Mengapa Bayi Baru Lahir Lebih Tertarik pada Warna Hitam Putih?
Mengapa Bayi Baru Lahir Lebih Tertarik pada Warna Hitam Putih?

Menjelang kelahiran si kecil, banyak Bunda dengan penuh semangat mempersiapkan segala kebutuhan bayi. Mulai dari pakaian, mainan, hingga dekorasi kamar semuanya dipilih dengan cermat dan penuh cinta. Biasanya, pilihan jatuh pada barang-barang berwarna cerah seperti merah, biru, hijau, dan kuning, karena terlihat lucu dan menyenangkan.
Namun, tahukah Bunda bahwa bayi baru lahir belum bisa menikmati semua warna tersebut? Faktanya, di masa-masa awal kehidupannya, bayi justru lebih tertarik pada warna hitam dan putih yang berkontras tinggi. Mengapa bisa begitu? Yuk, kita pahami lebih dalam tentang bagaimana penglihatan bayi bekerja dan bagaimana Bunda bisa menyesuaikan stimulasi visual untuk mendukung tumbuh kembangnya. Simak penjelasan selengkapnya bersama Bunda dan si Kecil!

Bagaimana Penglihatan Bayi Baru Lahir Berkembang?
Ketika bayi lahir, seluruh sistem penglihatannya masih dalam tahap perkembangan. Meskipun fisik matanya sudah terbentuk, kemampuan visual seperti fokus, koordinasi mata, dan pengenalan warna masih sangat terbatas. Retina dan saraf-saraf visual di otaknya belum cukup matang untuk memproses berbagai warna dan bentuk seperti orang dewasa.

Pada bulan pertama, penglihatan bayi memiliki ciri-ciri berikut:
• Jarak pandang sangat terbatas, hanya sekitar 20–30 cm dari wajah. Jarak ini pas untuk melihat wajah Bunda saat menyusui.
• Belum bisa membedakan warna dengan baik, karena sel kerucut (cones) di retina yang bertanggung jawab untuk melihat warna masih dalam tahap perkembangan.
• Hanya bisa menangkap kontras tinggi, terutama antara hitam dan putih.

Kondisi ini membuat bayi lebih mudah tertarik pada pola hitam-putih dibanding warna pastel atau cerah yang sering digunakan dalam perlengkapan bayi.

warna favorit bayi, penglihatan bayi baru lahir, hitam putih bayi, kontras visual, perkembangan mata bayi, mainan hitam putih, stimulasi visual newborn, parenting ibu muda

Foto: Internet

Mengapa Hitam dan Putih Lebih Disukai Bayi?
Hitam dan putih menciptakan kontras visual paling tinggi, sehingga menjadi rangsangan paling mudah diterima oleh sistem penglihatan bayi yang belum matang. Kombinasi dua warna ekstrem ini memberikan sinyal yang jelas dan kuat bagi otak bayi untuk mulai belajar memproses bentuk dan cahaya.

Berikut manfaat utama penggunaan warna hitam-putih bagi bayi baru lahir:
• Meningkatkan fokus visual.
• Membantu perkembangan koneksi saraf antara mata dan otak.
• Mendorong kemampuan bayi untuk mengikuti gerakan objek (visual tracking).
• Memudahkan bayi mengenali batas bentuk dan struktur suatu objek.

Dengan stimulasi visual yang tepat, bayi akan memiliki dasar penglihatan yang lebih kuat dan siap untuk tahap perkembangan berikutnya.

Kapan Bayi Mulai Melihat Warna-Warna Lain?
Kemampuan bayi dalam mengenali warna berkembang secara bertahap seiring pertambahan usia. Berikut tahapan umumnya:
• Usia 2–3 bulan: Bayi mulai bisa melihat warna-warna cerah seperti merah dan kuning.
• Usia 4 bulan: Warna biru dan hijau mulai dapat dikenali. Bayi juga mulai menunjukkan ketertarikan pada pola warna.
• Usia 6 bulan ke atas: Sistem penglihatan bayi hampir menyamai orang dewasa. Mereka sudah bisa melihat berbagai warna dan mengekspresikan preferensi terhadap warna tertentu.

Oleh karena itu, di usia newborn, warna hitam-putih tetap menjadi pilihan utama untuk stimulasi visual. Namun, setelah 2–3 bulan, Bunda bisa mulai memperkenalkan mainan berwarna cerah secara perlahan.

Tips Stimulasi Visual yang Aman dan Efektif untuk Newborn
Agar perkembangan penglihatan bayi optimal, Bunda bisa melakukan beberapa langkah sederhana di rumah:

  1. Gunakan mainan atau buku dengan pola hitam-putih.
    Tempelkan atau gantung di area yang mudah dilihat bayi, seperti pada sisi boks, stroller, atau area tummy time.

warna favorit bayi, penglihatan bayi baru lahir, hitam putih bayi, kontras visual, perkembangan mata bayi, mainan hitam putih, stimulasi visual newborn, parenting ibu muda

Foto: Internet

  1. Pilih pola geometris yang jelas, seperti lingkaran besar, garis tebal, atau kotak.
    Pola ini lebih mudah dikenali bayi dan dapat membantu mereka memahami perbedaan bentuk.

  2. Lakukan tummy time sejak dini, dan tempatkan gambar kontras tinggi di depannya.
    Ini tidak hanya merangsang otot leher dan punggung, tapi juga mendorong bayi melihat sekeliling dengan aktif.

  3. Ganti gambar atau pola secara berkala.
    Ini membantu bayi belajar beradaptasi dan mengenal pola baru, sekaligus mencegah kebosanan.

  4. Hindari stimulasi berlebihan.
    Jangan terlalu banyak memberikan mainan sekaligus. Terlalu banyak warna, suara, dan cahaya dapat membuat bayi overstimulasi dan rewel.

Kapan Bunda Perlu Khawatir dengan Respons Visual Bayi?
Setiap bayi memiliki perkembangan yang unik. Namun, jika Bunda menemukan tanda-tanda berikut setelah usia 3–4 bulan, sebaiknya konsultasikan ke dokter anak atau spesialis mata anak:
• Bayi tidak menunjukkan minat melihat objek di sekitarnya.
• Tidak mengikuti gerakan benda atau wajah yang bergerak.
• Tampak sulit fokus, atau mata terus bergerak tidak terarah.
• Tidak menatap wajah Bunda saat diajak berinteraksi.

warna favorit bayi, penglihatan bayi baru lahir, hitam putih bayi, kontras visual, perkembangan mata bayi, mainan hitam putih, stimulasi visual newborn, parenting ibu muda

Foto: Internet

Pemeriksaan dini sangat membantu jika ada masalah perkembangan penglihatan yang perlu ditangani segera.

Kesimpulan: Hitam dan Putih, Warna Awal Dunia Si Kecil
Meskipun terlihat sederhana, kombinasi warna hitam dan putih memberikan stimulasi visual terbaik bagi bayi baru lahir. Warna-warna ini membantu membentuk dasar perkembangan visual yang sehat dan mempersiapkan si kecil untuk mengenal dunia penuh warna. Sebagai Bunda, tugas kita adalah memberikan stimulasi yang sesuai dengan tahap perkembangan bayi. Tidak perlu khawatir jika bayi belum tertarik dengan mainan warna-warni di awal kehidupannya. Biarkan ia belajar secara alami, dimulai dari warna-warna kontras tinggi yang paling mudah ia lihat. Dengan pengetahuan ini, Bunda bisa lebih percaya diri dalam memilih mainan dan dekorasi yang tidak hanya menarik, tetapi juga sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang bayi.

Artikel yang berkaitan