Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Refleks Asimetris Tonik Leher (ATNR) adalah salah satu refleks primitif yang muncul sejak bayi lahir dan seharusnya menghilang pada usia 6 bulan. Refleks ini berperan penting dalam perkembangan awal bayi, terutama dalam membantu koordinasi antara mata dan tangan. Namun, jika refleks ini tetap aktif lebih lama dari yang seharusnya, anak dapat mengalami kesulitan dalam perkembangan motorik, keseimbangan, hingga keterampilan akademik. Simak penjelasan lengkapnya bersama Bunda dan si Kecil.
Refleks ATNR terjadi ketika kepala bayi diputar ke satu sisi:
Jika kepala menoleh ke kanan, tangan dan kaki di sisi yang sama akan meluruskan, sedangkan tangan dan kaki di sisi sebaliknya akan menekuk.
Foto: Internet
Jika kepala menoleh ke kiri, pola yang sama terjadi di sisi berlawanan.
Refleks ini membantu bayi dalam mengembangkan koordinasi mata-tangan serta mempersiapkan mereka untuk aktivitas motorik halus di kemudian hari. Namun, jika refleks ATNR tetap bertahan setelah usia 6 bulan, anak bisa mengalami hambatan dalam perkembangan gerak dan pembelajaran.
Jika refleks ATNR tidak menghilang sesuai jadwal perkembangan, anak dapat mengalami beberapa tantangan berikut:
Kesulitan Merangkak
Anak mungkin melewati fase merangkak atau memiliki koordinasi yang buruk saat melakukannya.
Hal ini dapat berdampak pada perkembangan keseimbangan dan postur tubuh.
Kesulitan dalam Keseimbangan dan Koordinasi
Anak terlihat canggung saat berjalan atau mudah kehilangan keseimbangan saat berlari.
Koordinasi antara tangan dan kaki sering terganggu, membuat aktivitas fisik lebih sulit.
Sulit dalam Keterampilan Baca-Tulis
Anak kesulitan menggerakkan mata dari satu sisi ke sisi lain saat membaca.
Tulisan tangan sering berantakan karena koordinasi tangan yang kurang baik.
Kesulitan Melewati Garis Tengah Tubuh
Anak mengalami kesulitan dalam aktivitas yang membutuhkan penggunaan tangan di sisi berlawanan dari tubuh, seperti menggambar atau melempar bola.
Bingung Membedakan Kanan dan Kiri
Kesulitan membedakan kanan dan kiri dapat menghambat kemampuan akademik dan keterampilan olahraga.
Tidak Suka Bermain Perosotan atau Ayunan
Kesulitan dalam mengatur postur tubuh saat bergerak membuat anak kurang nyaman saat bermain di taman bermain.
Sulit Mengikuti Gerakan Benda
Anak mungkin mengalami kesulitan dalam mengikuti arah gerakan benda, yang dapat menghambat kemampuan membaca dan menangkap bola.
Sulit Menggunakan Kedua Tangan dan Kaki Bersamaan
Aktivitas seperti mengayuh sepeda, berenang, atau memanjat bisa menjadi tantangan bagi anak.
Kesulitan dalam Aktivitas Motorik Halus
Anak mungkin mengalami kesulitan saat menggunakan alat tulis, menggambar, atau memegang benda kecil dengan stabil.
Foto: Internet
Keterlambatan dalam Kemandirian
Kesulitan motorik dapat membuat anak lebih lambat dalam mengembangkan keterampilan sehari-hari, seperti memakai baju sendiri atau mengikat tali sepatu.
Jika anak menunjukkan tanda-tanda refleks ATNR yang masih aktif, beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah:
Latihan Motorik Halus dan Kasar
Bermain dengan bola besar untuk meningkatkan keseimbangan dan koordinasi.
Melakukan aktivitas yang melibatkan gerakan silang (misalnya, menyentuh lutut kiri dengan tangan kanan).
Bermain lompat tali untuk melatih sinkronisasi gerakan tubuh.
Terapi Okupasi
Terapis okupasi dapat memberikan latihan khusus untuk meningkatkan koordinasi mata-tangan dan keseimbangan tubuh.
Latihan Mata
Latih anak untuk mengikuti benda bergerak dari satu sisi ke sisi lain tanpa menggerakkan kepala.
Menggunakan latihan visual tracking untuk membantu meningkatkan fokus dan konsentrasi.
Permainan yang Melibatkan Gerakan Silang
Melakukan gerakan seperti menyilangkan tangan dan kaki saat duduk atau berdiri dapat membantu mengintegrasikan refleks ATNR.
Bermain puzzle atau menyusun balok untuk melatih koordinasi tangan-mata.
Konsultasi dengan Dokter atau Terapis
Jika refleks ATNR mengganggu aktivitas sehari-hari anak, berkonsultasi dengan dokter anak atau terapis okupasi sangat disarankan.
Refleks ATNR merupakan refleks penting yang membantu bayi dalam mengembangkan koordinasi awal. Namun, jika refleks ini bertahan lebih lama dari yang seharusnya, dapat menyebabkan kesulitan dalam keseimbangan, koordinasi tangan-mata, hingga keterampilan membaca dan menulis. Dengan latihan yang tepat dan stimulasi yang terarah, anak bisa mengembangkan keterampilan motoriknya secara optimal. Jika bunda merasa ada keterlambatan dalam perkembangan anak, segera konsultasikan dengan ahli untuk mendapatkan dukungan yang sesuai.