Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Sebagai Bunda, terutama Bunda muda, pertumbuhan anak perempuan tentu menjadi perhatian utama. Banyak yang merasa cemas ketika mendengar pernyataan seperti, “Kalau anak perempuan haid sebelum tinggi 140 cm, nanti mentok tingginya di sekitar 150 cm.” Pernyataan ini cukup populer dan kerap dianggap sebagai mitos. Namun, apakah benar demikian? Apakah haid dini memang bisa menghambat pertumbuhan tinggi badan anak?
Untuk menjawabnya, mari kita telusuri proses biologis pertumbuhan anak perempuan, hubungannya dengan menstruasi, serta langkah apa saja yang bisa dilakukan Bunda untuk mendukung tumbuh kembang optimal. Simak penjelasan selengkapnya bersama Bunda dan si Kecil!
Benarkah Setelah Haid Pertumbuhan Tinggi Anak Berhenti?
Secara biologis, pernyataan ini bukan sekadar mitos, melainkan fakta yang berlandaskan pada proses alami pertumbuhan tulang. Setelah anak perempuan mengalami haid pertama (menarke), pertumbuhan tinggi badannya akan melambat secara signifikan.
Ini terjadi karena proses pubertas menyebabkan lempeng pertumbuhan tulang (growth plate) perlahan menutup. Dalam 1–2 tahun setelah haid pertama, pertambahan tinggi badan akan melambat drastis dan akhirnya berhenti. Rata-rata, anak perempuan hanya akan mengalami penambahan tinggi sekitar 5–10 cm setelah haid pertama. Maka, jika anak haid pada saat tinggi badannya masih 130–135 cm, maka tinggi akhirnya kemungkinan besar tidak akan jauh di atas 140–145 cm.
Foto: Internet
Fase Emas Pertumbuhan Tinggi Anak Perempuan
Perlu dipahami bahwa lonjakan pertumbuhan tinggi badan pada anak perempuan terjadi sebelum haid datang. Masa ini dikenal sebagai fase pubertas awal, ditandai dengan munculnya benjolan kecil di payudara (thelarche), tumbuhnya rambut halus di area ketiak atau kemaluan, serta perubahan emosi dan tubuh lainnya.
Pada fase ini, pertumbuhan tinggi badan bisa mencapai 8–12 cm per tahun. Oleh karena itu, sangat penting bagi Bunda untuk mengoptimalkan fase ini dengan memastikan anak mendapatkan:
• Asupan gizi seimbang
• Istirahat cukup
• Aktivitas fisik teratur
Jika Bunda menunggu hingga anak haid untuk mulai memperhatikan tinggi badannya, bisa jadi sudah terlambat.
Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tinggi Badan
Pertumbuhan tinggi badan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:
Genetika
Tinggi Bunda dan ayah berperan dalam menentukan rentang potensi tinggi anak. Namun, ini bukan satu-satunya penentu.
Nutrisi
Anak yang tidak mendapat asupan gizi optimal akan berisiko mengalami pertumbuhan yang terhambat, meskipun memiliki potensi genetik yang baik.
Aktivitas Fisik
Bergerak aktif dan berolahraga membantu merangsang hormon pertumbuhan, memperkuat tulang, dan menjaga postur tubuh.
Waktu Tidur
Hormon pertumbuhan diproduksi paling tinggi saat anak tidur malam dengan kualitas tidur yang baik.
Foto: Internet
Nutrisi yang Wajib Diberikan untuk Mendukung Pertumbuhan Tinggi Anak
Berikut adalah beberapa nutrisi penting yang wajib dipenuhi:
• Protein: Membangun dan memperbaiki jaringan tubuh (ikan, telur, tahu, tempe, ayam)
• Kalsium: Membantu pertumbuhan tulang (susu, yogurt, keju, brokoli)
• Vitamin D: Mendukung penyerapan kalsium (sinar matahari pagi, kuning telur, ikan berlemak)
• Zinc: Berperan dalam regenerasi sel dan enzim tubuh (daging merah, kacang-kacangan)
• Zat Besi: Terutama untuk anak perempuan menjelang haid agar tidak anemia
Sebisa mungkin hindari makanan ultra-proses, minuman berpemanis, dan gorengan berlebih karena dapat mengganggu keseimbangan hormon dan metabolisme.
Tips Praktis untuk Bunda agar Anak Perempuan Tumbuh Optimal
Pantau Perkembangan Fisik Secara Rutin
Ukur tinggi dan berat badan anak setiap tiga bulan sekali, dan cocokan dengan grafik pertumbuhan dari WHO atau IDAI.
Beri Anak Pemahaman tentang Tubuhnya
Jelaskan perubahan fisik dan emosional yang akan dialami saat pubertas. Pemahaman ini akan membantu anak merasa lebih percaya diri.
Biasakan Makan di Rumah dengan Menu Seimbang
Dengan menyediakan makanan rumah buatan sendiri, Bunda bisa lebih mudah memastikan kandungan gizi yang masuk ke tubuh anak.
Dorong Anak Aktif Bergerak
Ajak anak berjalan kaki, bersepeda, berenang, atau olahraga ringan lain yang menyenangkan.
Ciptakan Pola Tidur yang Teratur
Tidur sebelum jam 9 malam dan bangun pagi membantu siklus hormon pertumbuhan bekerja secara optimal.
Foto: Internet
Apa yang Harus Dilakukan Jika Anak Sudah Haid Sebelum Tinggi Ideal?
Jika anak sudah mengalami menstruasi sebelum tinggi ideal (misalnya masih di bawah 135 cm), jangan panik. Masih ada waktu 1–2 tahun setelah haid untuk mengejar pertumbuhan, meskipun hasilnya tidak sebesar fase sebelum haid.
Yang perlu Bunda lakukan adalah:
• Maksimalkan sisa waktu pertumbuhan dengan gaya hidup sehat
• Hindari diet ketat atau kebiasaan duduk berlama-lama
• Ajak anak tetap optimis dan fokus pada potensi lainnya di luar tinggi badan
Kesimpulan: Fakta, Bukan Mitos
Pernyataan bahwa tinggi badan anak perempuan bisa “mentok” jika haid terjadi saat tinggi badan belum mencapai 140 cm adalah fakta berdasarkan proses biologis tubuh. Namun, hal ini bisa dimitigasi dengan edukasi dan intervensi sejak dini.
Bunda bisa mulai dari hal kecil: memperhatikan pola makan, membiasakan tidur tepat waktu, serta menjadikan aktivitas fisik sebagai rutinitas harian. Dengan begitu, anak perempuan Bunda akan memiliki kesempatan tumbuh tinggi secara optimal sesuai potensi genetiknya.