5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan pada Bayi Baru Lahir – Panduan untuk Ibu Muda
5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan pada Bayi Baru Lahir – Panduan untuk Ibu Muda

Mengasuh dan merawat bayi baru lahir adalah pengalaman yang penuh keajaiban, namun juga menuntut perhatian ekstra. Tubuh mungil mereka masih sangat rentan, sehingga setiap tindakan yang dilakukan harus dipertimbangkan dengan hati-hati. Bagi bunda muda yang baru saja memasuki dunia parenting, penting untuk memahami apa saja yang sebaiknya dihindari agar tidak membahayakan si kecil.

Berikut ini adalah lima hal penting yang tidak boleh dilakukan pada bayi baru lahir (newborn), lengkap dengan penjelasan dan langkah pencegahan yang bisa bunda terapkan di rumah.

 

1. Tidak Mencuci Tangan Sebelum Menyentuh Bayi

Bayi yang baru lahir memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih sangat lemah, sehingga sangat mudah tertular kuman dan bakteri dari lingkungan sekitarnya. Sayangnya, banyak orang tua atau pengunjung yang belum terbiasa mencuci tangan sebelum menyentuh bayi.

Apa yang harus dilakukan?
Bunda dan seluruh anggota keluarga sebaiknya selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum menyentuh atau menggendong bayi. Jika sedang berada di luar rumah, gunakan hand sanitizer yang aman untuk kulit.

cara merawat bayi newborn, kesalahan merawat bayi, posisi tidur aman bayi, makanan untuk bayi baru lahir, tangisan bayi baru lahir, apa yang tidak boleh dilakukan ke newborn, tips ibu muda

Foto: Internet

2. Menidurkan Bayi dalam Posisi Tengkurap

Salah satu kesalahan yang paling sering dilakukan adalah menidurkan bayi dalam posisi tengkurap. Meskipun terlihat nyaman, posisi ini meningkatkan risiko SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) atau sindrom kematian mendadak pada bayi.

Solusi aman:
Selalu tidurkan bayi dalam posisi telentang, di atas kasur datar tanpa bantal, selimut tebal, atau boneka di sekitarnya. Pastikan kepala bayi dapat bergerak bebas dan pernapasannya tidak terganggu.

 

3. Tidak Merespons Tangisan Bayi

Tangisan adalah satu-satunya cara komunikasi bayi di minggu-minggu pertama kehidupannya. Ketika bayi menangis, ia sedang mencoba memberi tahu bahwa ia lapar, tidak nyaman, ingin digendong, atau butuh kehadiran orang tua.

Mengabaikan tangisan terlalu lama bisa membuat bayi merasa tidak aman. Ini juga berdampak pada perkembangan emosionalnya dalam jangka panjang.

Apa yang bisa dilakukan?
Segera cari tahu penyebab tangisan dan beri respons dengan tenang. Pelukan, sentuhan hangat, dan suara lembut dari bunda dapat memberikan rasa aman dan memperkuat ikatan emosional antara ibu dan bayi.

 

4. Memberikan Makanan Padat Sebelum Usia 6 Bulan

Beberapa orang tua atau keluarga mungkin menyarankan untuk memberikan makanan selain ASI, seperti pisang, bubur, atau bahkan madu, kepada bayi yang belum genap 6 bulan. Padahal, sistem pencernaan bayi pada usia tersebut belum siap untuk makanan padat.

Rekomendasi dari WHO dan IDAI:
Bayi sebaiknya diberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama. Setelah itu, makanan pendamping ASI (MPASI) baru bisa diperkenalkan secara perlahan, sesuai tahapan usianya.

cara merawat bayi newborn, kesalahan merawat bayi, posisi tidur aman bayi, makanan untuk bayi baru lahir, tangisan bayi baru lahir, apa yang tidak boleh dilakukan ke newborn, tips ibu muda

Foto: Internet

5. Kurang Berinteraksi dengan Bayi

Ada anggapan bahwa bayi baru lahir belum bisa diajak berinteraksi sehingga cukup diberi makan dan ditidurkan. Faktanya, bayi sangat membutuhkan stimulasi sejak hari pertama untuk mendukung perkembangan kognitif, sosial, dan emosionalnya.

Cara memberi stimulasi:
Ajak bayi berbicara meski ia belum bisa merespons, bacakan cerita, nyanyikan lagu lembut, atau tatap matanya sambil mengelus tubuhnya. Sentuhan dan suara bunda akan memberikan kenyamanan emosional yang penting untuk tumbuh kembangnya.

 

Risiko Jika Melakukan Kesalahan-Kesalahan Ini

Kesalahan kecil yang tampak sepele bisa berdampak besar bagi kesehatan dan keselamatan bayi. Beberapa dampak yang mungkin timbul antara lain:

  • Infeksi dan penyakit karena kurangnya kebersihan tangan dan lingkungan
  • Gangguan tidur atau risiko SIDS akibat posisi tidur yang tidak aman
  • Gangguan ikatan emosional bila tangisan bayi diabaikan
  • Masalah pencernaan dan risiko tersedak akibat pemberian makanan terlalu dini
  • Tertinggalnya stimulasi awal karena kurangnya interaksi dan rangsangan

Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman dalam setiap aspek perawatan bayi baru lahir.

 

Tips Tambahan untuk Merawat Newborn dengan Lebih Aman

Selain menghindari lima hal di atas, bunda juga dapat menerapkan beberapa tips tambahan berikut untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi bayi:

  • Pastikan rumah dalam kondisi bersih dan bebas asap rokok
  • Gunakan produk perawatan khusus bayi, termasuk sabun, sampo, dan pelembap
  • Hindari membawa bayi ke tempat ramai, terutama di minggu-minggu awal untuk menghindari paparan virus dan bakteri
  • Pelajari teknik menyusui yang benar, agar bayi tidak tersedak dan bunda tetap nyaman
  • Jaga suhu ruangan agar tetap sejuk dan stabil, idealnya antara 23–25 derajat Celsius

 

Penutup: Merawat Bayi Butuh Kesabaran dan Pengetahuan

Merawat bayi baru lahir adalah proses belajar yang panjang. Tidak semua hal bisa langsung dikuasai sejak hari pertama. Namun, dengan bekal informasi yang tepat dan kemauan untuk terus belajar, bunda bisa merawat si kecil dengan cara yang aman, penuh perhatian, dan cinta.

Ingat, tidak ada ibu yang sempurna. Yang dibutuhkan bayi adalah bunda yang peduli, terus belajar, dan mau memahami kebutuhan anaknya dari waktu ke waktu. Dengan pendekatan ini, bunda tidak hanya memberikan perawatan fisik, tetapi juga membantu membentuk dasar perkembangan emosional dan psikologis yang sehat bagi bayi.

Artikel yang berkaitan