Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Matcha dikenal sebagai salah satu superfood modern yang kaya manfaat. Mengandung antioksidan tinggi, memberikan energi alami, serta mendukung metabolisme tubuh, matcha telah menjadi bagian dari rutinitas harian banyak orang yang menerapkan gaya hidup sehat—termasuk para ibu muda yang ingin mengurangi konsumsi kopi dan memperbaiki pola makan.
Namun, meskipun matcha menyehatkan, tidak semua makanan cocok dikombinasikan dengannya. Beberapa jenis makanan bahkan dapat mengurangi khasiat matcha, menghambat penyerapan nutrisinya, atau menimbulkan gangguan pencernaan. Maka penting untuk mengetahui apa saja makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan matcha, agar bunda bisa tetap menikmati manfaat terbaik dari teh hijau ini.
1. Produk Olahan Susu
Produk seperti susu sapi, keju, dan yogurt mengandung kasein, sejenis protein yang dapat berikatan dengan katekin—antioksidan utama dalam matcha. Kombinasi ini dapat mengurangi efektivitas katekin dalam menangkal radikal bebas dan mendukung proses detoksifikasi tubuh.
Ini berarti jika bunda mengonsumsi matcha sebagai minuman sehat untuk meningkatkan daya tahan tubuh atau menjaga kecantikan kulit, sebaiknya hindari mengombinasikannya dengan susu hewani.
Tips sehat: Gunakan susu nabati seperti oat milk, almond milk, atau soy milk sebagai pengganti dalam resep matcha latte tanpa susu sapi. Susu nabati tidak mengandung kasein, sehingga tidak akan mengganggu penyerapan antioksidan matcha.
Foto: Internet
2. Makanan Tinggi Zat Besi
Sayuran hijau seperti bayam, brokoli, kacang-kacangan, hingga hati ayam mengandung zat besi tinggi yang penting untuk ibu hamil dan ibu menyusui. Namun, senyawa EGCG (epigallocatechin gallate) dalam matcha dapat menghambat penyerapan zat besi di usus halus ketika dikonsumsi bersamaan.
Jika bunda sedang berfokus pada meningkatkan kadar zat besi untuk mencegah anemia, ada baiknya mengatur waktu minum matcha. Idealnya, beri jeda minimal 1–2 jam setelah atau sebelum makan makanan tinggi zat besi.
3. Makanan Asam atau Terfermentasi
Makanan seperti acar, kimchi, kombucha, dan makanan fermentasi lainnya memiliki sifat asam dan merangsang produksi asam lambung. Matcha juga mengandung tannin, yang memiliki efek serupa.
Ketika matcha dikonsumsi bersamaan dengan makanan asam, bunda yang memiliki lambung sensitif atau riwayat maag bisa merasakan efek samping seperti:
Saran untuk bunda: Jika ingin tetap mengonsumsi makanan fermentasi, pastikan tidak dikombinasikan langsung dengan matcha. Sebaiknya beri jeda waktu beberapa jam agar sistem pencernaan bekerja optimal dan tidak terbebani.
Foto: Internet
4. Makanan Tinggi Gula
Minuman matcha sering dijadikan teman untuk camilan manis seperti donat, cake, atau biskuit. Padahal, makanan tinggi gula bisa menurunkan efektivitas manfaat matcha. Gula berlebihan tidak hanya menutupi rasa alami matcha, tetapi juga bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat.
Ini tentu berisiko, terutama bagi bunda yang memiliki kecenderungan gula darah tidak stabil, sedang menyusui, atau ingin menjaga berat badan ideal.
Pilihan sehat: Padukan matcha dengan camilan sehat seperti buah beri, almond panggang, atau camilan homemade rendah gula. Kombinasi ini tetap lezat, menyehatkan, dan tidak menetralkan khasiat antioksidan dalam matcha.
5. Makanan atau Minuman Berkafein Tinggi
Matcha sendiri mengandung kafein alami, antara 38–176 mg per sajian, tergantung jenis dan takarannya. Jika dikonsumsi bersamaan dengan kopi, minuman energi, atau cokelat hitam, risiko kelebihan kafein akan meningkat.
Dampaknya bisa berupa:
Bagi bunda yang sedang menyusui, konsumsi kafein berlebih juga dapat berdampak pada pola tidur bayi. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan total asupan kafein harian, terutama jika sudah mengonsumsi matcha.
Cara Menyesuaikan Waktu Konsumsi Matcha agar Optimal
Untuk bunda yang ingin tetap menikmati matcha dengan aman dan maksimal, berikut beberapa tips praktis:
Dengan menyesuaikan waktu konsumsi, bunda tetap bisa mendapatkan manfaat matcha untuk ibu menyusui, seperti energi alami, peningkatan konsentrasi, dan antioksidan yang baik untuk regenerasi sel.
Kesimpulan: Jadikan Matcha Bagian Cerdas dari Gaya Hidup Sehat
Matcha memang luar biasa, namun agar manfaatnya maksimal, bunda perlu cermat dalam memadukannya dengan makanan lain. Hindari konsumsi matcha bersamaan dengan:
Dengan pengaturan konsumsi yang tepat, matcha bisa menjadi sahabat setia bunda dalam menjalani hari dengan penuh semangat dan kesadaran akan kesehatan. Matcha tidak hanya sekadar tren, tetapi bisa menjadi elemen penting dalam pola hidup sehat ibu muda dan keluarga.