Gangguan suplai oksigen ke janin (meskipun jarang terjadi).

 

Cara Mengatasi Kurang Darah pada Ibu Hamil

1. Konsumsi Makanan Kaya Zat Besi

  • Sumber hewani: daging merah, hati ayam, ikan.
  • Sumber nabati: bayam, brokoli, kacang-kacangan, tahu, tempe.

kurang darah saat hamil, darah rendah ibu hamil, anemia kehamilan, hipotensi kehamilan, tips sehat hamil, Bunda, si Kecil

Foto : Internet

2. Minum Suplemen Zat Besi

Dokter biasanya akan meresepkan suplemen jika kadar hemoglobin Bunda rendah.

3. Tambahkan Vitamin C

Konsumsi buah seperti jeruk, stroberi, atau kiwi bersama makanan kaya zat besi untuk meningkatkan penyerapan zat besi.

4. Hindari Penghambat Penyerapan Zat Besi

Batasi konsumsi teh, kopi, atau produk berbahan susu saat makan.

 

Cara Mengatasi Darah Rendah pada Ibu Hamil

1. Jaga Hidrasi

Minum air putih minimal 8-10 gelas sehari untuk mencegah dehidrasi.

2. Konsumsi Makanan Bernutrisi

Makan dalam porsi kecil tetapi sering, fokus pada karbohidrat kompleks, protein, dan garam elektrolit.

3. Hindari Berdiri Terlalu Lama

Jika perlu berdiri, tumpukan berat badan pada kedua kaki secara merata agar aliran darah tetap lancar.

4. Tidur Miring ke Kiri

Posisi ini membantu meningkatkan aliran darah ke jantung dan rahim.

kurang darah saat hamil, darah rendah ibu hamil, anemia kehamilan, hipotensi kehamilan, tips sehat hamil, Bunda, si Kecil

Foto : Internet

5. Hindari Perubahan Posisi Mendadak

Bangun dari tempat tidur atau kursi dengan perlahan untuk mencegah pusing.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Konsultasikan dengan dokter jika:

  • Merasa sangat lemah atau pusing yang berlangsung lama.
  • Hemoglobin sangat rendah (di bawah 10 g/dL) meskipun sudah mengonsumsi zat besi.
  • Tekanan darah terus menurun meskipun sudah menjaga hidrasi.
  • Mual dan muntah membuat sulit makan atau minum.

 

Kesimpulan

Kurang darah dan darah rendah adalah dua kondisi berbeda yang umum terjadi selama kehamilan. Kurang darah disebabkan oleh kekurangan zat besi, sedangkan darah rendah sering disebabkan oleh perubahan hormon atau dehidrasi.

Dengan menjaga pola makan sehat, hidrasi yang cukup, dan memeriksakan diri secara rutin ke dokter, Bunda bisa mengatasi kedua kondisi ini dengan baik. Ingat, kesehatan Bunda adalah kunci utama untuk menjaga tumbuh kembang si kecil dalam kandungan.

 

Artikel yang berkaitan