6 Perjuangan Tak Terlihat Ibu Saat Memompa ASI dan Cara Mengatasinya
6 Perjuangan Tak Terlihat Ibu Saat Memompa ASI dan Cara Mengatasinya

Memompa ASI atau breast pumping bukan sekadar rutinitas biasa. Di balik sebotol ASI yang terlihat sederhana, terdapat perjuangan luar biasa dari seorang ibu: mulai dari rasa sakit fisik, tekanan mental, hingga kelelahan emosional. Perjuangan ini tidak selalu tampak di permukaan, namun dampaknya nyata bagi keseharian dan kondisi psikologis ibu menyusui.

Berikut adalah enam bentuk perjuangan tak terlihat dari ibu yang melakukan pumping setiap hari, dan bagaimana cara menghadapinya agar tetap sehat, nyaman, dan kuat dalam menjalani perjalanan menyusui yang akan dibahas dalam artikel Bunda dan si Kecil kali ini.

perjuangan pumping ASI, ibu memompa ASI, tips menyimpan ASI perah, puting nyeri saat menyusui, ASI rembes, freezer ASI, pompa ASI portable, Bunda, si Kecil

Foto: Internet

1. Puting Nyeri, Luka, atau Bengkak

Salah satu keluhan paling umum dari ibu yang memompa ASI adalah nyeri pada puting. Penggunaan pompa yang tidak sesuai ukuran atau tekanan hisap yang terlalu kuat bisa menyebabkan luka, lecet, hingga pembengkakan.

Dampaknya:

  • Mengurangi kenyamanan saat pumping
  • Menurunkan motivasi untuk melanjutkan pumping
  • Risiko infeksi pada puting

Solusi:

  • Pastikan ukuran corong pompa sesuai dengan bentuk dan ukuran payudara
  • Gunakan nipple cream berbahan alami setelah pumping
  • Hindari memompa terlalu lama atau dengan tekanan tinggi

 

2. Harus Membawa Alat Pompa dan Perlengkapannya ke Mana-Mana

Bagi ibu bekerja, pompa ASI dan perlengkapan pendukungnya menjadi barang yang wajib dibawa setiap hari. Ini termasuk pompa elektrik/manual, botol penyimpanan, kantong ASIP, ice gel, dan cooler bag.

Tantangannya:

  • Tas kerja menjadi berat dan penuh
  • Tidak semua tempat menyediakan ruang laktasi yang memadai
  • Harus mencari waktu khusus di sela-sela pekerjaan

Tips mengatasi:

  • Gunakan pompa ASI portable yang ringan dan mudah dibersihkan
  • Siapkan tas laktasi multifungsi untuk memudahkan penyimpanan
  • Gunakan checklist harian agar tidak ada perlengkapan yang tertinggal

 

3. Menyediakan Freezer Khusus ASIP

ASI perah membutuhkan penyimpanan di suhu tertentu agar tetap aman dan berkualitas. Banyak ibu akhirnya menyediakan freezer khusus untuk menyimpan stok ASI.

Kendala yang dihadapi:

  • Biaya tambahan untuk membeli freezer
  • Perlu kedisiplinan tinggi dalam mencatat dan memantau tanggal kedaluwarsa ASIP
  • Risiko tumpah atau pencampuran ASI lama dan baru

Solusi:

  • Terapkan sistem FIFO (first in, first out)
  • Gunakan label tanggal dan waktu pada setiap kantong ASIP
  • Bersihkan freezer secara rutin agar ASI tetap higienis

 

4. ASI Rembes di Tempat Umum

ASI rembes bisa terjadi kapan saja, terutama saat produksi meningkat atau belum sempat pumping. Ini bisa membuat ibu tidak nyaman, terutama jika sedang berada di kantor atau tempat umum.

Dampaknya:

  • Baju menjadi basah dan tampak dari luar
  • Menurunkan rasa percaya diri

Cara mengatasi:

  • Gunakan breast pad yang menyerap ASI secara optimal
  • Bawa baju ganti setiap kali bepergian
  • Sediakan tisu basah dan kantong plastik untuk antisipasi

 

5. Sensitivitas Puting dan Penurunan Libido

Perubahan hormon selama menyusui memengaruhi banyak aspek tubuh, termasuk sensitivitas puting dan penurunan gairah seksual. Kombinasi antara rasa lelah, ritme pumping yang padat, dan tekanan mental juga bisa memengaruhi keharmonisan dengan pasangan.

Solusi:

  • Komunikasikan kondisi dengan pasangan secara terbuka
  • Beri ruang untuk me time dan perawatan diri
  • Konsultasikan dengan konselor laktasi atau psikolog jika perlu

 

6. Harus Paham Cara Menyimpan dan Mensterilkan ASIP

Berbeda dengan menyusui langsung, ibu yang pumping harus mempelajari berbagai hal teknis, mulai dari cara menyimpan ASI, mencairkan ASI beku, hingga mensterilkan alat pompa dan botol penyimpanan.

Hal-hal yang wajib dipahami:

  • Suhu penyimpanan ASI segar, dingin, dan beku
  • Waktu ketahanan ASI dalam suhu tertentu
  • Metode pencairan ASI yang aman
  • Cara sterilisasi botol dan corong pompa secara berkala

Tips:

  • Tempelkan panduan penyimpanan ASIP di kulkas
  • Gunakan alat steril elektrik atau metode uap
  • Hindari mencampur ASI lama dan baru tanpa proses pendinginan yang tepat

 

Menghargai Setiap Tetes Perjuangan Ibu

Bagi orang lain, memompa ASI mungkin terlihat seperti hal sepele. Tapi bagi ibu yang menjalaninya, setiap tetes ASI adalah hasil dari waktu, tenaga, dan dedikasi luar biasa. Ibu rela bangun tengah malam, melewatkan waktu tidur, menahan nyeri, dan tetap konsisten agar bayi bisa mendapatkan ASI terbaik.

Yang jarang terlihat:

  • Ibu yang menangis karena stok ASIP menipis
  • Ibu yang harus memompa di toilet karena tak ada ruang laktasi
  • Ibu yang tetap pumping meski sedang sakit atau lelah luar biasa

 

Cara Mendukung Para Pejuang ASI

Untuk mendukung ibu yang memompa ASI, kita bisa:

  • Menghentikan komentar yang tidak membangun seperti, “Kenapa nggak langsung menyusui aja?”
  • Membantu mempersiapkan alat pompa atau menyimpan ASIP
  • Memberikan apresiasi dan pujian atas perjuangan yang dilakukan
  • Menyediakan ruang laktasi yang layak di tempat kerja atau umum

perjuangan pumping ASI, ibu memompa ASI, tips menyimpan ASI perah, puting nyeri saat menyusui, ASI rembes, freezer ASI, pompa ASI portable, Bunda, si Kecil

Foto: Internet

Kesimpulan

Jika saat ini Bunda sedang menjalani perjuangan memompa ASI, ketahuilah bahwa Bunda tidak sendiri. Apa yang Bunda lakukan sangat berarti. Meski kadang terasa melelahkan dan tak dihargai, ingatlah bahwa setiap tetes ASI adalah bentuk cinta yang tidak tergantikan.

ASI adalah anugerah. Tapi Bunda yang memompa ASI adalah sosok luar biasa yang pantas diapresiasi.

 

Artikel yang berkaitan