Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Mengasuh dan merawat bayi baru lahir adalah pengalaman yang penuh keajaiban, namun juga menuntut perhatian ekstra. Tubuh mungil mereka masih sangat rentan, sehingga setiap tindakan yang dilakukan harus dipertimbangkan dengan hati-hati. Bagi bunda muda yang baru saja memasuki dunia parenting, penting untuk memahami apa saja yang sebaiknya dihindari agar tidak membahayakan si kecil.
Berikut ini adalah lima hal penting yang tidak boleh dilakukan pada bayi baru lahir (newborn), lengkap dengan penjelasan dan langkah pencegahan yang bisa bunda terapkan di rumah.
1. Tidak Mencuci Tangan Sebelum Menyentuh Bayi
Bayi yang baru lahir memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih sangat lemah, sehingga sangat mudah tertular kuman dan bakteri dari lingkungan sekitarnya. Sayangnya, banyak orang tua atau pengunjung yang belum terbiasa mencuci tangan sebelum menyentuh bayi.
Apa yang harus dilakukan?
Bunda dan seluruh anggota keluarga sebaiknya selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum menyentuh atau menggendong bayi. Jika sedang berada di luar rumah, gunakan hand sanitizer yang aman untuk kulit.
Foto: Internet
2. Menidurkan Bayi dalam Posisi Tengkurap
Salah satu kesalahan yang paling sering dilakukan adalah menidurkan bayi dalam posisi tengkurap. Meskipun terlihat nyaman, posisi ini meningkatkan risiko SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) atau sindrom kematian mendadak pada bayi.
Solusi aman:
Selalu tidurkan bayi dalam posisi telentang, di atas kasur datar tanpa bantal, selimut tebal, atau boneka di sekitarnya. Pastikan kepala bayi dapat bergerak bebas dan pernapasannya tidak terganggu.
3. Tidak Merespons Tangisan Bayi
Tangisan adalah satu-satunya cara komunikasi bayi di minggu-minggu pertama kehidupannya. Ketika bayi menangis, ia sedang mencoba memberi tahu bahwa ia lapar, tidak nyaman, ingin digendong, atau butuh kehadiran orang tua.
Mengabaikan tangisan terlalu lama bisa membuat bayi merasa tidak aman. Ini juga berdampak pada perkembangan emosionalnya dalam jangka panjang.
Apa yang bisa dilakukan?
Segera cari tahu penyebab tangisan dan beri respons dengan tenang. Pelukan, sentuhan hangat, dan suara lembut dari bunda dapat memberikan rasa aman dan memperkuat ikatan emosional antara ibu dan bayi.
4. Memberikan Makanan Padat Sebelum Usia 6 Bulan
Beberapa orang tua atau keluarga mungkin menyarankan untuk memberikan makanan selain ASI, seperti pisang, bubur, atau bahkan madu, kepada bayi yang belum genap 6 bulan. Padahal, sistem pencernaan bayi pada usia tersebut belum siap untuk makanan padat.
Rekomendasi dari WHO dan IDAI:
Bayi sebaiknya diberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama. Setelah itu, makanan pendamping ASI (MPASI) baru bisa diperkenalkan secara perlahan, sesuai tahapan usianya.
Foto: Internet
5. Kurang Berinteraksi dengan Bayi
Ada anggapan bahwa bayi baru lahir belum bisa diajak berinteraksi sehingga cukup diberi makan dan ditidurkan. Faktanya, bayi sangat membutuhkan stimulasi sejak hari pertama untuk mendukung perkembangan kognitif, sosial, dan emosionalnya.
Cara memberi stimulasi:
Ajak bayi berbicara meski ia belum bisa merespons, bacakan cerita, nyanyikan lagu lembut, atau tatap matanya sambil mengelus tubuhnya. Sentuhan dan suara bunda akan memberikan kenyamanan emosional yang penting untuk tumbuh kembangnya.
Risiko Jika Melakukan Kesalahan-Kesalahan Ini
Kesalahan kecil yang tampak sepele bisa berdampak besar bagi kesehatan dan keselamatan bayi. Beberapa dampak yang mungkin timbul antara lain:
Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman dalam setiap aspek perawatan bayi baru lahir.
Tips Tambahan untuk Merawat Newborn dengan Lebih Aman
Selain menghindari lima hal di atas, bunda juga dapat menerapkan beberapa tips tambahan berikut untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi bayi:
Penutup: Merawat Bayi Butuh Kesabaran dan Pengetahuan
Merawat bayi baru lahir adalah proses belajar yang panjang. Tidak semua hal bisa langsung dikuasai sejak hari pertama. Namun, dengan bekal informasi yang tepat dan kemauan untuk terus belajar, bunda bisa merawat si kecil dengan cara yang aman, penuh perhatian, dan cinta.
Ingat, tidak ada ibu yang sempurna. Yang dibutuhkan bayi adalah bunda yang peduli, terus belajar, dan mau memahami kebutuhan anaknya dari waktu ke waktu. Dengan pendekatan ini, bunda tidak hanya memberikan perawatan fisik, tetapi juga membantu membentuk dasar perkembangan emosional dan psikologis yang sehat bagi bayi.