Benarkah Gen Z Boros? Ini Fakta dan Sisi Bijak Konsumsi Mereka
Benarkah Gen Z Boros? Ini Fakta dan Sisi Bijak Konsumsi Mereka

Generasi Z, atau yang dikenal sebagai Gen Z, sering kali mendapat label sebagai generasi yang boros. Aktivitas mereka yang gemar membeli kopi kekinian, belanja online, menghadiri konser, hingga mengikuti tren fashion sering dianggap sebagai bentuk perilaku konsumtif yang berlebihan.

Namun, sebelum memberikan penilaian sepihak, mari kita lihat lebih dalam pola konsumsi Gen Z. Di balik semua itu, terdapat alasan sosial, ekonomi, bahkan keberlanjutan lingkungan yang justru mencerminkan bahwa Gen Z adalah konsumen kritis dan sadar nilai.

 

75% Pengeluaran Gen Z untuk Makanan: Gaya Hidup atau Dukungan UMKM?

Berdasarkan data terbaru, sekitar 75% pengeluaran harian Gen Z dihabiskan untuk makanan. Sekilas ini tampak sebagai kebiasaan boros. Namun, jika ditelusuri lebih dalam, kita akan menemukan bahwa banyak dari mereka memilih membeli makanan dari:

  • Warung makan kecil
  • Jajanan kaki lima
  • UMKM kuliner berbasis online
  • Kedai kopi lokal atau kafe independen

Artinya, pengeluaran Gen Z tidak sekadar untuk memuaskan keinginan sesaat, tetapi juga mendukung ekonomi lokal dan usaha kecil. Mereka menjadi bagian dari ekosistem yang menjaga keberlangsungan bisnis skala mikro dan kecil yang sangat penting bagi perekonomian nasional.

gen z boros atau bijak, gaya hidup gen z, konsumsi gen z dan umkm, gen z dan fashion berkelanjutan, thrifting gen z, kopi kekinian dan petani local, konsumsi bijak generasi muda, kontribusi ekonomi kreatif gen z, gen z dan zero waste, dukungan gen z terha

Foto: Internet

Pilihan Fashion Gen Z: Thrifting dan Secondhand Bukan Sekadar Tren

Di tengah kemudahan belanja online dan derasnya arus fast fashion, Gen Z justru menunjukkan kesadaran baru dalam memilih pakaian. Banyak dari mereka menggemari thrifting alias belanja pakaian bekas dengan alasan:

  • Mengurangi limbah tekstil
  • Menentang budaya konsumsi berlebihan
  • Mendukung ekonomi sirkular
  • Membeli barang berdasarkan nilai guna, bukan sekadar tren

Gaya ini menunjukkan bahwa Gen Z bukan hanya ingin tampil modis, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan keberlanjutan industri fashion.

 

Minum Kopi Kekinian: Hanya Gaya-Gayaan?

Kebiasaan ngopi di kafe juga sering mendapat stigma sebagai perilaku konsumtif. Padahal, realitanya jauh lebih kompleks. Gen Z memilih menikmati kopi di kedai lokal karena:

  • Mereka ingin mendukung petani kopi lokal
  • Mengapresiasi profesi barista dan kreativitas racikan kopi
  • Menyukai suasana sosial yang terbangun di kafe

Dengan memilih kopi dari kafe lokal, mereka menjadi bagian dari rantai ekonomi kreatif yang menyokong banyak pihak, mulai dari produsen kopi, peracik, hingga pemilik bisnis kecil.

gen z boros atau bijak, gaya hidup gen z, konsumsi gen z dan umkm, gen z dan fashion berkelanjutan, thrifting gen z, kopi kekinian dan petani local, konsumsi bijak generasi muda, kontribusi ekonomi kreatif gen z, gen z dan zero waste, dukungan gen z terha

Foto: Internet

Menonton Konser: Konsumsi Hiburan yang Bernilai

Konser musik sering kali dipandang sebagai bentuk pemborosan uang. Namun, bagi Gen Z, menonton konser adalah bentuk apresiasi terhadap:

  • Karya musisi lokal dan internasional
  • Pekerja industri kreatif (sound engineer, kru panggung, lighting artist)
  • UMKM yang berjualan di sekitar lokasi konser

Tiket konser yang mereka beli adalah investasi pengalaman, bukan sekadar pengeluaran hiburan. Selain memperkaya sisi emosional, mereka juga memberikan dampak ekonomi secara langsung kepada berbagai pelaku industri hiburan.

 

Gen Z: Konsumen Cerdas dan Penuh Kesadaran Sosial

Gen Z memiliki pendekatan konsumsi yang unik. Mereka tidak hanya membeli barang atau jasa berdasarkan kebutuhan pribadi, tetapi juga mempertimbangkan:

  • Nilai keberlanjutan dari produk tersebut
  • Apakah produk dibuat secara etis dan lokal
  • Apakah uang mereka digunakan untuk mendukung sesuatu yang berdampak baik

Generasi ini lebih suka membayar lebih untuk produk lokal, ramah lingkungan, dan memiliki cerita di balik produksi. Hal ini membuat pola konsumsi Gen Z menjadi bagian dari gerakan konsumen modern yang progresif dan penuh kesadaran.

 

Apa yang Bisa Dipelajari dari Pola Konsumsi Gen Z?

Bagi generasi sebelumnya, termasuk para bunda muda yang kini juga menjadi pengelola keuangan keluarga, ada beberapa pelajaran penting dari Gen Z:

  1. Pilih membeli dengan kesadaran: Tak hanya berdasarkan harga, tapi juga dari nilai sosial, keberlanjutan, dan kebermanfaatan.
  2. Apresiasi pengalaman: Menonton konser atau mengunjungi tempat baru bukan sekadar hiburan, tetapi juga membentuk ingatan dan memperkaya batin.
  3. Dukung lokal: UMKM, seniman lokal, dan petani kecil membutuhkan dukungan nyata dari konsumen.
  4. Belanja secara bertanggung jawab: Tidak harus membeli barang baru jika masih bisa menggunakan atau mendaur ulang barang lama.

Dengan pendekatan ini, Gen Z justru menunjukkan bahwa konsumsi bisa menjadi bentuk kontribusi—baik terhadap ekonomi, sosial, maupun lingkungan.

 

Kesimpulan: Jangan Cepat Menilai, Cobalah Memahami

Label “boros” pada Gen Z tidak sepenuhnya mencerminkan kenyataan. Mereka adalah generasi yang konsumtif dengan cara yang berbeda: lebih sadar nilai, lebih mendukung hal lokal dan berkelanjutan, serta lebih peduli terhadap efek jangka panjang dari pilihan mereka.

Untuk para bunda yang sedang membimbing anak-anak tumbuh dalam dunia digital dan konsumsi cepat, memahami cara berpikir Gen Z bisa menjadi awal untuk membentuk pola asuh dan kebiasaan finansial yang lebih bijak dan terbuka terhadap perubahan zaman.

Artikel yang berkaitan