Kenapa Bayi Sering Tantrum? Ini Penyebab dan Solusinya
Kenapa Bayi Sering Tantrum? Ini Penyebab dan Solusinya

Tantrum pada bayi sering kali membuat orang tua merasa kebingungan dan frustasi. Bayi yang tiba-tiba menangis keras, merengek tanpa alasan yang jelas, atau bahkan sulit ditenangkan bisa menjadi tantangan tersendiri. Namun, tahukah Anda bahwa tantrum pada bayi sebenarnya adalah cara mereka berkomunikasi?

Bayi belum memiliki kemampuan untuk mengungkapkan perasaan atau kebutuhan mereka dengan kata-kata. Oleh karena itu, mereka menggunakan tangisan atau rewel sebagai cara untuk menyampaikan pesan. Untuk membantu orang tua lebih memahami penyebab tantrum bayi, mari kita bahas beberapa faktor yang mungkin menjadi pemicunya serta bagaimana cara mengatasinya. Yuk, simak penjelasannya bersama Bunda dan si Kecil!

Penyebab Tantrum pada Bayi

1. Lelah dan Kurang Tidur

Salah satu penyebab paling umum bayi tantrum adalah kelelahan. Bayi yang terlalu lama bermain atau tidak mendapatkan tidur yang cukup akan menjadi rewel dan sulit ditenangkan. Mereka belum bisa mengatur jam tidur sendiri, sehingga orang tua perlu memastikan bahwa bayi mendapatkan waktu tidur yang cukup sesuai dengan usianya.

Solusi: Pastikan bayi memiliki rutinitas tidur yang teratur dan suasana yang nyaman sebelum tidur. Hindari stimulasi berlebihan menjelang waktu tidur agar mereka lebih mudah terlelap.

bayi tantrum, penyebab tantrum bayi, cara mengatasi tantrum bayi, camilan sehat bayi, kebutuhan kalori bayi, Bunda, si Kecil

Foto : Internet

2. Ingin Diperhatikan atau Menginginkan Sesuatu

Bayi sangat bergantung pada perhatian orang tua atau pengasuhnya. Mereka bisa menjadi rewel ketika merasa diabaikan atau ingin sesuatu, seperti mainan, susu, atau pelukan.

Solusi: Luangkan waktu untuk berinteraksi dengan bayi, baik dengan menggendong, berbicara, atau bermain bersama. Hal ini akan membantu mereka merasa aman dan diperhatikan.

3. Ketidaknyamanan (Pakaian, Suhu, atau Popok Kotor)

Bayi bisa tantrum karena merasa tidak nyaman. Misalnya, pakaian yang terlalu ketat, suhu ruangan yang terlalu panas atau dingin, atau popok yang basah bisa membuat mereka rewel.

Solusi: Periksa kondisi bayi secara rutin. Pastikan mereka mengenakan pakaian yang nyaman, suhu ruangan sesuai, dan popok selalu dalam keadaan bersih dan kering.

4. Overstimulasi atau Terlalu Banyak Rangsangan

Lingkungan yang terlalu ramai atau banyak suara bisa membuat bayi merasa kewalahan. Bayi memiliki ambang batas stimulasi yang berbeda-beda, dan ketika mereka menerima terlalu banyak rangsangan, bisa muncul reaksi tantrum.

Solusi: Jika bayi mulai menunjukkan tanda-tanda gelisah di tempat yang ramai, cobalah membawanya ke tempat yang lebih tenang agar mereka merasa lebih nyaman.

5. Perubahan Rutinitas

Bayi sangat bergantung pada rutinitas. Jika ada perubahan mendadak dalam jadwal tidur, makan, atau aktivitas mereka, bayi bisa merasa tidak nyaman dan menunjukkan ketidakpuasan dengan cara menangis.

Solusi: Cobalah untuk menjaga rutinitas harian bayi agar tetap konsisten. Jika ada perubahan jadwal, lakukan secara perlahan agar bayi bisa beradaptasi.

