Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Bunda, pernah mendengar istilah keracunan air ketuban? Kondisi ini, yang secara medis dikenal sebagai Meconium Aspiration Syndrome (MAS), terjadi ketika bayi menelan atau menghirup air ketuban yang tercemar mekonium. Meski kondisi ini terdengar mengkhawatirkan, penanganan yang tepat dapat membantu bayi pulih dengan baik. Yuk, simak penjelasan lengkap dari Bunda dan si Kecil tentang penyebab, risiko, dan cara pencegahannya.
Apa Itu Keracunan Air Ketuban?
Keracunan air ketuban terjadi saat bayi menghirup atau menelan air ketuban yang bercampur dengan mekonium. Mekonium adalah tinja pertama bayi, yang berwarna hijau gelap, tebal, dan lengket. Biasanya, mekonium dikeluarkan setelah bayi lahir. Namun, dalam beberapa kasus, mekonium keluar saat bayi masih dalam kandungan, mencemari air ketuban.
Jika bayi menghirup air ketuban yang bercampur mekonium, cairan ini bisa masuk ke saluran napas dan paru-paru, menyebabkan gangguan pernapasan atau infeksi.
Penyebab Bayi Keracunan Air Ketuban
Keracunan air ketuban sering terjadi karena bayi mengalami stres dalam kandungan. Berikut beberapa penyebabnya:
1. Persalinan Melebihi Hari Perkiraan Lahir (HPL)
2. Kekurangan Oksigen (Asfiksia Janin)
3. Tekanan Darah Tinggi atau Preeklamsia
4. Air Ketuban Sedikit atau Terlalu Banyak
5. Pertumbuhan Janin Terhambat (IUGR)
6. Komplikasi Kehamilan Lainnya
Foto : Internet
Bahaya Keracunan Air Ketuban bagi Bayi
Jika bayi menghirup air ketuban bercampur mekonium, ini dapat menyebabkan:
1. Gangguan Pernapasan
2. Infeksi Paru-paru
3. Komplikasi Serius
Gejala Keracunan Air Ketuban pada Bayi
Bayi yang mengalami aspirasi mekonium biasanya menunjukkan tanda-tanda berikut setelah lahir:
Bagaimana Cara Penanganan Keracunan Air Ketuban?
Jika dokter mendeteksi aspirasi mekonium pada bayi, berikut langkah-langkah yang mungkin dilakukan:
1. Membersihkan Saluran Napas
2. Pemberian Oksigen
3. Pemberian Antibiotik
Foto : Internet
4. Perawatan Intensif di NICU
Cara Mencegah Keracunan Air Ketuban
Bunda dapat mengurangi risiko aspirasi mekonium dengan langkah-langkah berikut:
1. Rutin Kontrol Kehamilan
2. Pantau Gerakan Janin
3. Hindari Melebihi Hari Perkiraan Lahir (HPL)
4. Kelola Kondisi Kehamilan
5. Pilih Fasilitas Persalinan yang Memadai
Foto : Internet
Kesimpulan
Keracunan air ketuban, atau aspirasi mekonium, terjadi ketika bayi menghirup atau menelan air ketuban yang bercampur mekonium. Meski kondisi ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan serius, penanganan medis yang cepat dan tepat dapat membantu bayi pulih dengan baik.
Untuk mencegah kondisi ini, Bunda perlu rutin memeriksakan kehamilan, memantau gerakan janin, dan memastikan persalinan dilakukan di fasilitas medis yang memadai. Jika ada tanda-tanda yang mengkhawatirkan selama kehamilan, segera konsultasikan dengan dokter.