Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Kunyit merupakan salah satu rempah andalan dalam masakan dan pengobatan tradisional Indonesia. Bagi banyak Bunda, terutama yang memilih pendekatan alami dalam menjaga kesehatan keluarga, jamu kunyit menjadi pilihan utama untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh, mengatasi peradangan, hingga meredakan nyeri saat haid.
Namun, penting untuk disadari bahwa meskipun kunyit bersifat alami dan memiliki banyak manfaat, konsumsi yang berlebihan tetap bisa menimbulkan dampak yang merugikan, salah satunya adalah peningkatan risiko terbentuknya batu ginjal. Simak penjelasan selengkapnya bersama Bunda dan si Kecil!
Kunyit (Curcuma longa) mengandung zat aktif utama yang disebut kurkumin. Senyawa ini memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi, menjadikannya bahan populer dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi berbagai keluhan, mulai dari nyeri sendi, gangguan pencernaan, infeksi ringan, hingga meningkatkan nafsu makan.
Kunyit juga sering dimasukkan ke dalam menu harian dalam bentuk bumbu masakan maupun jamu tradisional. Namun, seperti halnya bahan alami lainnya, penting untuk mengonsumsi kunyit dengan dosis yang tepat.
Foto: Internet
Konsumsi jamu kunyit dalam jumlah besar secara terus-menerus bisa berdampak pada kesehatan ginjal, khususnya berpotensi memicu pembentukan batu ginjal. Salah satu penyebab utama dari hal ini adalah kandungan oksalat dalam kunyit.
Foto: Internet
Oksalat adalah senyawa alami yang ditemukan dalam berbagai jenis makanan, termasuk sayuran hijau, teh, cokelat, dan rempah seperti kunyit. Ketika tubuh mengonsumsi oksalat dalam jumlah besar, kelebihan senyawa ini dapat bergabung dengan kalsium di dalam urin. Proses ini dapat menghasilkan kristal kalsium oksalat yang menjadi cikal bakal batu ginjal.
Batu ginjal bisa terbentuk secara perlahan, namun saat ukurannya membesar atau mulai bergerak di saluran kemih, gejalanya bisa sangat menyakitkan. Beberapa tanda umum adanya batu ginjal antara lain:
• Rasa nyeri tajam di pinggang atau perut bagian bawah
• Nyeri saat buang air kecil
• Urin tampak keruh atau mengandung darah
• Mual dan muntah jika batu menyebabkan iritasi serius
Foto: Internet
Dalam kondisi parah, batu ginjal bisa menyebabkan infeksi saluran kemih atau penyumbatan, yang akhirnya memerlukan tindakan medis seperti operasi atau prosedur laser.
Agar tetap mendapatkan manfaat kunyit tanpa membahayakan kesehatan, penting bagi Bunda untuk memperhatikan batas konsumsinya. Umumnya, batas aman konsumsi kunyit untuk orang dewasa sehat adalah 4–8 gram per hari. Jumlah ini cukup untuk memberi efek positif bagi tubuh tanpa menimbulkan risiko kesehatan, termasuk pembentukan batu ginjal.
Sebagai gambaran, satu sendok teh bubuk kunyit mengandung sekitar 2–3 gram kunyit. Jadi, penggunaan sebanyak satu hingga dua sendok teh per hari sudah termasuk dalam batas aman konsumsi harian.
Namun, bagi Bunda yang sedang hamil, menyusui, atau memiliki riwayat gangguan ginjal, sangat disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi jamu kunyit secara rutin.
Berikut beberapa tips agar konsumsi kunyit tetap aman, bermanfaat, dan tidak menimbulkan efek samping:
1. Gunakan Secukupnya dalam Masakan Sehari-hari
Kunyit sebaiknya dikonsumsi sebagai bagian dari menu masakan, bukan sebagai jamu harian tanpa batas. Penggunaan dalam bumbu makanan tidak hanya lebih aman tetapi juga tetap memberikan manfaat bagi tubuh.
2. Minum Air Putih dalam Jumlah Cukup
Minumlah air putih minimal dua liter per hari untuk membantu melarutkan zat oksalat dalam tubuh. Dengan begitu, ginjal akan lebih mudah membuang zat sisa melalui urin dan mencegah terbentuknya batu ginjal.
3. Kombinasikan dengan Bahan Alami Lain
Jika Bunda ingin membuat jamu, sebaiknya kombinasikan kunyit dengan bahan lain seperti jahe atau asam yang bisa menyeimbangkan kandungan senyawa di dalamnya dan menurunkan kadar oksalat.
4. Pilih Kunyit Segar
Kunyit segar lebih dianjurkan dibandingkan bubuk olahan karena cenderung memiliki kandungan oksalat yang lebih rendah. Selain itu, kunyit segar juga lebih minim pengawet atau bahan tambahan lain yang bisa membebani ginjal.
5. Konsultasikan dengan Ahli Gizi atau Dokter
Jika Bunda berencana menjadikan jamu kunyit sebagai bagian dari rutinitas kesehatan, akan lebih baik bila berkonsultasi terlebih dahulu dengan tenaga medis. Ini penting terutama jika Bunda memiliki riwayat penyakit ginjal, asam urat, atau kondisi medis lainnya.
Foto: Internet
Kunyit memang dikenal sebagai salah satu rempah dengan segudang manfaat kesehatan, mulai dari memperkuat daya tahan tubuh, mengatasi peradangan, hingga membantu kelancaran pencernaan. Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan, kunyit bisa memicu pembentukan batu ginjal karena tingginya kandungan oksalat di dalamnya.
Untuk Bunda muda yang sedang semangat menjaga kesehatan dengan bahan alami, penting untuk memahami bahwa segala sesuatu yang dikonsumsi termasuk rempah seperti kunyit harus dalam porsi yang seimbang. Kesehatan keluarga akan lebih terjaga jika Bunda menerapkan prinsip konsumsi bijak: cukup, rutin, dan sesuai kebutuhan tubuh.