6. Lapar

Lapar adalah penyebab tantrum yang paling umum pada bayi. Perut yang kosong membuat bayi menjadi rewel dan sulit ditenangkan.

Solusi: Pastikan bayi mendapatkan asupan nutrisi yang cukup. Selain makanan utama, bayi juga memerlukan camilan sehat untuk memenuhi kebutuhan kalorinya.

bayi tantrum, penyebab tantrum bayi, cara mengatasi tantrum bayi, camilan sehat bayi, kebutuhan kalori bayi, Bunda, si Kecil

Foto : Internet

Kenapa Bayi Perlu Camilan?

Bayi yang sudah mendapatkan MPASI (Makanan Pendamping ASI) tetap membutuhkan asupan kalori tambahan. Makanan utama saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan energi mereka, terutama saat mereka semakin aktif bergerak dan bereksplorasi.

Kebutuhan Kalori Bayi Berdasarkan Usia

  • Usia 6-8 bulan: ±800 kkal per hari
    • Menu utama: 2-3 kali/hari
    • Camilan: 1-2 kali/hari
  • Usia 9-11 bulan: ±800 kkal per hari
    • Menu utama: 3-4 kali/hari
    • Camilan: 1-2 kali/hari
  • Usia 12-23 bulan: ±1350 kkal per hari
    • Menu utama: 3-4 kali/hari
    • Camilan: 1-2 kali/hari

Kebutuhan kalori bayi juga tergantung pada berat badannya. Oleh karena itu, selain ASI dan MPASI, bayi memerlukan tambahan kalori dari sumber lain seperti camilan sehat.

Manfaat Camilan Sehat untuk Bayi

1. Mendukung Tumbuh Kembang Bayi

Camilan sehat yang kaya akan kalsium, protein, serta omega 3 & 6 membantu perkembangan otak, tulang, dan sistem imun bayi.

2. Mengenalkan Berbagai Rasa dan Tekstur

Pemberian camilan dapat membantu bayi terbiasa dengan berbagai jenis makanan. Ini penting agar mereka tidak menjadi picky eater saat sudah lebih besar.

bayi tantrum, penyebab tantrum bayi, cara mengatasi tantrum bayi, camilan sehat bayi, kebutuhan kalori bayi, Bunda, si Kecil

Foto : Internet

3. Melatih Kemampuan Motorik Halus

Bayi yang belajar memegang dan menggigit camilan akan mengembangkan koordinasi tangan dan mulut mereka, yang sangat penting untuk perkembangan motorik halus.

4. Menambah Asupan Kalori

Camilan yang tepat membantu memenuhi kebutuhan energi bayi, sehingga mereka bisa tetap aktif bermain dan bereksplorasi tanpa mudah tantrum karena lapar.

Tips Memilih Camilan Sehat untuk Bayi

Agar camilan benar-benar bermanfaat, pilihlah camilan yang sehat dan bernutrisi. Berikut beberapa tips dalam memilih camilan untuk bayi:

  • Pilih camilan yang alami, seperti buah-buahan, yogurt, atau biskuit bayi tanpa tambahan gula dan garam berlebih.
  • Hindari camilan kemasan yang tinggi pengawet, pewarna, atau perasa buatan.
  • Pastikan tekstur camilan sesuai dengan usia bayi agar mudah dikunyah dan dicerna.

Kesimpulan

Tantrum pada bayi adalah hal yang wajar dan merupakan bagian dari proses perkembangan mereka. Dengan memahami penyebabnya, orang tua bisa lebih mudah menangani dan mencegah tantrum terjadi. Salah satu cara efektif untuk mengurangi tantrum akibat lapar adalah dengan memberikan camilan sehat yang sesuai dengan usia dan kebutuhan nutrisi bayi.

Memastikan bayi mendapatkan makanan yang cukup, tidur yang teratur, serta perhatian yang cukup dari orang tua akan membantu mereka tumbuh dengan lebih sehat dan bahagia.

 

 

Artikel yang berkaitan