Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Ayah bukan hanya sosok pelindung, tetapi juga cinta pertama yang menjadi acuan utama bagi anak perempuan dalam memahami, mempercayai, dan menghargai laki-laki di kemudian hari. Melalui sikap dan tindakannya, seorang ayah membentuk persepsi anaknya tentang apa itu cinta, bagaimana seharusnya dihargai, dan apa arti perlindungan sejati. Simak penjelasannya bersama Bunda dan si Kecil!
Bagi anak perempuan, ayah adalah gambaran awal tentang seperti apa laki-laki di dunia ini. Dari ayah, anak belajar mengenai kelembutan dalam kekuatan, kasih sayang yang tidak mengurangi kewibawaan, serta pentingnya kehadiran emosional dalam keluarga. Anak perempuan menyerap bagaimana ayahnya memperlakukan Bunda, menyelesaikan masalah, dan menunjukkan cinta. Ini semua menjadi fondasi kepercayaan diri dan rasa aman dalam diri anak.
Peran ayah bukan sekadar mencari nafkah atau hadir secara fisik di rumah. Kehadiran emosionalnya juga sangat dibutuhkan. Ketika ayah benar-benar terlibat dalam kehidupan sehari-hari anak, ia menjadi sumber kekuatan emosional yang mendalam. Anak merasa dicintai, dihargai, dan percaya bahwa ia layak diperlakukan dengan baik.
Foto: Internet
Anak-anak sangat cepat menangkap dan meniru apa yang dilakukan orang tuanya. Oleh karena itu, sikap dan kebiasaan sehari-hari ayah akan dengan mudah diserap oleh anak. Misalnya, kebiasaan merokok di dekat anak atau menyetir dengan sembrono bukan hanya berisiko bagi kesehatan dan keselamatan, tetapi juga memberi contoh yang buruk.
Anak perempuan yang melihat ayahnya bersikap tidak bertanggung jawab akan cenderung menormalisasi perilaku tersebut. Padahal, yang dibutuhkan anak adalah contoh positif tentang bagaimana bersikap bijaksana, peduli terhadap orang lain, dan menjaga keselamatan bersama.
Salah satu pelajaran penting yang bisa ditanamkan oleh ayah adalah bagaimana cara menghormati perempuan. Perilaku seperti menggoda perempuan di jalan, membicarakan perempuan secara tidak pantas, atau bahkan selingkuh, akan memberi dampak psikologis yang besar pada anak.
Anak perempuan akan mulai mempertanyakan, apakah ia akan diperlakukan seperti itu? Apakah perilaku seperti itu wajar? Ketika ayah menunjukkan sikap hormat terhadap perempuan, menjaga kesetiaan kepada Bunda, dan tidak mengumbar komentar negatif, anak perempuan akan tumbuh dengan pemahaman bahwa dirinya layak dihargai, dilindungi, dan diperlakukan dengan hormat.
Foto: Internet
Penting bagi seorang ayah untuk menunjukkan bahwa keluarga dibangun atas dasar kerja sama. Kalimat sederhana seperti “Ayah tanya Bunda dulu ya,” mengajarkan bahwa keputusan dalam keluarga adalah hasil komunikasi dan saling menghargai pendapat satu sama lain.
Kebiasaan ini menciptakan atmosfer rumah tangga yang penuh dengan keterbukaan dan saling percaya. Anak pun belajar bahwa relasi yang sehat adalah relasi yang saling menghargai dan tidak saling mendominasi. Hal ini akan membentuk ekspektasi anak tentang hubungan yang sehat dan setara di masa depannya.
Terkadang, cinta tidak cukup hanya diucapkan. Kasih sayang harus ditunjukkan lewat tindakan nyata. Misalnya, membantu Bunda mengurus pekerjaan rumah, menemani anak bermain, atau hanya sekadar menunjukkan perhatian yang tulus terhadap keseharian keluarga.
Sikap seperti ini mengajarkan bahwa cinta dan penghargaan dalam keluarga ditunjukkan melalui partisipasi dan kebersamaan. Anak akan tumbuh dengan keyakinan bahwa pasangan hidup seharusnya saling mendukung, saling membantu, dan hadir secara utuh baik secara fisik maupun emosional.
Sering kali dalam narasi pengasuhan, peran ayah kurang mendapat sorotan. Padahal, kehadiran ayah sangat krusial, terutama dalam membentuk kepribadian dan harga diri anak perempuan. Ayah adalah figur yang membentuk bagaimana anak perempuan kelak mempercayai laki-laki, serta bagaimana ia memandang dirinya sendiri.
Melalui tindakan-tindakan sederhana namun konsisten, seperti bersikap sopan, menjaga etika, menghargai pasangan, dan menunjukkan kasih sayang dengan nyata, ayah menciptakan lingkungan yang aman dan positif bagi anak.
Foto: Internet
Bagi Bunda yang sedang mempersiapkan kehamilan dan membangun keluarga, penting untuk menyadari bahwa pengasuhan bukanlah tanggung jawab satu pihak saja. Mendorong ayah untuk aktif terlibat sejak awal akan membantu menciptakan keseimbangan dalam rumah tangga.
Ketika ayah diberi ruang untuk terlibat dan dihargai perannya, ia akan lebih mudah menjalin kedekatan dengan anak. Kedekatan ini akan menjadi fondasi emosional yang kokoh bagi anak perempuan, membantunya tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, mandiri, dan penuh kasih.
