Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Memasuki trimester akhir kehamilan, Bunda sering mengalami kontraksi yang terasa seperti tanda persalinan tetapi ternyata tidak. Kontraksi ini dikenal sebagai kontraksi palsu atau Braxton Hicks. Meski tidak berbahaya, kontraksi ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab kontraksi palsu agar bisa mengatasinya dengan tepat. Simak informasi selengkapnya bersama Bunda dan si Kecil!
Berikut adalah lima pemicu utama kontraksi palsu pada kehamilan tua:
Dehidrasi atau kurangnya asupan cairan dalam tubuh bisa memicu kontraksi palsu. Ketika tubuh kekurangan cairan, otot rahim menjadi lebih sensitif dan rentan mengalami kontraksi. Untuk mencegahnya, Bunda dianjurkan untuk minum cukup air, sekitar 2-3 liter per hari, agar tetap terhidrasi dan mengurangi risiko kontraksi palsu.
Melakukan hubungan intim saat hamil tua bisa memicu kontraksi palsu. Hal ini disebabkan oleh hormon oksitosin yang dilepaskan saat orgasme, yang dapat merangsang otot rahim untuk berkontraksi. Selain itu, prostaglandin dalam air mani juga dapat mempengaruhi serviks dan menyebabkan kontraksi ringan. Jika kontraksi yang muncul setelah berhubungan terasa tidak nyaman, istirahatlah sejenak dan pastikan tubuh dalam kondisi rileks.
Foto: Internet
Pergerakan aktif bayi dalam kandungan juga bisa menjadi pemicu kontraksi palsu. Kadang-kadang, gerakan yang kuat dapat memberikan tekanan pada rahim, sehingga Bunda merasakan sensasi kontraksi. Hal ini normal dan menandakan bahwa bayi dalam kondisi sehat dan aktif. Namun, jika gerakan bayi terasa sangat berbeda dari biasanya atau menurun drastis, segera konsultasikan dengan dokter.
Terlalu banyak melakukan aktivitas fisik, seperti berjalan jauh, berdiri terlalu lama, atau mengangkat beban berat, dapat menyebabkan kontraksi palsu. Oleh karena itu, Bunda disarankan untuk mengatur pola aktivitas sehari-hari agar tidak terlalu kelelahan. Jika mulai merasakan kontraksi setelah beraktivitas, segera beristirahat dan berbaring untuk meredakannya. Pastikan juga untuk tidak berdiri atau duduk dalam posisi yang sama terlalu lama.
Kontraksi palsu bisa menjadi cara tubuh mempersiapkan diri menjelang persalinan. Seiring mendekati waktu kelahiran, rahim mulai berlatih dengan kontraksi ringan agar lebih siap menghadapi persalinan yang sesungguhnya. Namun, jika kontraksi mulai terasa lebih sering, lebih kuat, dan diikuti oleh tanda-tanda lain seperti keluarnya lendir darah atau pecahnya air ketuban, segera hubungi tenaga medis.
Jika Bunda mengalami kontraksi palsu, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meredakannya, antara lain:
Minum air putih dalam jumlah cukup agar tubuh tetap terhidrasi.
Beristirahat atau mengubah posisi tubuh, misalnya dari duduk ke berbaring atau sebaliknya.
Mengatur napas dengan teknik pernapasan dalam untuk merilekskan tubuh.
Mandi air hangat atau mengompres perut dengan air hangat untuk membantu mengendurkan otot rahim.
Menghindari aktivitas berat yang dapat memicu kontraksi.
Makan dalam porsi kecil tetapi sering untuk menghindari tekanan berlebih pada perut.
Melakukan teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi agar tubuh tetap tenang dan nyaman.
Foto: Internet
Meskipun kontraksi palsu tidak berbahaya, Bunda harus waspada jika:
Kontraksi menjadi lebih sering, lebih kuat, dan berlangsung lebih lama.
Kontraksi tidak mereda meskipun sudah beristirahat dan minum air putih.
Terjadi kontraksi teratur setiap 5-10 menit.
Disertai dengan nyeri punggung yang konstan.
Keluarnya cairan dari vagina, seperti air ketuban atau lendir bercampur darah.
Perubahan pola gerakan bayi, misalnya gerakannya menjadi jauh lebih sedikit.
Jika mengalami salah satu dari tanda di atas, segera periksakan diri ke dokter atau bidan untuk memastikan kondisi kehamilan. Jangan menunggu terlalu lama, terutama jika kontraksi terasa sangat menyakitkan dan terjadi secara terus-menerus.
Banyak Bunda yang masih bingung membedakan antara kontraksi palsu dan kontraksi asli. Berikut adalah beberapa perbedaannya:
Ciri-Ciri | Kontraksi Palsu (Braxton Hicks) | Kontraksi Asli (Persalinan) |
---|---|---|
Frekuensi | Tidak teratur | Teratur dan semakin sering |
Durasi | Singkat dan tidak bertambah lama | Bertambah lama seiring waktu |
Intensitas | Tidak bertambah kuat | Semakin kuat dan menyakitkan |
Respon terhadap aktivitas | Mereda saat beristirahat atau minum air | Tidak berhenti meskipun beristirahat |
Rasa sakit | Lebih terasa seperti tekanan ringan | Nyeri dimulai dari punggung bawah dan menjalar ke perut |
Dengan memahami perbedaan ini, Bunda bisa lebih tenang dalam menghadapi kontraksi di trimester akhir kehamilan.
Foto: Internet
Kontraksi palsu adalah hal yang normal terjadi di kehamilan tua sebagai bentuk latihan rahim menjelang persalinan. Penyebab utama kontraksi palsu bisa berasal dari dehidrasi, hubungan intim, gerakan bayi, aktivitas fisik berlebihan, atau sebagai bagian dari persiapan tubuh menghadapi persalinan. Jika kontraksi palsu terasa mengganggu, Bunda bisa mengatasinya dengan minum air putih, beristirahat, mandi air hangat, atau melakukan teknik pernapasan. Namun, jika kontraksi semakin kuat, terjadi secara teratur, atau disertai tanda-tanda persalinan lainnya, segera hubungi dokter atau bidan. Dengan mengetahui penyebab kontraksi palsu dan cara mengatasinya, Bunda bisa merasa lebih tenang dan siap menghadapi persalinan yang sesungguhnya. Jaga kesehatan, tetap tenang, dan selalu konsultasikan dengan tenaga medis jika ada hal yang mencurigakan selama kehamilan.