Makin Bertambah Usia, Makin Sedikit Sel Telur: Fakta Penting untuk Bunda yang Merencanakan Kehamilan
Makin Bertambah Usia, Makin Sedikit Sel Telur: Fakta Penting untuk Bunda yang Merencanakan Kehamilan

Kehamilan adalah salah satu anugerah terindah dalam hidup seorang perempuan. Namun, sering kali banyak Bunda belum menyadari bahwa faktor usia memainkan peranan sangat penting dalam peluang hamil secara alami. Salah satu aspek yang krusial namun kerap luput dari perhatian adalah jumlah dan kualitas sel telur (ovum) yang menurun seiring bertambahnya usia. Simak penjelasannya bersama Bunda dan si Kecil!

Penurunan Jumlah Sel Telur Seiring Usia
Setiap perempuan sejak lahir sudah memiliki jumlah sel telur yang terbatas. Berbeda dengan laki-laki yang terus memproduksi sperma sepanjang hidup, perempuan justru mengalami penurunan sel telur secara bertahap sejak masa pubertas hingga menopause.

Berikut adalah gambaran umum mengenai penurunan cadangan sel telur berdasarkan usia:
Usia di bawah 30 tahun
Cadangan sel telur: sekitar 49%
Peluang hamil per siklus: sekitar 25%
Usia 30–34 tahun
Cadangan sel telur: sekitar 24%
Peluang hamil per siklus: sekitar 20%
Usia 35–39 tahun
Cadangan sel telur: sekitar 16%
Peluang hamil per siklus: sekitar 15%
Usia di atas 40 tahun
Cadangan sel telur: hanya sekitar 5–6%
Peluang hamil per siklus: menurun drastis menjadi 5%

penurunan sel telur, kesuburan perempuan, egg freezing, peluang hamil di atas 35 tahun, kualitas sel telur, usia dan kesuburan, solusi kesuburan perempuan, perencanaan kehamilan modern

Foto: Internet

Penurunan ini tidak hanya terjadi pada jumlah, tetapi juga pada kualitas sel telur. Kualitas yang menurun dapat meningkatkan risiko keguguran atau kelainan kromosom pada janin. Oleh karena itu, usia sangat berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi dan keberhasilan kehamilan.

Kenapa Bunda Perlu Tahu Hal Ini?
Dalam kehidupan modern, banyak Bunda memilih menunda kehamilan karena alasan pendidikan, pekerjaan, atau belum bertemu pasangan yang sesuai. Pilihan ini tentu sangat pribadi dan sah-sah saja. Namun yang perlu disadari adalah tubuh tidak bisa menunda proses alami yang terjadi pada sistem reproduksi.

Maka dari itu, penting bagi Bunda untuk mengenal kondisi tubuh, terutama yang berkaitan dengan kesuburan. Pengetahuan ini bisa menjadi dasar bagi pengambilan keputusan yang lebih bijak termasuk jika ingin mempertimbangkan prosedur seperti pembekuan sel telur (egg freezing) demi menjaga peluang hamil di masa depan.

Apa Itu Egg Freezing dan Mengapa Penting?
Egg freezing adalah prosedur medis untuk mengambil sel telur dari indung telur dan menyimpannya dalam kondisi beku. Sel telur ini dapat digunakan di masa depan saat Bunda merasa sudah siap untuk hamil. Proses ini bisa menjadi solusi bagi Bunda yang ingin menunda kehamilan, namun tetap ingin menjaga kesempatan hamil dengan sel telur berkualitas baik.

Waktu terbaik untuk melakukan pembekuan sel telur adalah sebelum usia 35 tahun. Di usia ini, kuantitas dan kualitas sel telur masih berada pada tingkat optimal. Jika dilakukan di atas usia tersebut, kualitas sel telur umumnya sudah menurun, sehingga peluang keberhasilan juga lebih kecil.

penurunan sel telur, kesuburan perempuan, egg freezing, peluang hamil di atas 35 tahun, kualitas sel telur, usia dan kesuburan, solusi kesuburan perempuan, perencanaan kehamilan modern

Foto: Internet

Siapa Saja yang Disarankan Melakukan Egg Freezing?
Egg freezing tidak hanya untuk Bunda yang menunda kehamilan karena karier atau belum menemukan pasangan. Prosedur ini juga disarankan untuk:
• Perempuan yang memiliki riwayat endometriosis atau gangguan sistem reproduksi.
• Perempuan yang akan menjalani pengobatan kanker seperti kemoterapi atau radioterapi yang bisa merusak kesuburan.
• Perempuan dengan riwayat infertilitas dalam keluarga.
• Perempuan yang ingin merencanakan kehamilan di masa depan tapi belum siap secara fisik atau mental saat ini.

Apakah Egg Freezing Aman dan Efektif?
Banyak perempuan masih ragu karena menganggap prosedur ini rumit atau berisiko. Namun, saat ini teknologi cryopreservation sudah sangat berkembang. Proses pembekuan dilakukan dengan teknologi tinggi yang menjaga integritas sel telur, sehingga saat digunakan kembali di masa depan, peluang terjadinya pembuahan tetap tinggi.

Meski tergolong aman, tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis fertilitas terlebih dahulu. Pemeriksaan awal seperti tes hormon AMH (Anti-Mullerian Hormone) dan evaluasi cadangan ovarium bisa membantu Bunda mengetahui apakah saat ini adalah waktu yang tepat untuk membekukan sel telur.

penurunan sel telur, kesuburan perempuan, egg freezing, peluang hamil di atas 35 tahun, kualitas sel telur, usia dan kesuburan, solusi kesuburan perempuan, perencanaan kehamilan modern

Foto: Internet

Waktu Tidak Bisa Dihentikan, Tapi Bunda Bisa Siap Menghadapinya
Satu hal yang tidak bisa kita kendalikan adalah waktu. Namun, Bunda bisa mengambil langkah cerdas untuk mempersiapkan masa depan, termasuk dalam hal kesuburan. Pemahaman akan bagaimana usia memengaruhi cadangan dan kualitas sel telur akan membantu Bunda membuat keputusan yang tepat pada waktunya.

Bagi Bunda yang berada di usia 20–30an, kini adalah saat yang ideal untuk mulai memikirkan perencanaan kesuburan. Pemeriksaan dini dan konsultasi fertilitas tidak hanya memberikan informasi, tapi juga membuka banyak pilihan yang bisa dipertimbangkan sebelum waktu menjadi kendala.

Kesimpulan: Kesadaran Hari Ini, Pilihan Lebih Banyak di Masa Depan
Kesuburan bukan hanya soal kesiapan mental atau pasangan yang tepat, tetapi juga soal kondisi biologis tubuh. Semakin dini Bunda mengenal dan memahami kondisi kesuburannya, semakin banyak pilihan yang tersedia untuk merencanakan kehamilan secara sehat dan tepat waktu.

Jika saat ini Bunda belum siap untuk hamil, tidak perlu khawatir. Namun, gunakan kesempatan ini untuk mencari informasi, melakukan pemeriksaan, dan mempertimbangkan opsi seperti egg freezing bila diperlukan. Dengan begitu, Bunda tetap memiliki kendali dan harapan besar untuk memiliki buah hati di masa depan.

Artikel yang berkaitan