Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Kehamilan merupakan fase yang sangat dinantikan oleh banyak wanita, terutama bagi mereka yang sedang merencanakan kehadiran buah hati pertama. Namun, perjalanan menuju kelahiran tidak selalu berjalan mulus. Salah satu hal yang sering dikhawatirkan adalah keguguran. Keguguran terjadi ketika janin tidak mampu bertahan hidup dan kehamilan berakhir sebelum mencapai usia 20 minggu.
Meskipun sebagian besar kasus keguguran terjadi secara alami, ada beberapa faktor risiko keguguran yang dapat dikenali dan dicegah sejak dini. Mengetahui apa saja penyebabnya akan membantu Bunda menjaga kehamilan sehat dan mengurangi potensi komplikasi sejak awal.
Berikut Bunda dan si Kecil paparkan tujuh faktor penyebab keguguran yang perlu diperhatikan oleh para ibu muda, terutama yang tengah menjalani program kehamilan.
1. Infeksi Menular Seksual (IMS)
Infeksi Menular Seksual seperti klamidia, gonore, sifilis, hingga HIV bisa menjadi ancaman serius bagi kehamilan. Infeksi ini dapat menyebabkan peradangan di saluran reproduksi, merusak kantung ketuban, hingga menghambat pertumbuhan janin di dalam rahim.
Langkah pencegahan:
Sebelum merencanakan kehamilan, sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh (preconception check-up). Jika Bunda pernah berisiko terpapar IMS, segera konsultasikan dengan dokter agar dapat ditangani lebih awal.
2. Penyakit Autoimun
Kondisi autoimun seperti lupus atau sindrom antiphospholipid bisa menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri, termasuk jaringan plasenta yang menopang janin. Hal ini dapat menyebabkan gangguan sirkulasi darah ke janin, yang pada akhirnya memicu keguguran berulang.
Solusi yang disarankan:
Jika Bunda mengidap penyakit autoimun, penting untuk merencanakan kehamilan dengan pengawasan ketat dari dokter spesialis kandungan dan internis. Terapi pengobatan yang tepat akan membantu menjaga kondisi kehamilan tetap stabil.
3. Gangguan Hormon
Hormon memainkan peran vital dalam menjaga kehamilan. Salah satu yang paling berpengaruh adalah hormon progesteron. Ketidakseimbangan hormon ini, atau kondisi seperti PCOS (Polycystic Ovary Syndrome), dapat menghambat perkembangan embrio sejak awal kehamilan.
Pencegahan yang bisa dilakukan:
Menjaga berat badan ideal, mengonsumsi makanan sehat, dan rutin memeriksakan kadar hormon akan membantu mempertahankan keseimbangan hormonal tubuh Bunda, terutama saat sedang merencanakan atau menjalani kehamilan.
Foto: Internet
4. Kehamilan di Usia 35 Tahun ke Atas
Hamil di usia lebih dari 35 tahun tidak jarang terjadi, terutama pada wanita karier atau mereka yang merencanakan kehamilan setelah menyiapkan diri secara finansial dan emosional. Namun, usia tersebut tergolong risiko tinggi karena kualitas sel telur menurun dan risiko kelainan kromosom meningkat.
Cara menyiapkan kehamilan:
Pastikan untuk menjalani gaya hidup sehat, mengatur pola makan, rutin berolahraga, serta mengikuti kontrol kehamilan secara rutin. Bila perlu, lakukan tes genetik untuk memastikan kondisi janin berkembang secara normal.
5. Riwayat Keguguran Berulang
Jika Bunda pernah mengalami keguguran dua kali atau lebih, penting untuk menyadari bahwa hal tersebut menandakan risiko yang lebih tinggi pada kehamilan berikutnya. Penyebabnya bisa berasal dari faktor genetik, kelainan rahim, infeksi, atau gangguan sistem imun.
Langkah yang disarankan:
Segera lakukan evaluasi menyeluruh bersama dokter kandungan. Pemeriksaan laboratorium dan penunjang seperti USG atau histeroskopi akan membantu menentukan penyebabnya dan memberikan solusi tepat untuk kehamilan selanjutnya.
6. Paparan Bahan Kimia Berbahaya
Zat kimia seperti pestisida, timbal, merkuri, serta paparan rokok dan alkohol dapat mengganggu perkembangan janin dan meningkatkan risiko keguguran, terutama pada trimester pertama. Bekerja di lingkungan berisiko tinggi juga bisa menjadi penyebab yang tidak disadari.
Tindakan pencegahan:
Hindari lingkungan yang mengandung zat beracun. Gunakan alat pelindung diri bila bekerja di lingkungan kimia, dan konsultasikan dengan dokter mengenai kondisi kerja Bunda, terutama saat sedang menjalani program kehamilan.
7. Gaya Hidup Tidak Sehat
Kurang tidur, stres kronis, jarang bergerak, serta pola makan buruk adalah kebiasaan yang berdampak negatif pada kesehatan ibu hamil. Ditambah lagi, konsumsi alkohol dan kebiasaan merokok bisa memengaruhi kualitas kehamilan dan meningkatkan kemungkinan keguguran.
Langkah menjaga kehamilan sehat:
Lakukan perubahan gaya hidup sedini mungkin. Cukupi kebutuhan tidur, konsumsi makanan bergizi, perbanyak aktivitas fisik ringan, dan kelola stres dengan teknik relaksasi atau dukungan sosial yang memadai.
Apakah Keguguran Bisa Terjadi Meski Sudah Hati-hati?
Perlu dipahami bahwa tidak semua keguguran bisa dicegah. Dalam banyak kasus, penyebab utamanya adalah kelainan kromosom yang terjadi secara alami. Namun, dengan mengenali dan menghindari faktor risiko keguguran, peluang Bunda untuk mempertahankan kehamilan yang sehat akan meningkat.
Tips Menjaga Kehamilan Sejak Awal
Berikut beberapa cara menjaga kehamilan tetap sehat dan kuat:
Foto: Internet
Kehamilan adalah perjalanan yang istimewa. Dengan perhatian dan persiapan yang tepat, Bunda bisa menjalani kehamilan yang nyaman dan sehat, serta mengurangi risiko terjadinya keguguran.