5 Makanan yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Bersamaan dengan Matcha: Catatan Penting untuk Pecinta Teh Hijau
5 Makanan yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Bersamaan dengan Matcha: Catatan Penting untuk Pecinta Teh Hijau

Matcha dikenal sebagai salah satu superfood modern yang kaya manfaat. Mengandung antioksidan tinggi, memberikan energi alami, serta mendukung metabolisme tubuh, matcha telah menjadi bagian dari rutinitas harian banyak orang yang menerapkan gaya hidup sehat—termasuk para ibu muda yang ingin mengurangi konsumsi kopi dan memperbaiki pola makan.

Namun, meskipun matcha menyehatkan, tidak semua makanan cocok dikombinasikan dengannya. Beberapa jenis makanan bahkan dapat mengurangi khasiat matcha, menghambat penyerapan nutrisinya, atau menimbulkan gangguan pencernaan. Maka penting untuk mengetahui apa saja makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan matcha, agar bunda bisa tetap menikmati manfaat terbaik dari teh hijau ini.

 

1. Produk Olahan Susu

Produk seperti susu sapi, keju, dan yogurt mengandung kasein, sejenis protein yang dapat berikatan dengan katekin—antioksidan utama dalam matcha. Kombinasi ini dapat mengurangi efektivitas katekin dalam menangkal radikal bebas dan mendukung proses detoksifikasi tubuh.

Ini berarti jika bunda mengonsumsi matcha sebagai minuman sehat untuk meningkatkan daya tahan tubuh atau menjaga kecantikan kulit, sebaiknya hindari mengombinasikannya dengan susu hewani.

Tips sehat: Gunakan susu nabati seperti oat milk, almond milk, atau soy milk sebagai pengganti dalam resep matcha latte tanpa susu sapi. Susu nabati tidak mengandung kasein, sehingga tidak akan mengganggu penyerapan antioksidan matcha.

makanan pantangan saat minum matcha, makanan yang tidak cocok dengan matcha, matcha untuk ibu menyusui,  kombinasi makanan sehat dengan matcha, bahaya konsumsi , Bunda, si Kecil

Foto: Internet

2. Makanan Tinggi Zat Besi

Sayuran hijau seperti bayam, brokoli, kacang-kacangan, hingga hati ayam mengandung zat besi tinggi yang penting untuk ibu hamil dan ibu menyusui. Namun, senyawa EGCG (epigallocatechin gallate) dalam matcha dapat menghambat penyerapan zat besi di usus halus ketika dikonsumsi bersamaan.

Jika bunda sedang berfokus pada meningkatkan kadar zat besi untuk mencegah anemia, ada baiknya mengatur waktu minum matcha. Idealnya, beri jeda minimal 1–2 jam setelah atau sebelum makan makanan tinggi zat besi.

 

3. Makanan Asam atau Terfermentasi

Makanan seperti acar, kimchi, kombucha, dan makanan fermentasi lainnya memiliki sifat asam dan merangsang produksi asam lambung. Matcha juga mengandung tannin, yang memiliki efek serupa.

Ketika matcha dikonsumsi bersamaan dengan makanan asam, bunda yang memiliki lambung sensitif atau riwayat maag bisa merasakan efek samping seperti:

  • Mual
  • Perut terasa panas
  • Rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan

Saran untuk bunda: Jika ingin tetap mengonsumsi makanan fermentasi, pastikan tidak dikombinasikan langsung dengan matcha. Sebaiknya beri jeda waktu beberapa jam agar sistem pencernaan bekerja optimal dan tidak terbebani.

makanan pantangan saat minum matcha, makanan yang tidak cocok dengan matcha, matcha untuk ibu menyusui,  kombinasi makanan sehat dengan matcha, bahaya konsumsi , Bunda, si Kecil

Foto: Internet

4. Makanan Tinggi Gula

Minuman matcha sering dijadikan teman untuk camilan manis seperti donat, cake, atau biskuit. Padahal, makanan tinggi gula bisa menurunkan efektivitas manfaat matcha. Gula berlebihan tidak hanya menutupi rasa alami matcha, tetapi juga bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat.

Ini tentu berisiko, terutama bagi bunda yang memiliki kecenderungan gula darah tidak stabil, sedang menyusui, atau ingin menjaga berat badan ideal.

Pilihan sehat: Padukan matcha dengan camilan sehat seperti buah beri, almond panggang, atau camilan homemade rendah gula. Kombinasi ini tetap lezat, menyehatkan, dan tidak menetralkan khasiat antioksidan dalam matcha.

 

5. Makanan atau Minuman Berkafein Tinggi

Matcha sendiri mengandung kafein alami, antara 38–176 mg per sajian, tergantung jenis dan takarannya. Jika dikonsumsi bersamaan dengan kopi, minuman energi, atau cokelat hitam, risiko kelebihan kafein akan meningkat.

Dampaknya bisa berupa:

  • Jantung berdebar
  • Kecemasan meningkat
  • Sulit tidur
  • Gangguan pencernaan

Bagi bunda yang sedang menyusui, konsumsi kafein berlebih juga dapat berdampak pada pola tidur bayi. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan total asupan kafein harian, terutama jika sudah mengonsumsi matcha.

 

Cara Menyesuaikan Waktu Konsumsi Matcha agar Optimal

Untuk bunda yang ingin tetap menikmati matcha dengan aman dan maksimal, berikut beberapa tips praktis:

  • Konsumsi matcha pagi atau siang hari, bukan malam, untuk menghindari gangguan tidur.
  • Jeda waktu 1–2 jam antara matcha dengan makanan tinggi zat besi.
  • Hindari langsung minum matcha setelah menyantap makanan asam atau manis.
  • Gunakan susu nabati sebagai campuran jika ingin membuat matcha latte.
  • Hindari kombinasi matcha dan kopi di waktu yang berdekatan.

Dengan menyesuaikan waktu konsumsi, bunda tetap bisa mendapatkan manfaat matcha untuk ibu menyusui, seperti energi alami, peningkatan konsentrasi, dan antioksidan yang baik untuk regenerasi sel.

 

Kesimpulan: Jadikan Matcha Bagian Cerdas dari Gaya Hidup Sehat

Matcha memang luar biasa, namun agar manfaatnya maksimal, bunda perlu cermat dalam memadukannya dengan makanan lain. Hindari konsumsi matcha bersamaan dengan:

  • Produk olahan susu (susu sapi, keju, yogurt)
  • Makanan tinggi zat besi (bayam, hati ayam)
  • Makanan asam dan fermentasi (acar, kombucha)
  • Makanan tinggi gula (cake, donat)
  • Minuman berkafein tinggi (kopi, minuman energi)

Dengan pengaturan konsumsi yang tepat, matcha bisa menjadi sahabat setia bunda dalam menjalani hari dengan penuh semangat dan kesadaran akan kesehatan. Matcha tidak hanya sekadar tren, tetapi bisa menjadi elemen penting dalam pola hidup sehat ibu muda dan keluarga.

Artikel yang berkaitan