Kenali 7 Jenis Garam: Mana yang Paling Sehat untuk Keluarga?
Kenali 7 Jenis Garam: Mana yang Paling Sehat untuk Keluarga?

Garam merupakan bumbu dasar yang selalu ada di dapur setiap rumah. Namun, tidak semua garam diciptakan sama. Ada banyak jenis garam yang beredar di pasaran, mulai dari garam dapur biasa hingga garam himalaya berwarna pink. Masing-masing jenis garam memiliki karakteristik, kadar asin, dan manfaat yang berbeda.

Sebagai ibu muda atau orang tua yang sedang membangun kebiasaan makan sehat untuk keluarga, penting untuk mengenal perbedaan berbagai jenis garam ini. Artikel ini akan membahas 7 jenis garam yang umum ditemui dan mana yang lebih cocok untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari.

 

1. Garam Dapur (Refined Table Salt)

Ini adalah jenis garam yang paling umum dan sering digunakan di dapur rumah tangga. Garam dapur melalui proses pemurnian yang cukup panjang sehingga teksturnya halus, bersih, dan sering kali ditambahkan yodium.

  • Kadar asin: Sangat asin
  • Kelebihan: Mudah larut dan tersedia di mana-mana
  • Kekurangan: Proses pemurnian menghilangkan sebagian besar mineral alami

Catatan untuk ibu: Jika memilih garam dapur, pastikan memilih yang sudah beryodium untuk mencegah gangguan tiroid.

 

2. Garam Laut (Sea Salt)

Garam laut diperoleh dari proses penguapan air laut. Komposisinya tergantung pada tempat dan cara pengolahannya. Garam ini bisa berbentuk kasar atau halus, dan warnanya bisa putih atau keabu-abuan.

  • Kadar asin: Sedang hingga sangat asin
  • Kelebihan: Mengandung mineral alami seperti magnesium dan kalsium
  • Kekurangan: Bisa tercemar logam berat jika diambil dari laut yang terpolusi

Tips penggunaan: Cocok digunakan untuk finishing touch pada masakan atau salad.

jenis garam dapur, garam sehat untuk anak, garam himalaya, low sodium salt, garam untuk ibu hamil, perbedaan garam dapur dan sea salt, manfaat garam kosher, garam terbaik untuk keluarga, parenting sehat, nutrisi ibu muda, Bunda, si Kecil

Foto: Internet

3. Garam Kasar (Rock Salt / Garam Batu)

Garam ini berasal dari endapan garam alami di dalam bumi dan ditambang secara langsung. Bentuknya besar dan kasar, sering dipakai untuk pengasinan daging atau membuat air rebusan.

  • Kadar asin: Sedang
  • Kelebihan: Minim proses, lebih alami
  • Kekurangan: Kurang larut cepat, harus dihancurkan dulu untuk masakan sehari-hari

 

4. Garam Himalaya (Pink Himalayan Salt)

Garam ini berasal dari tambang di pegunungan Himalaya dan memiliki warna merah muda yang khas karena kandungan zat besi. Garam ini sangat populer dalam gaya hidup sehat.

  • Kadar asin: Lebih ringan daripada garam dapur
  • Kelebihan: Mengandung lebih dari 80 jenis mineral
  • Kekurangan: Lebih mahal dibanding garam biasa

Catatan: Bisa menjadi pilihan baik untuk mengurangi asupan natrium berlebih.

 

5. Garam Kosher

Dinamai dari proses “koshering” dalam tradisi Yahudi, garam ini memiliki butiran besar dan kasar. Cocok digunakan untuk mengangkat darah dari daging mentah sebelum dimasak.

  • Kadar asin: Lebih ringan karena butiran besar
  • Kelebihan: Mudah dikontrol saat memasak, tidak terlalu asin
  • Kekurangan: Tidak semua garam kosher diperkaya yodium

jenis garam dapur, garam sehat untuk anak, garam himalaya, low sodium salt, garam untuk ibu hamil, perbedaan garam dapur dan sea salt, manfaat garam kosher, garam terbaik untuk keluarga, parenting sehat, nutrisi ibu muda, Bunda, si Kecil

Foto: Internet

6. Garam Celtic (Celtic Sea Salt)

Jenis garam laut yang berasal dari wilayah Brittany, Prancis. Garam ini masih mengandung kelembapan alami dan mineral karena tidak mengalami pemrosesan tinggi.

  • Kadar asin: Sedang
  • Kelebihan: Mengandung magnesium, kalium, dan zinc
  • Kekurangan: Harganya relatif tinggi dan tidak sepraktis garam dapur

 

7. Garam Rendah Natrium (Low Sodium Salt)

Garam ini diformulasikan secara khusus untuk orang yang perlu mengontrol tekanan darah atau memiliki masalah ginjal. Biasanya natrium digantikan sebagian dengan kalium.

  • Kadar asin: Rendah
  • Kelebihan: Lebih aman untuk penderita hipertensi
  • Kekurangan: Rasa tidak seasin garam biasa, butuh adaptasi lidah

Tips: Konsultasikan dengan dokter sebelum penggunaan rutin, terutama bagi penderita masalah ginjal atau jantung.

 

Mana Garam Terbaik untuk Keluarga?

Tidak ada satu jenis garam yang bisa dikatakan "paling sehat" secara mutlak. Semua tergantung pada kebutuhan, kondisi kesehatan keluarga, serta gaya hidup. Namun, berikut panduan umumnya:

  • Untuk anak-anak dan ibu menyusui, disarankan tetap menggunakan garam dapur beryodium.
  • Untuk keluarga yang menjalani gaya hidup sehat alami, bisa beralih ke garam Himalaya atau Celtic.
  • Untuk penderita tekanan darah tinggi, pertimbangkan garam rendah natrium.
  • Untuk masakan sehari-hari, kombinasi garam dapur dan sea salt bisa menjadi solusi praktis dan seimbang.

 

Kesimpulan

Sebagai ibu yang bijak dan penuh perhatian terhadap nutrisi keluarga, penting untuk mengetahui apa yang kita berikan di meja makan. Garam bukan hanya bumbu penyedap, tapi juga bagian dari nutrisi harian. Memahami berbagai jenis garam membantu kita membuat pilihan yang lebih sehat dan sesuai dengan kebutuhan keluarga.

Mulailah dari hal kecil, seperti mengganti garam dapur biasa dengan alternatif yang lebih sehat. Karena dari dapur rumah tangga lah, pola makan sehat dimulai.

Artikel yang berkaitan