Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Bagi bunda muda yang sedang merencanakan kehamilan atau menjalani hari-hari aktif sebagai ibu, menjaga keseimbangan hormon adalah hal yang penting untuk diperhatikan. Salah satu langkah sederhana namun sering terlupakan adalah bagaimana dan kapan kita sarapan. Ternyata, sarapan tinggi protein dalam waktu satu jam setelah bangun tidur bisa memberikan dampak besar terhadap kesehatan hormonal.
Kebiasaan makan pagi ini tak hanya membantu mengatur kadar gula darah, tetapi juga memainkan peran penting dalam mengoptimalkan produksi hormon-hormon kunci seperti progesteron—yang sangat penting dalam kesehatan reproduksi dan keseimbangan emosi wanita.
Kenapa Sarapan dalam Satu Jam Itu Penting?
Setiap pagi, tubuh bunda secara alami menghasilkan hormon kortisol—hormon stres yang membantu kita bangun dan merasa waspada. Ini adalah bagian normal dari ritme sirkadian tubuh. Tapi ketika tubuh tidak segera mendapat asupan makanan, kadar kortisol ini bisa tetap tinggi lebih lama, dan justru memberi sinyal stres pada tubuh.
Yang perlu bunda tahu, hormon kortisol dan progesteron menggunakan bahan baku yang sama dalam tubuh. Ketika tubuh terus memproduksi kortisol dalam jumlah besar karena stres atau kekurangan energi, maka produksi progesteron bisa terganggu. Padahal progesteron sangat penting dalam:
Oleh karena itu, sarapan dalam waktu satu jam setelah bangun akan membantu meredam lonjakan kortisol dan memberi tubuh bahan bakar yang dibutuhkan untuk produksi hormon yang seimbang.
Foto: Internet
Manfaat Sarapan Tinggi Protein bagi Bunda Muda
Inspirasi Menu Sarapan Tinggi Protein yang Praktis
Berikut beberapa ide sarapan yang bisa bunda siapkan dengan mudah, bahkan dari malam sebelumnya:
1. PB&J Blended Overnight Oats
Campuran oat, selai kacang alami, dan buah beri kaya protein nabati dan lemak sehat. Cukup disiapkan malam hari, simpan di kulkas, dan siap dinikmati pagi harinya.
2. Frittata Tomat dan Rempah
Olahan telur yang dipanggang bersama tomat dan rempah. Telur mengandung kolin, yang mendukung perkembangan otak bayi jika bunda sedang dalam program hamil.
3. Porridge Quinoa dengan Buah Segar
Quinoa adalah sumber protein lengkap. Tambahkan susu almond dan buah segar agar rasanya lembut dan penuh nutrisi.
4. Pancake Tepung Almond dan Biji-Bijian + Sosis Ayam
Pancake rendah karbohidrat ini bisa jadi alternatif sehat, tambahkan sosis ayam tanpa bahan pengawet untuk protein ekstra.
Foto: Internet
5. Casserole Telur, Keju, dan Tomat Kering
Casserole ini bisa dibuat dalam jumlah banyak dan disimpan hingga 3 hari. Cocok untuk bunda yang butuh sarapan kilat tapi tetap bergizi.
6. Dhal Kacang-Kacangan dengan Telur Rebus
Perpaduan kacang lentil kaya protein dengan telur rebus menciptakan menu antiinflamasi, tinggi serat, dan penuh rasa.
Tips Sarapan Sehat untuk Bunda
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Q: Bagaimana jika saya belum lapar di pagi hari?
A: Sebaiknya tetap makan meski hanya dalam porsi kecil, seperti smoothie tinggi protein atau telur rebus. Melewatkan sarapan dapat memperpanjang lonjakan kortisol dan berdampak pada hormon lain.
Q: Apakah intermittent fasting aman untuk saya?
A: Bagi bunda muda atau wanita dengan ketidakseimbangan hormon, IF belum tentu cocok. Fokuslah dulu pada pola makan yang menyeimbangkan hormon sebelum mencoba pola makan lainnya.
Q: Apa saja sumber protein nabati yang bagus?
A: Quinoa, kacang arab, lentil, selai kacang alami, tempe, dan chia seed merupakan pilihan yang sangat baik.
Kesimpulan
Sarapan adalah bagian krusial dari rutinitas pagi bunda, apalagi jika sedang merencanakan kehamilan atau dalam masa menyusui. Sarapan tinggi protein yang dikonsumsi dalam satu jam pertama setelah bangun tidur dapat membantu mengatur kadar hormon, menghindari lonjakan gula darah, dan memberi energi yang konsisten sepanjang hari.
Mulai besok pagi, jadikan sarapan sebagai prioritas. Dengan menyusun menu yang kaya protein dan bergizi, bunda memberi sinyal positif kepada tubuh untuk memproduksi hormon dengan seimbang—mendukung kesuburan, stabilitas mood, dan vitalitas harian.