Waspadai Sinyal Tubuh Kekurangan Zat Besi: Jangan Sepelekan Lemas dan Pusing, Bunda!
Waspadai Sinyal Tubuh Kekurangan Zat Besi: Jangan Sepelekan Lemas dan Pusing, Bunda!

Pernahkah bunda merasa sering lelah, sesak napas ringan saat beraktivitas ringan, atau sering pusing tanpa sebab yang jelas? Bisa jadi tubuh bunda sedang kekurangan zat besi—mineral penting yang berperan besar dalam produksi hemoglobin dan distribusi oksigen ke seluruh tubuh. Sayangnya, gejala ini sering dianggap sepele, padahal dampaknya cukup serius terutama pada masa kehamilan dan menyusui.

Beberapa tanda umum kekurangan zat besi, seperti sesak napas, gampang lemes, sering pusing, kuku pecah-pecah, dan sulit tidur. Bunda, yuk kita bahas satu per satu agar bisa lebih waspada dan tahu langkah penanganan yang tepat!

 

Mengapa Zat Besi Penting untuk Bunda?

Zat besi adalah mineral esensial yang dibutuhkan untuk membentuk hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Jika bunda kekurangan zat besi, produksi hemoglobin akan berkurang, sehingga jaringan tubuh tidak mendapat cukup oksigen—mengakibatkan anemia defisiensi besi.

Selama kehamilan dan menyusui, kebutuhan zat besi meningkat karena:

  • Janin membutuhkan zat besi untuk perkembangan organ dan sel darah merah
  • Persiapan menghadapi proses persalinan yang menguras darah
  • Produksi ASI yang berkualitas tinggi
  • Pemulihan pasca melahirkan

 

Tanda-Tanda Tubuh Kekurangan Zat Besi

1. Sesak Napas

Saat kadar hemoglobin menurun, oksigen yang diedarkan dalam darah ikut berkurang. Akibatnya, bunda merasa cepat ngos-ngosan, bahkan saat melakukan aktivitas ringan seperti menaiki tangga atau berjalan pelan.

2. Gampang Lemas

Tubuh yang kekurangan oksigen tidak bisa menghasilkan energi secara optimal. Akibatnya, bunda menjadi cepat lelah, tubuh terasa berat, bahkan kesulitan berkonsentrasi atau melakukan tugas sehari-hari.

3. Sering Pusing

Aliran darah yang membawa oksigen ke otak menjadi terbatas. Hal ini menyebabkan kepala terasa ringan, pusing berulang, atau bahkan mudah merasa limbung.

4. Kuku Pecah-Pecah

Kuku yang kering, rapuh, dan mudah patah adalah salah satu sinyal kurang zat besi. Ini disebabkan kurangnya nutrisi yang mencapai jaringan kuku akibat sirkulasi darah yang terganggu.

5. Sulit Tidur

Zat besi juga berperan dalam regulasi neurotransmitter di otak. Kekurangannya dapat menyebabkan gangguan tidur seperti insomnia, gelisah, atau mudah terbangun di malam hari.

 

Dampak Kekurangan Zat Besi Bagi Ibu dan Anak

Jika kondisi kekurangan zat besi dibiarkan, maka akan berdampak serius, antara lain:

  • Risiko bayi lahir prematur atau berat badan lahir rendah
  • Gangguan tumbuh kembang janin
  • Produksi ASI menurun
  • Pemulihan pasca lahiran lebih lambat
  • Penurunan kekebalan tubuh bunda
  • Penurunan fungsi kognitif dan energi dalam mengasuh anak

 

Kebutuhan Zat Besi Harian

  • Ibu hamil: 27 mg per hari
  • Ibu menyusui: 9–10 mg per hari
  • Wanita dewasa: 18 mg per hari

 

Sumber Makanan Kaya Zat Besi yang Aman untuk Bunda

Zat Besi Hewani (Hem Iron – lebih mudah diserap tubuh):

  • Daging merah tanpa lemak
  • Hati ayam atau sapi (tidak lebih dari 1x seminggu)
  • Ayam kampung
  • Ikan laut seperti tuna dan sarden
  • Telur (terutama kuningnya)

Bunda, si Kecil, kekurangan zat besi ibu hamil, anemia bunda muda, makanan tinggi zat besi alami, kuku pecah tanda kekurangan zat besi, tips cegah anemia ibu menyusui, suplemen zat besi aman, gejala kurang darah wanita

Foto: Internet

Zat Besi Nabati (Non-Hem Iron):

  • Bayam
  • Kacang-kacangan seperti kacang hijau, kedelai, dan lentil
  • Tahu dan tempe
  • Quinoa dan biji labu
  • Kismis dan kurma

Bunda, si Kecil, kekurangan zat besi ibu hamil, anemia bunda muda, makanan tinggi zat besi alami, kuku pecah tanda kekurangan zat besi, tips cegah anemia ibu menyusui, suplemen zat besi aman, gejala kurang darah wanita

Foto: Internet

Agar penyerapan zat besi nabati lebih maksimal, kombinasikan dengan makanan yang mengandung vitamin C seperti jeruk, tomat, stroberi, atau mangga.

 

Tips Meningkatkan Penyerapan Zat Besi

  1. Hindari Minum Teh/Kopi Saat Makan
    Kafein menghambat penyerapan zat besi. Sebaiknya hindari teh atau kopi 1–2 jam sebelum dan sesudah makan.
  2. Konsumsi Vitamin C Bersama Makanan Tinggi Zat Besi
    Vitamin C membantu meningkatkan penyerapan zat besi nabati secara optimal. Coba tambahkan perasan lemon atau konsumsi buah segar sebagai pencuci mulut.
  3. Konsultasikan Suplemen Bila Perlu
    Jika bunda memiliki riwayat anemia, dokter mungkin akan merekomendasikan suplemen zat besi, terutama pada trimester kedua dan ketiga kehamilan.

 

Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?

Segera periksakan diri jika bunda mengalami gejala seperti:

  • Detak jantung tidak teratur
  • Rasa pusing yang mengganggu aktivitas
  • Kuku sangat rapuh dan pucat
  • Lemas ekstrem walau sudah istirahat cukup

Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan darah lengkap (Hb, Ht, ferritin) untuk memastikan kadar zat besi dalam tubuh.

 

Kesimpulan

Zat besi adalah nutrisi penting yang tidak boleh diabaikan, terutama dalam masa kehamilan dan menyusui. Kekurangannya bisa memengaruhi kondisi fisik bunda dan tumbuh kembang si kecil. Mengenali sinyal tubuh seperti sesak napas, mudah lelah, pusing, atau kuku yang mudah pecah adalah langkah awal dalam menjaga kesehatan bunda secara menyeluruh.

Yuk bunda, penuhi kebutuhan zat besi dengan pola makan sehat, seimbang, dan bila perlu konsultasikan dengan dokter kandungan atau ahli gizi. Karena tubuh yang sehat adalah bekal utama untuk merawat si kecil dengan penuh cinta.

Artikel yang berkaitan