Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Membiasakan anak makan dengan tenang dan fokus bukan hal mudah, terutama di usia balita yang cenderung aktif dan mudah teralihkan perhatiannya. Gangguan saat makan, seperti screen time, mainan, atau suasana yang tidak kondusif, dapat memengaruhi asupan makanan dan berdampak jangka panjang pada kebiasaan makan anak. Jika dibiarkan, anak bisa menjadi picky eater, tidak mengenali rasa kenyang atau lapar, hingga mengalami masalah nutrisi.
Untuk membantu anak membentuk pola makan yang baik sejak dini, bunda perlu menciptakan suasana makan yang nyaman, konsisten, dan bebas dari gangguan. Berikut ini adalah tujuh tips mengurangi gangguan saat si kecil makan agar waktu makan menjadi momen yang menyenangkan dan mendidik, simak selengkapnya bersama Bunda dan si Kecil.
Salah satu kebiasaan yang perlu dibangun sejak awal adalah makan di tempat yang memang diperuntukkan untuk makan, seperti meja makan atau ruang makan. Hindari membiarkan anak makan di ruang keluarga, di atas tempat tidur, atau sambil berjalan-jalan di sekitar rumah.
Foto: Internet
Membantu anak mengenali bahwa makan adalah aktivitas yang penting dan butuh perhatian.
Menciptakan rutinitas makan yang konsisten dan terstruktur.
Mengurangi kebiasaan makan sambil bermain atau bergerak yang bisa mengganggu proses pencernaan.
Menonton TV atau menggunakan gadget saat makan membuat anak tidak menyadari proses makan yang sedang mereka lakukan. Anak bisa saja makan terlalu banyak atau terlalu sedikit karena tidak fokus pada rasa kenyang atau lapar.
Simpan semua gadget dan matikan televisi selama waktu makan.
Ganti dengan kegiatan yang lebih interaktif, seperti mengobrol ringan tentang aktivitas hari ini.
Ciptakan suasana makan yang tenang dan menyenangkan agar anak merasa nyaman tanpa screen time.
Mainan di dekat atau di atas meja makan sering menjadi distraksi utama bagi anak. Mereka cenderung lebih tertarik bermain daripada menyuap makanannya. Fokus pada makanan pun menjadi berkurang.
Ajak anak bermain sebelum waktu makan agar mereka lebih siap makan dengan tenang.
Jika si kecil butuh stimulasi saat makan, bunda bisa mengajaknya menyentuh dan mengenali tekstur makanan secara langsung sebagai bentuk eksplorasi sensorik yang sehat.
Anak-anak belajar dari mencontoh. Makan bersama bunda dan anggota keluarga lain bisa meningkatkan semangat anak untuk makan. Melihat orang dewasa menikmati makanan akan membuat anak merasa makan adalah aktivitas menyenangkan yang bisa dilakukan bersama-sama.
Foto: Internet
Anak belajar cara menggunakan alat makan dengan benar dari bunda dan keluarga.
Terbangun ikatan emosional yang positif antara anak dan keluarga.
Anak lebih terbuka untuk mencoba makanan baru yang dikonsumsi anggota keluarga lain.
Waktu makan yang terlalu lama bisa menyebabkan anak bosan dan kehilangan minat terhadap makanannya. Sebaiknya waktu makan dibatasi maksimal 30 menit. Ini membantu anak belajar untuk fokus dan disiplin saat makan.
Gunakan pengingat waktu yang menyenangkan, seperti jam pasir atau timer dapur berwarna-warni.
Bila makanan belum habis dalam 30 menit, akhiri makan tanpa memarahi atau memaksa anak.
Konsistensi dalam waktu makan akan membentuk rutinitas yang sehat bagi anak.
Memberikan jeda yang cukup antara waktu makan utama dan camilan membantu anak merasa lapar saat jam makan tiba. Anak yang kenyang karena camilan berat atau susu terlalu dekat dengan waktu makan akan cenderung menolak makanan.
Hindari memberi susu atau camilan berat 1 jam sebelum makan utama.
Jika anak lapar sebelum waktunya, berikan camilan ringan dan sehat seperti buah potong, biskuit gandum, atau yogurt plain.
Suasana makan yang positif akan membuat anak merasa aman dan senang untuk makan. Hindari memberi tekanan, membandingkan, atau memaksa anak untuk menghabiskan makanannya. Fokus pada pengalaman menyenangkan bersama.
Gunakan alat makan berwarna cerah dan menarik perhatian anak.
Ajak anak membantu memilih menu atau menyusun makanan di piring.
Berikan pujian saat anak mencoba makanan baru atau makan dengan tenang, tanpa perlu memberikan hadiah atau imbalan.
Mengurangi gangguan saat anak makan bukan hanya soal disiplin, tetapi juga tentang menciptakan suasana yang nyaman, hangat, dan menyenangkan. Mulailah dengan membiasakan anak makan di meja makan, hindari screen time, jauhkan mainan, dan batasi waktu makan hingga 30 menit. Makan bersama keluarga dan memberikan jeda waktu yang cukup antar makan juga sangat membantu. Dengan konsistensi dan pendekatan yang positif, bunda bisa membantu si kecil membentuk kebiasaan makan yang sehat, fokus, dan menyenangkan. Kebiasaan baik ini akan berdampak jangka panjang terhadap kesehatan dan pola makan anak di masa mendatang.