Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Memasuki masa MPASI atau Makanan Pendamping ASI adalah momen penting dalam tumbuh kembang bayi. Sebagai bunda, tentu ingin memberikan makanan yang tidak hanya lezat tetapi juga kaya nutrisi untuk mendukung pertumbuhan optimal si kecil. Salah satu bahan makanan yang kerap menimbulkan pertanyaan adalah kacang tanah. Banyak yang bertanya-tanya, bolehkah bayi makan kacang tanah saat MPASI, terutama di usia 6 bulan?
Kacang tanah memang dikenal sebagai sumber protein nabati yang baik. Di dalamnya terkandung lemak sehat, vitamin E, asam folat, serta mineral penting seperti magnesium dan zinc. Namun, di sisi lain, kacang tanah juga termasuk dalam kelompok makanan yang berpotensi menyebabkan alergi pada anak-anak. Maka dari itu, penting bagi bunda untuk memahami kapan dan bagaimana mengenalkan kacang tanah pada bayi.
Kapan Waktu yang Tepat Memberikan Kacang Tanah?
Rekomendasi terbaru dari para ahli kesehatan anak, termasuk American Academy of Pediatrics (AAP), menyebutkan bahwa kacang tanah dapat diperkenalkan sejak bayi berusia 6 bulan, bersamaan dengan masa awal MPASI. Namun, ini hanya berlaku jika bayi tidak memiliki riwayat atau risiko alergi yang tinggi.
Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa memperkenalkan kacang tanah lebih awal dapat menurunkan kemungkinan anak mengalami alergi terhadap kacang di kemudian hari. Artinya, selama dilakukan dengan cara yang benar dan pada anak yang sehat, bunda tak perlu ragu untuk mengenalkannya.
Mengenali Risiko Alergi pada Bayi
Sebelum bunda memutuskan memberikan kacang tanah, penting untuk mengetahui apakah bayi memiliki risiko alergi tinggi, sedang, atau rendah. Berikut beberapa indikator risiko alergi yang perlu bunda perhatikan:
Jika bayi termasuk kategori risiko sedang hingga tinggi, sebaiknya bunda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter anak atau spesialis alergi. Dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan tambahan atau mengenalkan kacang tanah secara bertahap di bawah pengawasan medis.
Cara Aman Mengenalkan Kacang Tanah pada Bayi
Untuk bunda yang bayinya tidak memiliki risiko alergi tinggi, kacang tanah bisa mulai dikenalkan dengan cara yang aman dan bertahap. Berikut panduan yang dapat bunda ikuti:
1. Gunakan Selai Kacang Tekstur Halus
Hindari memberikan kacang tanah dalam bentuk utuh atau potongan karena berisiko menyebabkan tersedak. Pilihlah selai kacang yang tanpa tambahan gula, garam, atau minyak, dan pastikan teksturnya halus dan mudah ditelan.
Bunda bisa mencampurkan sedikit selai kacang (sekitar ¼ sendok teh) ke dalam bubur atau puree yang biasa dikonsumsi si kecil. Lakukan ini sebagai percobaan awal dan amati reaksi bayi selama 2–3 hari.
Foto: Internet
2. Hindari Produk Kacang yang Digoreng atau Berbumbu
Kacang yang digoreng, diasinkan, atau ditambahkan bumbu tidak cocok untuk bayi. Kandungan natrium dan minyak yang tinggi tidak baik untuk ginjal bayi yang belum sempurna, dan bisa menimbulkan masalah kesehatan lainnya.
3. Kenalkan Satu Jenis Makanan Baru dalam Satu Waktu
Saat bunda ingin mengenalkan kacang tanah, jangan langsung mencampurkannya dengan bahan makanan baru lainnya. Dengan mengenalkan satu jenis makanan dalam satu waktu, bunda lebih mudah mengenali jika terjadi reaksi alergi.
Tanda-tanda Alergi Kacang Tanah pada Bayi
Setiap kali mengenalkan makanan baru, penting bagi bunda untuk mengamati perubahan pada bayi. Berikut ini beberapa gejala alergi kacang tanah yang perlu diwaspadai:
Jika salah satu dari gejala tersebut muncul, segera hentikan pemberian makanan dan bawa si kecil ke fasilitas kesehatan terdekat untuk penanganan lebih lanjut.
Manfaat Kacang Tanah untuk Pertumbuhan Bayi
Meski termasuk alergen umum, kacang tanah juga menyimpan banyak manfaat jika dikenalkan dengan cara yang benar. Beberapa kandungan penting dalam kacang tanah, antara lain:
Dengan pengenalan yang tepat, kacang tanah bisa menjadi bagian dari variasi MPASI yang sehat dan bergizi.
Foto: Internet
Kesimpulan
Memberikan kacang tanah sebagai bagian dari MPASI boleh dilakukan mulai bayi berusia 6 bulan, asalkan dilakukan secara hati-hati dan sesuai dengan kondisi kesehatan si kecil. Bunda harus mengenali terlebih dahulu apakah bayi berisiko mengalami alergi, dan jika perlu, konsultasikan dengan dokter anak sebelum mencoba.
Jika si kecil tergolong aman, mulailah dengan selai kacang bertekstur halus dalam jumlah kecil dan amati reaksinya. Hindari pemberian dalam bentuk utuh atau yang digoreng, serta perhatikan tanda-tanda alergi yang mungkin muncul.
Dengan langkah yang tepat dan informasi yang cukup, bunda bisa memperkenalkan berbagai jenis makanan bernutrisi tinggi tanpa rasa khawatir. Jadi, tidak ada salahnya mulai mempertimbangkan kacang tanah sebagai salah satu bahan MPASI untuk mendukung pertumbuhan optimal si kecil.