Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Mayonaise menjadi salah satu pelengkap makanan yang disukai banyak orang, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Rasa gurih dan teksturnya yang creamy membuat mayonaise sering digunakan dalam berbagai hidangan seperti salad, sandwich, burger, atau bahkan sebagai saus cocolan untuk camilan.
Namun, meski terlihat tidak berbahaya, konsumsi mayonaise secara berlebihan bisa membawa sejumlah risiko bagi kesehatan tubuh, khususnya jika dikonsumsi secara rutin dalam jumlah besar. Mayonaise umumnya terbuat dari campuran kuning telur mentah, minyak, dan cuka atau jus lemon, serta tambahan bahan lain seperti gula dan pengawet pada produk kemasan.
Artikel Bunda dan si Kecil kali ini membahas secara lengkap mengenai bahaya konsumsi mayonaise berlebihan serta alternatif sehat yang bisa Bunda pilih untuk mendukung pola makan keluarga yang lebih baik.
Foto: Internet
1. Risiko Kontaminasi Bakteri Salmonella
Mayonaise komersial atau homemade yang menggunakan telur mentah berisiko membawa bakteri Salmonella. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi saluran cerna yang cukup serius, terutama pada anak-anak, lansia, ibu hamil, dan orang dengan sistem imun lemah.
Gejala infeksi Salmonella antara lain:
Infeksi ini dapat berlangsung beberapa hari hingga membutuhkan penanganan medis. Risiko ini lebih tinggi ketika mayonaise disimpan terlalu lama di suhu ruangan atau tidak melalui proses pasteurisasi. Oleh karena itu, penting untuk memastikan mayonaise disimpan dalam suhu dingin dan menggunakan telur pasteurisasi jika membuat sendiri.
2. Kandungan Lemak Tinggi Berisiko untuk Pencernaan dan Jantung
Salah satu alasan utama mengapa mayonaise tidak dianjurkan dikonsumsi berlebihan adalah karena kandungan lemaknya yang sangat tinggi. Dalam satu sendok makan mayonaise biasa, terkandung sekitar 10 hingga 12 gram lemak dan lebih dari 120 kalori.
Lemak ini sebagian besar merupakan lemak tak jenuh, namun beberapa produk juga mengandung lemak jenuh atau lemak trans yang berisiko:
Jika dikonsumsi berlebihan dalam jangka panjang, risiko penyakit jantung koroner dan gangguan metabolisme pun bisa meningkat.
3. Risiko Peningkatan Gula Darah dan Tekanan Darah
Beberapa merek mayonaise mengandung tambahan gula, garam, dan bahan pengawet. Kandungan ini dapat memberikan dampak negatif, terutama jika dikonsumsi rutin, seperti:
Khusus bagi orang dengan riwayat tekanan darah tinggi atau penyakit metabolik, konsumsi mayonaise harus sangat dibatasi. Selain itu, produk instan biasanya tidak hanya mengandung minyak dan telur, tetapi juga tambahan monosodium glutamate (MSG) yang dapat menimbulkan efek samping bagi sebagian orang.
4. Risiko Alergi dan Gangguan Imun
Bagi beberapa orang, bahan dalam mayonaise seperti telur bisa menjadi pemicu alergi. Alergi telur dapat menyebabkan reaksi mulai dari gatal-gatal ringan, gangguan pernapasan, hingga syok anafilaktik pada kasus berat. Bagi anak-anak yang sedang dalam masa pengenalan makanan, sebaiknya mayonaise ditunda hingga usia lebih besar dan hanya diberikan dalam jumlah kecil.
5. Alternatif Sehat Pengganti Mayonaise
Jika Bunda ingin tetap menikmati cita rasa creamy khas mayonaise tanpa mengorbankan kesehatan, ada beberapa alternatif sehat yang bisa dijadikan pilihan:
a. Mayonaise Homemade
Membuat sendiri mayonaise di rumah memungkinkan Bunda mengontrol bahan yang digunakan dan menyesuaikan rasa sesuai kebutuhan. Gunakan bahan berikut:
b. Yogurt Plain
Yogurt tawar rendah lemak bisa menjadi pengganti mayonaise yang tinggi lemak. Selain lebih sehat, yogurt juga mengandung probiotik yang baik untuk pencernaan.
c. Avokad Halus
Avokad memiliki tekstur yang lembut dan creamy seperti mayonaise, namun kaya akan lemak tak jenuh yang baik untuk jantung. Avokad juga mengandung serat dan berbagai vitamin.
d. Hummus
Terbuat dari kacang arab (chickpea) yang ditumbuk, hummus adalah alternatif lezat yang tinggi protein nabati dan lebih rendah kalori dibanding mayonaise biasa.
Foto: Internet
Tips Konsumsi Mayonaise agar Tetap Aman
Kesimpulan
Mayonaise memang bisa menambah rasa pada makanan, namun mengonsumsinya secara berlebihan tidak disarankan karena kandungan lemak, kalori, dan potensi risiko kesehatannya. Terlebih lagi, bahan dasarnya yang melibatkan telur mentah bisa menimbulkan kontaminasi bakteri jika tidak diolah dengan benar.
Untuk menjaga kesehatan keluarga, Bunda bisa mulai mengganti mayonaise dengan alternatif yang lebih alami dan bergizi seperti yogurt, avokad, atau membuat versi homemade yang lebih sehat. Dengan mengatur pola konsumsi, Bunda tetap bisa menyajikan makanan lezat tanpa mengorbankan kesehatan keluarga.