Waspadai Sinyal Tubuh Ini: Tanda Tubuh Bunda dan Si Kecil Kekurangan Protein
Waspadai Sinyal Tubuh Ini: Tanda Tubuh Bunda dan Si Kecil Kekurangan Protein

Bunda, tahukah bahwa tubuh kita memberikan berbagai sinyal jika sedang kekurangan zat gizi tertentu? Salah satu zat gizi yang sering kali terabaikan, padahal punya peran vital, adalah protein. Kekurangan protein dapat menimbulkan berbagai gejala seperti sistem imun lemah, gangguan konsentrasi, masalah pertumbuhan anak, hingga luka yang sulit sembuh.

Kondisi ini sangat penting untuk dikenali, terlebih bagi bunda yang sedang hamil atau menyusui. Pasalnya, kebutuhan protein bunda meningkat signifikan selama masa-masa ini untuk mendukung pertumbuhan janin dan produksi ASI. Yuk, kita bahas lebih lanjut!

 

Apa Itu Protein dan Mengapa Penting?

Protein adalah makronutrien penting yang berperan dalam pembentukan otot, hormon, enzim, serta sistem imun tubuh. Dalam masa kehamilan dan menyusui, protein berfungsi untuk:

  • Mendukung pertumbuhan sel dan jaringan janin
  • Membantu perkembangan otak bayi
  • Menjaga daya tahan tubuh bunda
  • Mempercepat pemulihan pasca melahirkan
  • Meningkatkan kualitas dan produksi ASI

Jika tubuh kekurangan protein, dampaknya bisa cukup serius baik untuk bunda maupun si kecil.

 

Tanda-Tanda Tubuh Bunda dan Anak Kekurangan Protein

Berikut adalah beberapa sinyal tubuh yang perlu bunda waspadai:

1. Sistem Imun Lemah

Protein membantu tubuh memproduksi antibodi dan sel-sel imun yang bertugas melawan infeksi. Jika bunda atau anak mudah sakit, sering flu, atau demam ringan, bisa jadi ini tanda bahwa asupan protein masih kurang.

2. Tingkat Konsentrasi Menurun

Kekurangan protein dapat mengganggu fungsi neurotransmitter di otak. Akibatnya, bunda mungkin merasa mudah lupa, sulit fokus, atau sering merasa linglung. Hal ini umum terjadi pada bunda menyusui yang kurang asupan protein saat beraktivitas tinggi.

3. Gangguan Pencernaan

Protein juga berperan dalam proses pencernaan. Tanpa cukup protein, sistem pencernaan bisa terganggu, menimbulkan gejala seperti perut kembung, sembelit, atau tidak nyaman setelah makan.

4. Luka Lebih Lama Sembuhnya

Protein sangat dibutuhkan untuk memperbaiki jaringan tubuh. Bila luka kecil di kulit bunda atau anak tidak kunjung sembuh, atau butuh waktu lebih lama, ini bisa menjadi sinyal kekurangan protein.

5. Masalah Pertumbuhan pada Anak

Bagi si kecil yang sedang dalam fase pertumbuhan, protein adalah zat gizi utama. Kekurangan protein bisa menyebabkan pertumbuhan lambat, berat badan susah naik, serta penurunan daya tahan tubuh anak secara keseluruhan.

 

Dampak Jangka Panjang Kekurangan Protein

Jika tidak segera diatasi, kekurangan protein bisa menimbulkan gangguan serius, seperti:

  • Anemia ringan akibat produksi sel darah merah terganggu
  • Penurunan massa otot
  • Kuku dan rambut mudah rapuh
  • Produksi ASI menurun
  • Risiko infeksi meningkat
  • Gangguan perkembangan otak pada anak

Kondisi ini tentu tidak ingin dialami oleh bunda maupun si kecil, bukan?

 

Sumber Protein Terbaik untuk Bunda dan Anak

Agar kebutuhan protein harian tercukupi, bunda bisa mengonsumsi sumber protein berikut:

Protein Hewani:

  • Telur
  • Daging ayam tanpa kulit
  • Daging sapi tanpa lemak
  • Ikan (seperti salmon, tongkol, atau tuna)
  • Susu dan produk olahannya (yogurt, keju)
  • Hati ayam atau sapi (dalam jumlah terbatas dan matang sempurna)

kurang protein ibu menyusui, tanda kekurangan protein pada anak, kebutuhan protein ibu hamil, makanan tinggi protein bunda, imun lemah karena gizi, pertumbuhan anak lambat, makanan protein nabati dan hewani, Bunda, si Kecil

Foto: Internet

Protein Nabati:

  • Tempe dan tahu
  • Kacang kedelai
  • Kacang hijau
  • Kacang tanah dan almond
  • Edamame
  • Quinoa dan chia seed

kurang protein ibu menyusui, tanda kekurangan protein pada anak, kebutuhan protein ibu hamil, makanan tinggi protein bunda, imun lemah karena gizi, pertumbuhan anak lambat, makanan protein nabati dan hewani, Bunda, si Kecil

Foto: Internet

Pastikan bunda mengolahnya dengan cara sehat seperti dikukus, direbus, atau ditumis dengan sedikit minyak. Hindari makanan protein yang digoreng berlebihan atau terlalu asin, terutama saat hamil dan menyusui.

 

Tips Meningkatkan Asupan Protein Harian

  1. Sarapan dengan Telur dan Tempe
    Campurkan dua butir telur rebus dan potongan tempe kukus sebagai menu sarapan bergizi.
  2. Tambahkan Protein di Camilan
    Pilih yogurt tanpa gula tambahan, kacang-kacangan, atau susu kedelai sebagai camilan sehat.
  3. Masukkan Protein di Setiap Waktu Makan
    Pastikan ada sumber protein dalam setiap waktu makan bunda, termasuk saat makan malam.
  4. Smoothies Protein untuk Bunda Sibuk
    Campurkan susu, buah segar, dan satu sendok chia seed untuk minuman praktis dan tinggi protein.

 

Kebutuhan Protein Harian Bunda dan Anak

  • Ibu hamil: sekitar 75–100 gram per hari, tergantung usia kehamilan
  • Ibu menyusui: 80–110 gram per hari
  • Anak usia 1–3 tahun: sekitar 13 gram per hari
  • Anak usia 4–8 tahun: sekitar 19 gram per hari

Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan jumlah yang tepat berdasarkan kondisi dan aktivitas bunda.

 

Kesimpulan

Protein bukan hanya nutrisi tambahan, tapi kebutuhan utama bagi bunda dan si kecil. Tubuh yang kekurangan protein akan memberikan sinyal—dari sistem imun yang lemah, konsentrasi menurun, hingga pertumbuhan anak yang terhambat. Dengan memperhatikan asupan protein setiap hari, bunda tidak hanya menjaga diri sendiri tetap sehat dan kuat, tetapi juga mendukung tumbuh kembang optimal si buah hati.

Jadi, mulai sekarang, yuk penuhi kebutuhan protein keluarga setiap hari!

Artikel yang berkaitan