Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Membacakan dongeng sering kali dianggap sebagai kegiatan ringan sebelum tidur, bahkan hanya sebagai cara menidurkan anak dengan cepat. Padahal, lebih dari sekadar hiburan, dongeng adalah jembatan yang kuat antara orang tua dan anak, serta alat edukatif yang sangat berharga dalam proses tumbuh kembang anak, terutama di masa golden age.
Melalui cerita-cerita yang dibacakan dengan penuh perhatian dan ekspresi, bunda sebenarnya sedang membangun banyak hal penting: mulai dari kecerdasan emosional, kemampuan bahasa, imajinasi, hingga rasa percaya diri anak. Maka dari itu, jangan anggap remeh rutinitas ini. Berikut adalah alasan mengapa bunda sebaiknya tidak melewatkan sesi membacakan dongeng kepada si kecil setiap harinya.
1. Membantu Anak Mengenali dan Mengekspresikan Emosi
Cerita dalam dongeng mengandung beragam situasi emosional yang dialami oleh tokoh-tokohnya, mulai dari senang, sedih, marah, hingga kecewa. Melalui cerita, anak belajar mengidentifikasi dan memahami berbagai jenis emosi.
Saat bunda membacakan dengan nada suara dan ekspresi wajah yang sesuai, anak akan lebih mudah menangkap makna dari emosi tersebut dan belajar cara mengungkapkan perasaannya sendiri. Inilah fondasi penting dari kecerdasan emosional yang akan membantu anak dalam berinteraksi sosial.
Foto: Internet
2. Menumbuhkan Rasa Empati
Mendengarkan cerita membuat anak terhubung secara emosional dengan tokoh-tokoh di dalamnya. Ketika tokoh merasa sedih, anak ikut merasakannya. Ketika tokoh berhasil melewati rintangan, anak ikut merasa bahagia.
Inilah proses pembelajaran empati yang sangat alami. Anak yang terbiasa mendengarkan dongeng akan lebih mudah memahami perasaan orang lain, memiliki kepekaan sosial yang tinggi, dan tumbuh menjadi individu yang peduli serta toleran.
3. Mendukung Perkembangan Bahasa
Dongeng menyajikan beragam kosakata dan struktur kalimat yang berbeda dari bahasa sehari-hari. Anak yang rutin mendengarkan cerita akan memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik, karena mereka terbiasa mendengar dan menyerap bahasa yang terstruktur dengan baik.
Beberapa manfaat dalam aspek bahasa antara lain:
Semua ini akan sangat berguna saat anak memasuki usia sekolah dan mulai belajar membaca serta menulis.
4. Merangsang Imajinasi dan Kreativitas
Dunia dongeng penuh dengan unsur magis, tokoh ajaib, dan alur yang fantastis. Melalui cerita, anak belajar bahwa dunia tidak selalu harus logis — ada ruang untuk imajinasi dan kreasi.
Hal ini mendorong perkembangan daya khayal dan kreativitas anak. Mereka mulai menciptakan cerita sendiri, bermain peran, atau memvisualisasikan tokoh dan tempat yang mereka dengar. Imajinasi yang kaya ini akan mendukung perkembangan daya pikir dan kemampuan problem solving di masa mendatang.
5. Mengenalkan Kosakata Baru
Dongeng sering menggunakan kata-kata yang tidak muncul dalam percakapan harian. Misalnya, “menyelinap,” “berkilau,” “gagah,” atau “bersembunyi.” Kata-kata ini memperluas pemahaman bahasa anak secara alami.
Dengan mengenal lebih banyak kosakata sejak dini, anak akan lebih mudah belajar membaca dan memahami teks di masa sekolah. Ini juga membangun kemampuan komunikasi yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
6. Meningkatkan Ikatan Emosional dengan Orang Tua
Salah satu nilai paling penting dari membaca dongeng adalah kedekatan emosional yang terbangun antara bunda dan anak. Saat bunda meluangkan waktu untuk membaca dengan penuh perhatian, anak akan merasa dicintai, dihargai, dan aman.
Kegiatan ini menciptakan rutinitas yang positif dan membangun kepercayaan antara anak dan orang tua. Dalam jangka panjang, hal ini membentuk fondasi hubungan yang kuat dan hangat dalam keluarga.
Foto: Internet
Tips Membacakan Dongeng agar Lebih Menarik
Agar sesi membaca dongeng menjadi kegiatan yang ditunggu-tunggu anak, bunda bisa menerapkan beberapa tips berikut:
Pilih Buku Sesuai Usia
Gunakan buku bergambar dengan cerita singkat untuk anak usia 1–3 tahun. Untuk usia prasekolah, bunda bisa memilih cerita dengan alur sederhana namun memiliki nilai moral.
Gunakan Ekspresi dan Intonasi
Bacalah dengan suara yang variatif, gunakan mimik wajah yang ekspresif, dan berikan nuansa berbeda pada tiap tokoh. Ini akan membuat cerita lebih hidup dan menarik perhatian anak.
Ajak Anak Berdiskusi
Setelah membaca, ajak anak berbicara tentang isi cerita. Tanyakan, “Menurut kamu, kenapa tokoh itu sedih?” atau “Kamu ingin jadi tokoh yang mana dan kenapa?” Cara ini membantu anak berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan beropini.
Jadikan Rutinitas Harian
Sisihkan waktu 10–15 menit sebelum tidur untuk membacakan dongeng. Rutinitas ini akan menciptakan kebiasaan positif yang akan terus terbawa hingga anak dewasa.
Penutup: Dongeng, Kunci Ajaib Menuju Dunia Anak
Dongeng bukan sekadar cerita sebelum tidur. Ia adalah alat pembelajaran yang menyenangkan dan efektif, sekaligus jembatan emosional antara orang tua dan anak. Lewat dongeng, anak belajar mengenali dunia, memahami perasaan, memperluas imajinasi, serta membangun hubungan yang hangat dengan keluarga.
Jadi, jangan anggap remeh kegiatan membacakan dongeng. Karena satu cerita sederhana yang bunda bacakan hari ini, bisa menjadi pondasi kuat untuk masa depan si kecil nanti.