Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Pernahkah Bunda melihat si kecil mengulang-ulang suatu gerakan, seperti memutar tangan, mengetuk-ngetukkan benda, atau bersenandung tanpa henti? Jika iya, jangan panik! Perilaku ini disebut stimming atau self-stimulatory behavior, yaitu aksi yang dilakukan secara berulang untuk memberikan stimulasi pada indera tubuh.
Stimming sering dikaitkan dengan anak-anak yang memiliki gangguan pemrosesan sensorik, seperti Sensory Processing Disorder (SPD) atau Autism Spectrum Disorder (ASD). Namun, faktanya, hampir semua anak memiliki bentuk stimming tertentu. Bahkan, orang dewasa pun sering melakukan stimming tanpa sadar, seperti menggoyangkan kaki saat duduk, memutar rambut, atau mengetuk meja dengan jari.
Lalu, mengapa si kecil melakukan stimming? Apakah ini normal? Dan kapan stimming perlu dikelola? Yuk, bersama Bunda dan si kecil bahas lebih lanjut!
Mengapa Si Kecil Melakukan Stimming?
Stimming bukan sekadar kebiasaan, tetapi juga memiliki fungsi penting dalam membantu si kecil mengatur emosinya. Beberapa manfaat dari stimming antara lain:
Membantu Si Kecil Mengatur Sensorik Bagi anak dengan kepekaan sensorik tertentu, lingkungan sekitar bisa terasa terlalu bising, terlalu terang, atau terlalu ramai. Stimming membantu mereka menenangkan diri dan kembali fokus.
Menyalurkan Emosi dan Mengurangi Stres Sama seperti orang dewasa yang menggigit pensil saat gugup, si kecil juga menggunakan stimming sebagai cara mengatasi kecemasan, kegembiraan, atau kebosanan.
Membantu Konsentrasi dan Proses Berpikir Beberapa anak menggunakan stimming untuk membantu mereka berpikir lebih baik, misalnya menggerakkan tangan saat berbicara atau menggoyangkan kaki saat mengerjakan tugas.
Foto : Internet
Jenis-Jenis Stimming pada Si Kecil Stimming bisa terjadi dalam berbagai bentuk, tergantung pada jenis rangsangan sensorik yang dibutuhkan anak. Berikut beberapa kategori umum stimming:
1. Stimming Taktik (Sentuhan dan Tekstur)
2. Stimming Auditori (Suara dan Pendengaran)
3. Stimming Visual (Penglihatan)
Foto : Internet
4. Stimming Vestibular (Gerakan Tubuh dan Keseimbangan)
5. Stimming Proprioseptif (Kesadaran Tubuh dalam Ruang)
Apakah Stimming Perlu Dihentikan? Tidak semua bentuk stimming perlu dihentikan, karena ini adalah cara alami si kecil untuk mengatur emosinya. Namun, ada beberapa kondisi di mana stimming perlu dikelola:
Cara Membantu Si Kecil Menyalurkan Stimming dengan Aman Jika stimming mulai mengganggu aktivitas atau berisiko membahayakan, Bunda bisa membantu si kecil menyalurkannya dengan cara yang lebih aman.
1. Berikan Alternatif yang Aman
2. Ciptakan Lingkungan yang Nyaman
3. Latih Teknik Relaksasi
Foto : Internet
4. Konsultasi dengan Terapis
Jika stimming sangat mengganggu kehidupan sehari-hari, Bunda bisa berkonsultasi dengan terapis okupasi atau ahli perkembangan anak untuk strategi yang lebih efektif.
Kesimpulan