Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Bagi banyak bunda, momen USG selama masa kehamilan adalah salah satu momen paling ditunggu. Ada rasa penasaran, haru, dan semangat untuk melihat perkembangan si kecil dalam kandungan. Namun, tahukah bunda bahwa hasil USG bisa saja tidak maksimal, atau bahkan mengecewakan jika dilakukan dengan waktu dan cara yang kurang tepat?
Beberapa kesalahan umum sering dilakukan tanpa disadari oleh bunda hamil, dan hal ini bisa membuat gambar janin tidak terlihat jelas, hasil kurang akurat, atau bahkan muncul kecemasan yang sebenarnya tidak perlu. Agar bunda bisa lebih siap menghadapi momen spesial ini, mari kita bahas empat kesalahan yang sebaiknya dihindari saat menjalani USG kehamilan. Yuk, cari tahu informasi selengkapnya bersama Bunda dan si Kecil!
Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah melakukan USG terlalu dini, misalnya segera setelah mengetahui telat haid beberapa hari. Padahal, secara medis, kantong kehamilan baru bisa terlihat jelas melalui USG sekitar usia kehamilan 5 hingga 6 minggu. Bila dilakukan terlalu cepat, kantong kehamilan bisa saja belum terlihat sehingga hasil USG terkesan "zonk" dan memicu kekhawatiran yang belum tentu berdasar.
Foto: Internet
Tips: Lakukan USG pertama saat usia kehamilan minimal 6 minggu agar bisa melihat kantong kehamilan dan detak jantung janin dengan lebih akurat.
Ada anggapan bahwa kandung kemih yang penuh akan membantu mempermudah hasil USG. Meskipun hal ini bisa benar untuk beberapa jenis pemeriksaan, namun tidak selalu berlaku. Untuk pemeriksaan USG transvaginal yang umum dilakukan pada trimester pertama, justru kandung kemih sebaiknya dalam keadaan kosong agar hasilnya lebih jelas.
Kandung kemih yang penuh dapat menekan rahim dan mengubah posisi organ dalam, sehingga gambar USG menjadi tidak optimal atau kabur.
Tips: Tanyakan kepada dokter apakah bunda perlu menahan buang air kecil atau tidak. Biasanya untuk USG transabdominal di trimester kedua atau ketiga, kandung kemih sedikit terisi bisa membantu, tetapi untuk pemeriksaan awal, sebaiknya kosongkan kandung kemih sebelum tindakan.
Sebagian bunda menunda USG hingga trimester ketiga karena merasa janin sudah cukup besar untuk dilihat. Namun, pemeriksaan terlalu lambat juga memiliki kekurangan. Di trimester akhir, ruang gerak janin dalam rahim sudah semakin terbatas, sehingga sulit melihat detail organ dan aktivitas bayi.
Selain itu, ada beberapa pemeriksaan penting yang sebaiknya dilakukan pada trimester awal dan pertengahan, seperti skrining kelainan kromosom atau evaluasi organ dalam janin.
Tips: Lakukan USG sesuai tahapan berikut:
• Trimester pertama: untuk konfirmasi kehamilan, usia janin, dan detak jantung.
• Trimester kedua: evaluasi anatomi janin secara detail (biasanya minggu ke-18–22).
• Trimester ketiga: untuk melihat posisi janin, plasenta, dan cairan ketuban.
USG 4D adalah salah satu jenis pemeriksaan yang banyak diminati karena bisa menampilkan wajah janin secara lebih detail dalam bentuk gerakan. Namun, ada waktu ideal untuk melakukan USG 4D, yaitu pada usia kehamilan 24 hingga 28 minggu.
Jika bunda melakukan USG 4D setelah usia kehamilan lebih dari 30 minggu, risiko wajah janin tertutup plasenta, tali pusat, atau sudah terlalu masuk ke panggul akan lebih besar. Akibatnya, hasil gambar menjadi buram, tidak lengkap, atau sulit dikenali.
Tips: Jadwalkan USG 4D antara usia 6 hingga 7 bulan kehamilan. Di rentang waktu ini, janin sudah mulai memiliki bentuk wajah yang jelas, namun masih cukup ruang gerak untuk menghasilkan gambar yang baik.
Pemeriksaan USG bukan hanya tentang melihat wajah bayi atau mencatat perkembangan berat badan. Lebih dari itu, USG adalah alat penting dalam memantau kesehatan janin dan kehamilan secara keseluruhan. Dengan USG, dokter bisa mendeteksi berbagai potensi gangguan, seperti kelainan organ, jumlah air ketuban, letak plasenta, hingga kondisi tali pusat.
Foto: Internet
USG yang dilakukan tanpa perencanaan bisa membuat hasilnya kurang akurat, membingungkan, atau bahkan menimbulkan kecemasan yang seharusnya tidak perlu. Oleh karena itu, waktu dan cara pelaksanaan USG sebaiknya diperhatikan dengan baik.
Agar momen USG menjadi lebih optimal dan tidak mengecewakan, berikut beberapa tips yang bisa bunda terapkan:
Konsultasikan waktu USG dengan dokter kandungan. Jangan hanya mengikuti keinginan sendiri, tetapi pastikan waktunya sesuai kondisi kehamilan.
Pilih fasilitas kesehatan yang terpercaya dan memiliki alat USG yang baik.
Ajak pasangan atau keluarga saat USG. Momen ini bisa jadi pengalaman emosional yang mempererat ikatan antara bunda dan Ayah dengan si kecil.
Catat pertanyaan penting sebelum konsultasi. Saat USG, manfaatkan kesempatan untuk bertanya mengenai posisi janin, kondisi plasenta, dan pertumbuhan janin.
Jaga pola makan dan hidrasi. Janin yang aktif akan lebih mudah terlihat saat USG.
Foto: Internet
Momen USG kehamilan seharusnya menjadi pengalaman yang menyenangkan dan menenangkan bagi setiap bunda. Untuk itu, hindari kesalahan umum seperti USG terlalu cepat, datang dengan kandung kemih penuh tanpa petunjuk, atau menunda pemeriksaan hingga waktu yang kurang ideal. Dengan persiapan yang tepat, bunda tidak hanya akan mendapatkan gambar yang jelas dari si kecil, tapi juga informasi penting tentang kesehatan dan tumbuh kembang janin. Jangan ragu untuk berdiskusi terbuka dengan dokter dan jadikan momen USG sebagai bagian indah dari perjalanan kehamilan yang tak terlupakan.