Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Memulai tahapan Makanan Pendamping ASI (MPASI) adalah fase penting dalam tumbuh kembang bayi. Banyak Bunda dengan semangat dan ketulusan ingin memberikan yang terbaik, mulai dari memilih bahan segar, memasak sendiri, hingga menyusun menu bervariasi. Namun, tanpa disadari, ada banyak jebakan tersembunyi yang membuat makanan yang terlihat sehat ternyata masuk kategori Ultra Processed Food (UPF).
Padahal, UPF tidak selalu datang dari makanan kemasan saja. Bahkan MPASI buatan rumah pun bisa menjadi UPF jika Bunda tidak cermat dalam memilih bahan atau cara pengolahannya. Yuk, pelajari lebih dalam tentang jebakan MPASI ini agar Bunda tidak salah langkah. Simak penjelasan selengkapnya bersama Bunda dan si Kecil
UPF atau Ultra Processed Food adalah jenis makanan yang melalui proses industri kompleks, dengan penambahan berbagai zat aditif seperti:
• Perasa buatan
• Pewarna makanan
• Pengawet
• Penambah tekstur
• Kandungan gula, garam, dan lemak olahan dalam jumlah tinggi
Makanan jenis ini biasanya memiliki rasa yang sangat kuat dan menggoda, namun kandungan gizinya minim. Dalam jangka panjang, konsumsi UPF berlebihan dapat memengaruhi preferensi rasa anak dan meningkatkan risiko gangguan kesehatan seperti obesitas, diabetes, hingga gangguan metabolik.
Foto: Internet
Banyak Bunda yang berpikir bahwa memasak sendiri otomatis membuat makanan menjadi “real food”. Sayangnya, masak sendiri tidak selalu berarti bebas dari UPF. Berikut adalah contoh makanan buatan rumah yang sebenarnya tergolong UPF:
• Menggunakan bumbu instan atau penyedap rasa tambahan
• Membuat nugget atau sosis homemade dengan keju olahan, tepung, dan perasa
• Menyajikan biskuit, keripik, atau snack bayi yang tinggi tepung
• Memberikan yoghurt dengan tambahan gula atau perisa buah
• Menambahkan gula, garam, atau margarin ke dalam makanan bayi
Tanpa disadari, bahan tambahan inilah yang menurunkan kualitas gizi MPASI meskipun proses memasaknya dilakukan sendiri di rumah.
MPASI adalah fase penting dalam membentuk preferensi rasa dan pola makan anak di masa depan. Lidah bayi masih sangat polos. Ketika dari awal bayi dikenalkan pada rasa gurih berlebihan, manis, atau asin yang tidak alami, maka:
• Bayi bisa menjadi picky eater
• Terjadi GTM (Gerakan Tutup Mulut)
• Anak sulit menyukai sayur dan buah segar di masa pertumbuhan
• Selera makannya bergeser ke makanan tinggi gula dan garam
Pengenalan rasa yang tidak alami bisa memengaruhi kesehatan anak secara jangka panjang, baik secara fisik maupun psikologis terhadap makanan.
Real food bukan sekadar buatan rumah. Real food adalah makanan yang:
• Berbahan dasar segar dan utuh
• Diproses seminimal mungkin
• Tidak mengandung bahan tambahan kimia
• Disajikan dalam bentuk alami sesuai usia bayi
Contoh real food dalam MPASI:
• Bubur beras merah dengan kaldu ayam tanpa garam
• Puree wortel kukus tanpa tambahan margarin
• Buah pisang matang yang dilumatkan tanpa gula
Intinya adalah mengenalkan rasa asli dari setiap bahan makanan agar bayi membentuk hubungan yang sehat dengan makanan sejak dini.
Foto: Internet
Label “khusus bayi”, “organik”, atau “natural” belum tentu menjamin produk tersebut bebas dari UPF. Beberapa produk makanan bayi di pasaran masih mengandung:
• Pengawet atau aditif tambahan
• Perasa buatan
• Tepung olahan atau gula sebagai bahan utama
Tips membaca label:
• Periksa urutan bahan dalam daftar komposisi. Bahan yang ditulis pertama memiliki proporsi paling tinggi.
• Hindari produk dengan nama bahan yang sulit dikenali atau terdengar kimiawi.
• Waspadai kandungan tersembunyi seperti “fruktosa”, “dekstrosa”, atau “maltodextrin”.
Berikut langkah-langkah yang bisa Bunda terapkan untuk memastikan MPASI benar-benar sehat dan alami:
Gunakan bahan segar dan utuh
o Pilih daging segar, sayuran organik, dan buah-buahan tanpa tambahan gula.
Cermat memilih produk kemasan
o Jika terpaksa membeli makanan bayi instan, periksa label dan komposisi dengan teliti.
Hindari tambahan perasa, garam, dan gula
o Bayi tidak memerlukan bumbu tambahan untuk mengenal rasa. Biarkan mereka mengeksplorasi rasa asli bahan makanan.
Gunakan metode memasak yang sehat
o Kukus, rebus, atau panggang dengan suhu rendah untuk mempertahankan nutrisi.
Amati reaksi bayi terhadap makanan
o Jika bayi menolak makanan alami setelah terbiasa dengan rasa gurih atau manis, hentikan dulu pemberian UPF.
Foto: Internet
MPASI bukan sekadar upaya agar bayi makan banyak, tetapi ajang mengenalkan rasa, tekstur, dan pola makan sehat sejak dini. Ketika Bunda memutuskan untuk memasak sendiri, pastikan bahwa bahan dan cara pengolahannya benar-benar sesuai dengan prinsip gizi seimbang.
Jangan sampai usaha memasak sendiri justru jadi jebakan karena menggunakan bahan yang tinggi proses. Ingat, rasa alami adalah warisan terbaik yang bisa Bunda berikan kepada anak.
Dengan memberikan real food yang benar, Bunda sedang membangun dasar selera makan sehat, memperkuat sistem imun, dan menanamkan kebiasaan makan yang bijak sejak dini.