Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Refleks Spinal Galant adalah salah satu refleks primitif yang muncul sejak bayi lahir dan biasanya menghilang pada usia 3-9 bulan. Refleks ini berperan penting dalam perkembangan bayi, terutama dalam membantu koordinasi gerakan tubuh dan memfasilitasi kelahiran. Namun, jika refleks ini bertahan lebih lama dari seharusnya, anak dapat mengalami berbagai kesulitan dalam fokus, kontrol motorik, postur tubuh, dan kemampuan belajar. Memahami refleks ini dapat membantu bunda mengenali tanda-tanda keterlambatan perkembangan anak dan mengambil langkah yang tepat untuk mengatasinya. Simak penjelasan lengkapnya bersama Bunda dan si Kecil!
Refleks Spinal Galant terjadi ketika kulit di sepanjang salah satu sisi punggung bayi disentuh atau digesek. Respon alami bayi adalah melengkungkan tubuhnya ke arah sisi yang disentuh.
Refleks ini memiliki beberapa fungsi penting, seperti:
Membantu proses persalinan, memungkinkan bayi bergerak melalui jalan lahir.
Mempersiapkan koordinasi motorik kasar, seperti merangkak dan berjalan.
Mengembangkan fleksibilitas dan keseimbangan tubuh.
Namun, jika refleks ini bertahan lebih lama dari seharusnya, dapat menyebabkan tantangan perkembangan dan kesulitan dalam aktivitas sehari-hari.
Foto: Internet
Jika refleks ini tidak menghilang sesuai jadwal perkembangan, anak dapat mengalami beberapa kesulitan berikut:
Gangguan Fokus dan Konsentrasi
Anak mudah terdistraksi dan sulit berkonsentrasi dalam tugas yang membutuhkan perhatian penuh, seperti membaca atau menulis.
Sering kehilangan fokus saat mengikuti instruksi atau pelajaran di sekolah.
Mudah Gelisah dan Fidgeting
Anak sering menggoyang-goyangkan kaki, mengetuk meja, atau terus bergerak tanpa alasan jelas.
Kesulitan duduk diam dalam waktu lama, misalnya saat belajar atau makan.
Sering Melamun dan Memiliki Memori Jangka Pendek yang Buruk
Anak sering terlihat tidak fokus dan tampak melamun.
Kesulitan dalam mengingat instruksi atau informasi dalam jangka pendek.
Masih Ngompol di Usia 5 Tahun atau Lebih
Anak yang memiliki refleks Spinal Galant aktif lebih lama sering mengalami kesulitan mengontrol kandung kemih, yang menyebabkan kebiasaan mengompol di luar usia toilet training.
Foto: Internet
Postur Tubuh yang Buruk
Anak mungkin memiliki postur membungkuk atau kesulitan mempertahankan posisi tubuh yang tegak.
Kesulitan dalam mempertahankan keseimbangan tubuh saat berdiri atau berjalan.
Sensitivitas Berlebih terhadap Sentuhan di Area Punggung
Anak merasa tidak nyaman saat punggungnya disentuh atau terkena pakaian dengan tekstur tertentu.
Sering menarik-narik baju atau menghindari pakaian dengan label di bagian belakang.
Kesulitan Merangkak dan Koordinasi Motorik yang Buruk
Anak mengalami kesulitan dalam merangkak saat bayi, yang bisa berdampak pada koordinasi tangan-kaki di masa depan.
Koordinasi motorik kasar, seperti berlari, melompat, atau memanjat, bisa menjadi lebih sulit.
Hambatan dalam Aktivitas Fisik dan Olahraga
Anak mungkin merasa kurang percaya diri dalam aktivitas yang membutuhkan keseimbangan dan koordinasi, seperti berenang, bermain bola, atau bersepeda.
Jika anak menunjukkan tanda-tanda refleks Spinal Galant yang masih aktif, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membantu mengintegrasikannya dengan lebih baik:
Latihan Sensorik untuk Mengurangi Sensitivitas Punggung
Pijat lembut di area punggung untuk membantu sistem saraf beradaptasi dengan rangsangan sentuhan.
Gunakan sikat sensorik untuk membantu menurunkan sensitivitas terhadap sentuhan pada kulit.
Latihan Motorik Kasar untuk Meningkatkan Koordinasi
Berjalan di atas garis lurus untuk melatih keseimbangan tubuh.
Bermain dengan bola besar untuk meningkatkan fleksibilitas dan koordinasi.
Aktivitas yang Membantu Postur dan Keseimbangan
Yoga anak yang melibatkan gerakan peregangan dan keseimbangan dapat membantu mengintegrasikan refleks ini.
Melatih menjaga postur tubuh yang tegak dengan duduk di kursi tanpa bersandar.
Terapi Okupasi untuk Mengembangkan Fokus dan Kontrol Motorik
Terapis okupasi dapat memberikan latihan untuk mengembangkan keterampilan motorik kasar dan halus, meningkatkan keseimbangan, serta membantu anak berkonsentrasi lebih baik.
Latihan yang Menggunakan Koordinasi Mata-Tangan
Permainan yang membutuhkan koordinasi mata dan tangan, seperti menangkap bola atau menyusun puzzle, dapat membantu mengembangkan keterampilan sensorimotor anak.
Konsultasi dengan Dokter atau Terapis
Jika refleks Spinal Galant terus memengaruhi perkembangan anak, berkonsultasi dengan dokter anak atau terapis okupasi adalah langkah terbaik untuk mendapatkan strategi terapi yang sesuai.
Refleks Spinal Galant adalah refleks penting dalam perkembangan awal bayi yang mendukung gerakan dan koordinasi tubuh. Namun, jika refleks ini bertahan lebih lama dari seharusnya, dapat menyebabkan gangguan fokus, postur tubuh, sensitivitas terhadap sentuhan, serta kesulitan dalam koordinasi motorik dan aktivitas fisik. Dengan latihan yang tepat, stimulasi sensorik, dan terapi yang sesuai, anak dapat mengembangkan keterampilan motoriknya dengan lebih optimal. Jika bunda melihat tanda-tanda keterlambatan dalam perkembangan anak, segera cari bantuan profesional untuk memastikan tumbuh kembang anak tetap optimal.