Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Memasuki fase MPASI (Makanan Pendamping ASI) adalah momen penting dalam tumbuh kembang bayi, sekaligus menjadi tantangan tersendiri bagi Bunda. Fase ini menandai transisi dari pemberian ASI eksklusif ke makanan padat, yang memerlukan perhatian khusus terutama saat Bunda dan si kecil harus bepergian entah untuk mudik, liburan, atau kegiatan luar rumah lainnya.
Salah satu kekhawatiran utama saat membawa MPASI ke luar rumah adalah bagaimana menyimpan makanan agar tetap aman dan layak konsumsi. MPASI yang basi atau terkontaminasi berisiko menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare, muntah, hingga infeksi saluran cerna pada bayi, yang masih memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna.
Untuk membantu Bunda tetap tenang dan si kecil tetap sehat selama perjalanan, berikut panduan praktis mengenai daya tahan MPASI dalam berbagai kondisi penyimpanan serta tips yang bisa Bunda terapkan. Yuk, Bun cari tahu informasi dan tips elengkapnya bersama Bunda dan si Kecil!
MPASI berbahan dasar protein seperti ayam, daging sapi, ikan, atau telur sangat rentan terhadap pertumbuhan bakteri jika disimpan pada suhu ruang (sekitar 25–30°C). Dalam kondisi ini, makanan hanya mampu bertahan sekitar 2 hingga 3 jam.
Bahaya jika disimpan terlalu lama:
Potensi berkembangnya bakteri patogen
Risiko keracunan makanan
Perubahan rasa dan tekstur yang bisa membuat bayi menolak makan
Solusi untuk Bunda:
Siapkan MPASI dalam porsi kecil, gunakan wadah bersih dan kedap udara, dan pastikan MPASI dikonsumsi dalam batas waktu tersebut. Hindari menyimpan makanan terlalu lama di luar lemari pendingin atau termos.
Foto: Internet
Menggunakan termos makanan khusus bayi dapat memperpanjang daya tahan MPASI, terutama untuk makanan berkuah seperti bubur ayam, sup daging, atau nasi tim. Jika termos dipanaskan terlebih dahulu menggunakan air panas sebelum diisi makanan, maka kemampuannya dalam mempertahankan suhu bisa mencapai 4 hingga 6 jam.
Tips penggunaan termos:
Pilih termos dengan insulasi ganda dan kapasitas yang sesuai kebutuhan bayi
Jangan terlalu sering membuka tutup termos untuk menjaga suhu tetap stabil
Isi termos dengan makanan panas (bukan makanan suhu ruang) agar suhu bisa bertahan lebih lama
Dengan menggunakan termos, Bunda bisa tetap memberikan MPASI hangat walau dalam perjalanan jauh tanpa perlu repot mencari microwave atau kompor.
Untuk MPASI yang perlu tetap dalam kondisi dingin seperti puree buah, puding, atau makanan beku lainnya, cooler box dengan ice gel beku bisa jadi solusi andalan. Jika suhu di dalam cooler box dijaga tetap rendah, makanan bisa bertahan sekitar 4 jam.
Agar lebih optimal:
Pastikan ice gel benar-benar dalam kondisi beku penuh saat dimasukkan
Gunakan wadah tertutup rapat berbahan plastik food grade atau kaca
Jangan buka tutup box terlalu sering agar suhu tetap stabil
Catatan penting:
Sebelum disajikan kepada bayi, hangatkan MPASI yang sebelumnya disimpan dalam cooler box. Gunakan termos makanan atau alat pemanas portabel untuk memastikan suhu makanan cukup panas guna membunuh potensi bakteri.
Foto: Internet
Bayi, terutama di usia 6–12 bulan, memiliki sistem pencernaan yang belum sekuat orang dewasa. Bahkan paparan bakteri dalam jumlah kecil dapat memicu reaksi yang serius. Oleh karena itu, memastikan MPASI dalam kondisi bersih dan aman adalah bagian penting dari upaya menjaga kesehatan anak.
Risiko MPASI yang tidak disimpan dengan baik:
Diare akut dan muntah
Infeksi saluran cerna
Kehilangan nutrisi karena makanan sudah rusak
Bayi menolak makan karena rasa dan aroma berubah
Foto: Internet
Dengan menyimpan MPASI dengan tepat, Bunda bisa memberikan gizi optimal tanpa mengorbankan keamanan.
Masak dalam porsi kecil: Hindari membuat dalam jumlah besar yang tidak habis sekaligus.
Beri label waktu: Tempelkan catatan kecil di setiap wadah MPASI dengan jam pembuatan agar mudah memantau waktu simpannya.
Bawa alat pemanas portabel: Jika memungkinkan, gunakan warmer kecil untuk menghangatkan makanan sebelum disajikan.
Lakukan pengecekan sebelum disajikan: Cium aroma dan lihat tekstur. Bila muncul bau asam atau tampak berubah warna, lebih baik dibuang.
Sediakan makanan cadangan: Bawa MPASI dalam dua jenis penyimpanan, misalnya satu di termos dan satu di cooler box, agar tetap ada opsi jika salah satu sudah lewat batas aman.
Misalnya Bunda dan keluarga melakukan perjalanan mudik selama 6 jam:
Jam 07.00: MPASI dimasak dan dimasukkan ke termos yang telah dipanaskan.
Jam 11.00: MPASI masih dalam batas waktu aman untuk dikonsumsi.
Jam 13.00–14.00: MPASI dalam termos sebaiknya tidak digunakan lagi. Ambil MPASI cadangan dari cooler box dan hangatkan sebelum disajikan.
Foto: Internet
Dengan pengaturan ini, Bunda tidak hanya memastikan makanan tetap aman, tetapi juga bisa menyajikan MPASI yang tetap lezat dan bernutrisi meski di tengah perjalanan panjang.
Memberikan MPASI saat bepergian bukanlah hal yang harus ditakuti. Dengan pemahaman yang baik tentang batas waktu penyimpanan dan teknik penyimpanan yang benar, Bunda bisa memberikan nutrisi terbaik untuk buah hati kapan pun dan di mana pun. Ingat, makanan yang aman bukan hanya tentang mengenyangkan, tapi juga mencerminkan kasih sayang dan perhatian Bunda terhadap tumbuh kembang si kecil. Yuk, tetap semangat mendampingi fase MPASI dengan cerdas dan tenang!