Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Melahirkan adalah proses besar dalam kehidupan seorang wanita. Selain menantikan momen indah menyambut si kecil, banyak bunda juga merasa cemas akan prosedur medis yang mungkin dilakukan saat persalinan, salah satunya adalah pemasangan kateter urin.
Pertanyaan yang sering muncul: "Apakah semua bunda harus dipasangi kateter saat melahirkan?" Jawabannya adalah tidak selalu. Prosedur ini dilakukan berdasarkan kondisi dan kebutuhan masing-masing bunda saat proses persalinan berlangsung. Simak penjelasannya bersama Bunda dan si Kecil!
Kateter urin adalah selang kecil dan fleksibel yang dimasukkan ke dalam saluran kencing (uretra) untuk mengalirkan urin langsung ke kantung penampung. Prosedur ini dilakukan dalam situasi di mana seseorang tidak bisa buang air kecil sendiri, seperti saat operasi atau setelah trauma tertentu.
Dalam konteks melahirkan, kateter digunakan untuk menjaga agar kandung kemih tetap kosong, terutama saat bunda tidak memungkinkan berjalan ke toilet atau ketika prosedur medis seperti operasi caesar diperlukan.
Foto: Internet
Tidak. Pemasangan kateter bukan prosedur wajib untuk semua bunda yang hendak melahirkan. Kateter hanya akan dipasang apabila ada indikasi medis, seperti:
• Bunda tidak bisa buang air kecil secara mandiri, misalnya karena sudah memasuki pembukaan besar atau tubuh lemah akibat kontraksi.
• Bunda akan menjalani operasi caesar, karena kandung kemih harus dalam keadaan kosong selama prosedur pembedahan untuk mencegah cedera.
• Bunda mengalami gangguan buang air kecil pasca persalinan, seperti retensi urin.
Jika bunda masih bisa berdiri atau berjalan ke kamar mandi dan dapat buang air kecil secara mandiri, maka pemasangan kateter tidak diperlukan.
Meskipun terdengar menakutkan, kateter memiliki manfaat besar dalam kondisi medis tertentu. Di antaranya:
1. Membantu Proses Persalinan Lebih Efektif
Kandung kemih yang penuh bisa menghambat turunnya kepala bayi ke jalan lahir. Dengan kateter, kandung kemih dikosongkan sehingga ruang di rongga panggul lebih optimal untuk posisi janin.
2. Mengurangi Ketidaknyamanan Tambahan
Kandung kemih penuh dapat menyebabkan bunda merasa makin nyeri atau tidak nyaman di tengah kontraksi. Mengosongkan kandung kemih membantu bunda lebih fokus pada proses persalinan dan meringankan beban tubuh.
3. Menghindari Retensi Urin Pasca Persalinan
Beberapa bunda kesulitan buang air kecil setelah melahirkan. Kateter dapat membantu mengosongkan kandung kemih secara aman agar tidak terjadi retensi urin akut yang bisa memicu komplikasi.
Foto: Internet
Banyak bunda khawatir bahwa pemasangan kateter terasa sakit. Faktanya, prosedur ini biasanya hanya menimbulkan rasa tidak nyaman sesaat, seperti sensasi ingin pipis atau sedikit mengganjal. Namun, jika dilakukan oleh tenaga medis terlatih dan menggunakan teknik steril, risiko infeksi sangat kecil dan bunda akan cepat menyesuaikan diri.
Jika bunda merasa ragu atau takut menghadapi prosedur kateter, beberapa langkah ini bisa membantu:
Tanyakan langsung pada tenaga medis apakah kemungkinan penggunaan kateter diperlukan dalam proses persalinan bunda.
Sampaikan rasa cemas atau tidak nyaman kepada dokter atau bidan agar mereka bisa memberikan edukasi dan dukungan tambahan.
Jika memungkinkan, rutin buang air kecil di awal-awal proses pembukaan untuk menghindari kebutuhan kateter.
Bila bunda akan menjalani operasi caesar, pastikan mengetahui jenis kateter, durasi pemakaian, dan prosedur pencabutannya.
Salah satu ketakutan umum adalah bahwa kateter akan dipasang dalam jangka waktu lama. Padahal kenyataannya, kateter umumnya hanya digunakan sementara selama proses persalinan atau beberapa jam setelah melahirkan, hingga bunda dapat buang air kecil dengan normal.
Pada kasus operasi caesar, kateter biasanya dilepas sekitar 6 hingga 12 jam pasca operasi, tergantung pada kondisi pemulihan dan rekomendasi dokter.
Bunda berhak untuk tahu dan menanyakan semua prosedur medis yang akan dijalani. Jika tidak ada indikasi medis yang jelas, bunda boleh mendiskusikan atau menolak pemasangan kateter. Namun, jika kondisi memang mengharuskannya demi keamanan dan kelancaran persalinan, sebaiknya ikuti saran dari tenaga kesehatan.
Foto: Internet
Pemasangan kateter saat melahirkan bukanlah hal yang harus ditakuti. Prosedur ini tidak selalu dilakukan dan hanya diberikan berdasarkan kebutuhan medis yang jelas. Dalam beberapa situasi, kateter justru berperan penting dalam membantu proses persalinan agar berjalan lebih lancar dan aman.
Yang terpenting, bunda memiliki hak untuk mengetahui, bertanya, dan berdiskusi dengan dokter atau bidan terkait setiap prosedur yang akan dilakukan. Dengan memahami informasi yang benar, bunda bisa lebih tenang, percaya diri, dan siap menjalani proses persalinan dengan baik.