Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Bunda tentu ingin menjaga kebersihan dapur sebaik mungkin, apalagi jika memiliki anak kecil di rumah. Tapi, pernahkah terpikir bahwa salah satu benda yang paling sering digunakan di dapur justru bisa menjadi sumber bahaya yang tak terlihat? Spons cuci piring yang digunakan setiap hari, jika tidak dirawat dan diganti secara rutin, bisa menjadi tempat berkembang biaknya jutaan bakteri. Bahkan, para ahli menyebutkan bahwa jumlah bakteri dalam spons dapur yang kotor bisa menyamai kandungan bakteri dalam kotoran manusia.
Hal ini tentu menjadi perhatian penting, terutama bagi Bunda yang sedang berusaha membangun lingkungan sehat di rumah. Spons cuci piring yang tampak bersih di permukaan ternyata bisa menyimpan risiko kesehatan serius jika tidak diganti secara teratur. Yuk, Bunda simak penjelasan selengkapnya bersama Bunda dan si Kecil!
Spons cuci piring digunakan berkali-kali setiap hari untuk mencuci peralatan makan dan masak. Ia selalu basah, lembap, dan bersentuhan dengan sisa makanan, minyak, dan air sabun. Kondisi ini merupakan tempat ideal bagi berbagai jenis mikroorganisme berbahaya seperti Salmonella, E. Coli, dan jamur untuk tumbuh subur.
Spons memiliki tekstur berpori yang membuatnya sulit untuk dibersihkan secara menyeluruh. Bakteri bisa bersembunyi di dalam pori-pori tersebut dan tetap hidup meskipun spons dibilas berkali-kali. Dalam beberapa hari saja, jumlah koloni bakteri bisa berkembang sangat cepat, bahkan melebihi jumlah bakteri pada dudukan toilet.
Foto: Internet
Dampak buruk dari spons kotor mungkin tidak langsung dirasakan oleh orang dewasa yang sehat, tetapi sangat berisiko bagi:
Bayi dan balita yang sistem imunnya masih berkembang
Anak-anak yang rentan tertular infeksi
Bunda hamil yang perlu menjaga kondisi tubuh tetap sehat
Orang dengan alergi atau kondisi imunitas rendah
Lansia dengan daya tahan tubuh menurun
Foto: Internet
Bakteri dari spons yang kotor bisa berpindah ke piring, gelas, sendok, atau botol susu. Saat alat makan tersebut digunakan, bakteri dapat masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan gangguan pencernaan, seperti diare, muntah, kembung, atau bahkan infeksi usus yang lebih serius.
Idealnya, spons cuci piring harus diganti setiap seminggu sekali. Meskipun spons masih tampak utuh dan tidak sobek, namun di dalamnya bisa saja sudah menyimpan banyak mikroorganisme yang tidak bisa dilihat dengan mata.
Bunda tidak perlu menunggu spons terlihat kotor atau bau. Justru, pencegahan lebih baik dilakukan sebelum spons menjadi sarang bakteri. Dengan membuat jadwal penggantian secara rutin, kebersihan alat makan dan peralatan dapur bisa lebih terjaga.
Foto: Internet
Jika Bunda belum sempat mengganti spons, berikut beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk meminimalkan pertumbuhan bakteri:
Keringkan Spons Setelah Digunakan
Jangan biarkan spons berada dalam kondisi basah terus-menerus. Letakkan di tempat yang terbuka dan mendapatkan sirkulasi udara yang baik.
Sterilkan Spons di Microwave
Spons dalam kondisi basah bisa dimasukkan ke microwave selama 1 hingga 2 menit untuk membunuh sebagian besar bakteri. Namun, Bunda perlu hati-hati agar tidak terlalu lama memasaknya karena bisa menyebabkan spons terbakar.
Pisahkan Spons untuk Kegunaan Berbeda
Gunakan spons terpisah untuk mencuci piring dan membersihkan meja atau kompor agar bakteri tidak berpindah dari satu area ke area lain.
Gunakan Spons Antibakteri atau Alat Cuci Lain
Banyak pilihan spons dengan bahan antibakteri tersedia di pasaran. Selain itu, kuas cuci piring berbahan silikon bisa menjadi alternatif karena lebih mudah dibersihkan dan cepat kering.
Foto: Internet
Selain spons biasa, berikut beberapa pilihan alat mencuci yang bisa digunakan dan lebih aman secara higienis:
Spons silikon: Lebih tahan lama, cepat kering, dan tidak mudah menjadi sarang bakteri.
Lap microfiber: Bisa dicuci ulang dan digunakan untuk membersihkan permukaan dapur tanpa meninggalkan noda.
Sikat piring dengan pegangan: Meminimalkan kontak langsung dengan tangan dan lebih mudah dikeringkan setelah digunakan.
Bagi Bunda yang anaknya mulai senang ikut membantu di dapur, momen ini bisa dimanfaatkan untuk mengajarkan pentingnya kebersihan alat-alat dapur. Ajak anak untuk memahami bahwa tidak semua benda bisa disentuh sembarangan, terutama spons yang sudah dipakai.
Ajari mereka bahwa setelah membantu di dapur, tangan harus selalu dicuci dengan sabun. Kebiasaan kecil ini bisa memberikan pengaruh besar terhadap kebersihan pribadi dan lingkungan rumah.
Foto: Internet
Spons cuci piring adalah salah satu benda di dapur yang sering diabaikan kebersihannya. Padahal, benda kecil ini bisa menyimpan risiko besar bagi kesehatan seluruh anggota keluarga. Terutama bagi keluarga dengan anak kecil, lansia, atau anggota rumah tangga yang memiliki daya tahan tubuh rendah. Gantilah spons secara rutin setiap seminggu sekali dan pertimbangkan untuk menggunakan alternatif alat cuci yang lebih higienis. Kebiasaan sederhana ini bisa membantu menjaga kesehatan keluarga dalam jangka panjang. Ingat, menjaga dapur tetap bersih bukan hanya soal penampilan, tetapi juga menyangkut perlindungan terhadap penyakit yang bisa datang dari tempat yang tidak terduga.